Bila gejala diabetes ini diabaikan bisa menyebabkan kebutaan. Pembuluh darah di retina menjadi lemah setelah bertahun-tahun mengalami hiperglikemia.
JEDA.ID–Gejala diabetes tahap awal kerap diabaikan karena dianggap biasa. Bila hal itu dibiarkan, diabetes bisa kian parah. Mengkhawatirkannya, Indonesia berada di peringkat keempat dunia soal jumlah penduduk yang menderita diabetes.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam Infodatin Diabetes 2018 menyatakan diabetes merupakan penyakit kronis serius yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah atau glukosa).
Atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Diabetes menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas yang menjadi target tindak lanjut oleh para pemimpin dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan ada 422 juta orang di seluruh dunia yang menderita diabetes. Jumlah itu mengalami lonjakan bila dibandingkan pada 1980 saat hanya tercatat 108 juta orang.
”Diabetes menyebabkan 1,5 juta kematian pada tahun 2012. Gula darah yang lebih tinggi dari batas maksimum mengakibatkan tambahan 2,2 juta kematian, dengan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan lainnya,” sebut WHO.
Kerap Tidak Disadari, Ini Gejala Awal Kanker
Selama beberapa dekade terakhir, prevalensi diabetes meningkat lebih cepat di negara berpenghasilan rendah dan menengah daripada di negara berpenghasilan tinggi.
Pada 2000, WHO mencatat penduduk Indonesia yang sakit diabetes sebanyak 8,4 juta orang. Jumlah itu diprediksi akan melonjak menjadi 21,3 juta orang pada 2030.
Disebutkan, diabetes merupakan salah satu penyebab utama penyakit ginjal dan kebutaan pada usia di bawah 65 tahun, dan juga amputasi. Selain itu, diabetes juga menjadi penyebab terjadinya amputasi, disabilitas, hingga kematian.
Sayangnya belum semua orang menyadari gejala diabetes. Gejala yang muncul sebagai tanda awal sakit diabetes kerap diabaikan karena dianggap hal yang biasa. Berikut sejumlah gejala awal penyakit diabetes sebagaimana dilansir dari laman Kemenkes, beberapa waktu lalu.
Frekuensi Kencing
Gejala awal diabetes salah satunya adalah meningkatnya frekuensi buang air kecil. Ini terjadi karena sel-sel di tubuh tidak dapat menyerap glukosa, ginjal mencoba mengeluarkan glukosa sebanyak mungkin.
Akibatnya, penderita jadi lebih sering kencing daripada orang normal dan mengeluarkan lebih dari 5 liter air kencing sehari.
Ini berlanjut bahkan di malam hari. Penderita terbangun beberapa kali untuk buang air kecil. Itu pertanda ginjal berusaha singkirkan semua glukosa ekstra dalam darah.
Haus Berlebihan
Dengan hilangnya air dari tubuh karena sering buang air kecil, penderita merasa haus dan butuhkan banyak air. Rasa haus yang berlebihan berarti tubuh mencoba mengisi kembali cairan yang hilang itu.
”Sering pipis dan rasa haus berlebihan merupakan beberapa cara tubuh Anda untuk mencoba mengelola gula darah tinggi,” jelas Dr. Collazo-Clavell seperti dikutip dari Health.com.
Penurunan Berat Badan
Kadar gula darah terlalu tinggi juga bisa menyebabkan penurunan berat badan yang cepat. Karena hormon insulin tidak mendapatkan glukosa untuk sel yang digunakan sebagai energi.
Tubuh lantas memecah protein dari otot sebagai sumber alternatif bahan bakar yang akhrinya membuat berat badan susut.
Lapar Berlebihan
Gejala diabetes lainnya yang patut diperhatikan adalah rasa lapar yang berlebihan. Ketika kadar gula darah merosot, tubuh mengira belum diberi makan dan lebih menginginkan glukosa yang dibutuhkan sel.
Kulit Bermasalah
Kulit gatal mungkin akibat kulit kering seringkali bisa menjadi tanda peringatan gejala diabetes. Ini seperti kondisi kulit yang jadi gelap di sekitar daerah leher atau ketiak.
Luka Lama Sembuh
Ketika seseorang mengalami infeksi, luka, dan memar yang tidak sembuh dengan cepat merupakan gejala diabetes lainnya. Hal ini biasanya terjadi karena pembuluh darah mengalami kerusakan akibat glukosa dalam jumlah berlebihan yang mengelilingi pembuluh darah dan arteri.
Mengenal Dua Cara Diagnosis Sindrom Down
Diabetes mengurangi efisiensi sel progenitor endotel atau EPC yang melakukan perjalanan ke lokasi cedera dan membantu pembuluh darah sembuhkan luka.
Infeksi Jamur
Diabetes dianggap sebagai keadaan imunosupresi. Hal itu berarti meningkatkan kerentanan terhadap berbagai infeksi, meskipun yang paling umum adalah candida dan infeksi.
Iritasi Genital
Kandungan glukosa yang tinggi dalam urine membuat daerah genital jadi seperti sariawan dan akibatnya menyebabkan pembengkakan dan gatal.
Mudah Letih
Ketika orang memiliki kadar gula darah tinggi, tergantung berapa lama sudah merasakannya. Mereka kerap merasa tak enak badan. Itulah pendapat Dr. Collazo-Clavell mengenai gejala diabetes yang layak diketahui.
Penyakit Autoimun: Makanan Wajib Dikonsumsi dan Dihindari
Bangun untuk pergi ke kamar mandi beberapa kali di malam hari membuat orang lelah. Akibatnya, bila lelah orang cenderung mudah tersinggung.
Pandangan Kabur
Penglihatan kabur atau atau sesekali melihat kilatan cahaya merupakan akibat langsung kadar gula darah tinggi. Membiarkan gula darah tidak terkendali dalam waktu lama bisa menyebabkan kerusakan permanen.
Bahkan bila gejala ini diabaikan bisa menyebabkan kebutaan. Pembuluh darah di retina menjadi lemah setelah bertahun-tahun mengalami hiperglikemia dan mikro-aneurisma, yang melepaskan protein berlemak yang disebut eksudat.
Kesemutan
Kesemutan dan mati rasa di tangan dan kaki, bersamaan dengan rasa sakit yang membakar atau bengkak adalah tanda bahwa saraf sedang dirusak oleh diabetes.
Masih seperti penglihatan, jika kadar gula darah dibiarkan merajalela terlalu lama, kerusakan saraf bisa menjadi permanen. Pada diabetes, gula darah yang tinggi bertindak bagaikan racun.
Anak Dede Sunandar Idap Williams Syndromes, Kenali Karakteristiknya
Diabetes sering disebut silent killer jika gejalanya terabaikan dan ditemukan sudah terjadi komplikasi. Gejala-gejala diabetes itu layak diperhatikan dan selayaknya segera tes darah dan konsultasi kesehatan ke petugas kesehatan.