Banyak memercayai khasiat cabai Jawa untuk mengobati tekanan darah rendah, influenza, sesak napas, sakit kepala, kolera, hingga lemah syahwat.
JEDA.ID–Cabai Jawa disebut menjadi harta karun obat tradisional Indonesia. Tidak salah sebutan itu disematkan karena khasiat cabai Jawa memang sudah diakui manfaatnya secara lintas generasi.
Sebagai tumbuhan asli Indonesia, cabai Jawa merupakan sejenis rempah yang masih berkerabat dekat dengan tanaman lada dan kemukus. Cabai Jawa tercatat dalam keluarga Piperaceae atau sirih-sirihan.
Tanaman cabai Jawa memiliki berbagai sebutan. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama Java long pepper. Di Indonesia juga ada beberapa sebutan seperti lada Jawa, cabai jamu, cabai puyeng, lada panjang.
Orang Sumatra menyebutnya dengan cabai panjang. Masyarakat Sunda menyebutnya cabai Jawa. Masyarakat Jawa sendiri memberi nama cabean, cabe alas hingga cabe jamu.
Orang Madura menyebutnya dengan sebutan cabe jharno, cabe ongghu dan cabe solah. Sementara masyarakat Sulawesi menamakannya dengan cabia dan cabian.
Pedagang jamu asal Solo, Tarni, mengakui cabai jamu memiliki beragam khasiat sehingga selalu menjadi salah satu bahan pembuatan jamu. Dia yang berjualan jamus ejak 1980-an mempercayai cabai Jawa bermanfaat sebagai obat untuk mengobati flu, demam, dan masuk angin.
”Cabai Jawa, salah satu tanaman obat terpenting di Indonesia sebagai tanaman herbal, obat dan jamu,” ujar dia sebagaimana dikutip dari laman indonesia.go.id, Jumat (1/11/2019) .
Dalam penjelasan ilmiah secara morfologi, cabai Jawa merupakan tanaman terna atau (tumbuhan dengan batang lunak tidak berkayu). Dengan kekhasan yang memanjat dan memiliki panjang batang sekitar 5 hingga 15 meter.
Memiliki buah dengan ujung bebas membulat, bentuknya memanjang dengan warna hijau menunjukan buah ini masih muda, lalu pada buah yang masak atau matang bewarna merah hingga hitam dengan susunan buah beruntai.
Khasiat cabai Jawa sudah diakui di berbagai daerah untuk mengobati beragam penyakit. Selain menjadi campuran ramuan jamu, ada juga yang menggunakan buah cabai Jawa untuk pengobatan flu, demam, dan masuk angin.
Di daerah Madura, cabai Jawa digunakan sebagai ramuan penghangat badan yang dapat dicampur dengan kopi, teh, dan susu. Bahkan beberapa daerah lain di Indonesia juga menggunakan sebagi obat luar di antaranya untuk pengobatan penyakit beri-beri dan reumatik.
Ada juga yang memercayai khasiat cabai Jawa untuk mengobati tekanan darah rendah, influenza, sesak napas, sakit kepala, kolera, bronhitis menahun hingga lemah syahwat. Khasiat lainnya seperti pengobatan dan penyembuhan penderita kencing manis.
Senyawa Kimia Cabai Jawa
Karena khasiatnya beragam, buah, daun, dan akar tanaman cabai Jawa dapat digunakan untuk pengobatan. Buah yang sudah tua dapat digunakan untuk pengobatan perut kembung, mulas, muntah-muntah.
Bisa juga untuk merangsang nafsu makan, peluruh keringat, encok, infeksi pada hati, tekanan darah rendah, urat saraf lemah, sukar bersalin, dan sebagai afrodisiaka.
Akar cabai Jawa dapat digunakan untuk sakit gigi, luka, dan kejang, sedangkan daunnya untuk obat kumur. Di India, Afrika Utara, Afrika Timur, dan Asia Tenggara, cabai Jawa juga digunakan untuk bumbu masak.
Ada rahasia mengapa cabai Jawa memiliki banyak khasiat. Senyawa kimia yang terkandung dalam cabe jawa antara lain asam amino bebas, damar, minyak atsiri.
Termasuk juga beberapa jenis alkaloid seperti piperine, piperidin, piperatin, piperlonguminine, β-sitosterol, sylvatine, guineensine, piperlongumine, filfiline, sitosterol, methyl piperate, minyak atsiri. Alkaloid utama yang terdapat di dalam buah cabe jawa adalah piperin.
Cabai jawa merupakan salah satu tanaman yang diketahui memiliki efek stimulan terhadap sel-sel syaraf sehingga mampu meningkatkan stamina tubuh. Efek hormonal dari tanaman ini dikenal sebagai afrodisiaka.
Berdasarkan penelitian secara ilmiah, cabe jawa digunakan sebagai afrodisiaka karena mempunyai efek androgenik, untuk anabolik, dan sebagai antivirus.
Secara umum kandungan kimia atau senyawa kimia yang berperan sebagai afrodisiaka adalah turunan steroid, saponin, alkaloid, tannin dan senyawa lain yang dapat melancarkan peredaran darah.
Bagian yang dimanfaatkan sebagai afrodisiaka adalah buahnya dan diduga senyawa aktif yang berkhasiat afrodisiaka di dalam buahnya adalah senyawa piperine.
Selain punya banyak khasiat, cara mengonsumsi cabai Jawa juga mudah. Petik buah yang masih muda secukupnya dicuci bersih lalu dikunyah secara perlahan-lahan sampai benar-benar lumat dan ditelan bersama ampasnya.
Berdasarkan catatan Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, pemakaian cabai Jawa bisa dengan mengkonsumsi buahnya secara langsung. Namun, bisa juga digunakan melalui proses pengeringan hingga bisa juga berbentuk seduhan.