Mahalnya harga buah ciplukan ini ternyata sebanding dengan khasiat yang dimilikinya. Satu buah ciplukan memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.
JEDA.ID–Buah ciplukan atau Pysalis Angulata selama ini kerap dianggap tanaman liar di persawahan atau kebun warga. Belum banyak orang membudidayakan tanaman ini. Dengan harga yang selangit, ciplukan kini menjadi komoditas yang menjanjikan.
Di beberapa toko modern, buah ciplukan dijual dengan harga Rp200.000-Rp500.000/kg. Banyak pula marketplace yang menjual buah ciplukan dengan harga yang tidak murah.
Di Tokopedia misalnya. Sebagaimana dilihat pada Sabtu (7/9/2019), sejumlah pedagang online menjual buah ciplukan dengan harga beragam. Ada yang mematok harga Rp15.000 untuk 100 gram. Artinya bila membeli 1 kg, harganya Rp150.000.
Ada yang menjual eceran yaitu Rp90.000 untuk 10 biji buah ciplukan. Artinya satu buah ciplukan dijual Rp9.000 alias hampir setara dengan 1 kg beras. Hal yang sama ada di marketplace lainnya seperti Bukalapak. Ada pedagang yang mematok harga Rp40.000 untuk 110 gram buah ini.
Tingginya harga buah ciplukan juga diikuti dengan harga bibit tanaman ini. Beberapa pedagang online mematok harga Rp500.000 untuk ratusan benih ciplukan berbagai jenis mulai hitam, kuning, hijau, ungu, atau golden.
Meski cukup familier bagi warga Indonesia, ciplukan ternyata bukan tanaman asli Tanah Air. Sebagaimana dikutip dari indonesia.go.id, tanaman liar yang buahnya berbentuk seperti lampion ini tersebar di negara tropis Amerika, Pasifik, Australia, dan Asia.
Ciplukan dapat tumbuh di daratan rendah atau di bawah pohon dan agak lembab. Ciplukan bisa dibilang familier di Jawa. Daerah lain di Indonesia punya sebutan berbeda untuk buah ini.
Beragam Sebutan
Di daerah Sunda misalnya, dikenal dengan nama cecenet. Di Madura dengan nama nyornyoran, Bali dikenal dengan keceplokan, dedes atau leletep jika berada di Sumatera, dan orang Minahasa menyebutnya dengan leletokan.
Mahalnya harga buah ciplukan ini ternyata sebanding dengan khasiat yang dimilikinya. Satu buah ciplukan memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Inilah yang membuat ciplukan menjadi suplemen yang kaya nutrisi untuk berbagai penyakit.
Antioksidan ini yang dapat menetralkan radikal bebas dan dapat melindungi tubuh dari berbagai penyakit. Buah ini mengandung senyawa-senyawa aktif, antara lain saponim pada tunas, flavonoid pada daun dan tunas, polifenol dan fisalin pada buah.
Kemudian ada kandungan withangulation A pada buah, asam palmitat dan stearat pada biji, alkaloid pada akar, chlorogenik acid pada batang dan daun, tannin pada buah, kriptoxantin pada buah, dan vitamin C dan gula.
Di lembah Amazon, ciplukan dipakai sebagai obat penenang, depuratif (pembersih darah), antirematik, dan meredakan sakit telinga. Di Taiwan, buah ciplukan digunakan sebagai obat tradisional, seperti diabetes, hepatitis, asma, dan malaria.
Di Peru, daunnya digunakan untuk penyakit hati, malaria, dan hepatitis. Sementara di Afrika Barat, ciplukan dipercaya bisa menyebuhkan kanker. Di Indonesia, harga ciplukan mulai melambung seiring dengan banyaknya yang memanfaatkan untuk pengobatan meski tanamannya kerap tak bertuan.
Berikut sejumlah manfaat buah ciplukan yang memiliki harga selangit sebagaimana dikutip dari Liputan6.com.
Antioksidan
Ciplukan yang memiliki sifat antioksidan dipercaya menyembuhkan hepatitis, malaria, rematik, dermatitis, asma, bahkan kanker. Kandungan etanol yang terdapat di dalam buah ciplukan mengandung antioksidan yang sangat tinggi.
Melindungi Hati dan Ginjal dari Fibrosis
Fibrosis adalah kondisi di mana terjadi kerusakan atau terganggunya fungsi organ seperti hati dan ginjal. Ciplukan dengan berbagai nutrisi, mineral, vitamin, protein, zat besi, serta kalsium dapat membantu melindungi hati dan ginjal dari fibrosis.
Baik untuk Wanita Hamil
Zat besi sangat baik untuk wanita yang sedang hamil. Biji-bijian, sayuran hijau, buah-buahan kering mengandung zat besi yang sangat baik untuk wanita hamil.
Mengonsumsi ciplukan setiap hari dapat memenuhi kebutuhan zat besi pada wanita hamil. Buah ciplukan yang kaya akan vitamin A dapat meningkatkan penglihatan serta menyehatkan mata.
Membantu Kesehatan Otak
Sifat antioksidan serta vitamin C yang terkandung dalam buah ciplukan dapat membantu menghilangkan penumpukan plak di jalur kognitif otak. Buah ciplukan membantu penderita penyakit seperti alzheimer dan demensia.
Buah ini dapat membantu kemampuan otak seperti meningkatkan daya ingat, fokus, serta konsentrasi.
Menghilangkan Rematik
Kandungan yang terdapat dalam ciplukan dapat membantu Anda menghilangkan nyeri radang sendi atau rematik. Buah ciplukan dapat meningkatkan aliran darah ke daerah yang nyeri sehingga meningkatkan fleksibilitas sendi dan mengurangi rasa sakit.
Manfaat tumbuhan liar ini tidak hanya pada buahnya saja, melainkan pada akar untuk demam dan obat cacing. Daun untuk patah tulang, busung air, bisul, borok, dan lainnya.
Jangan Overdosis
Buah ini memang kaya manfaat, namun dimakan harus sesuai takarannya, karena jika memakan terlalu banyak, bisa menyebabkan orang yang bersangkutan mabuk. Bukan menyembuhkan penyakit, malah hadir penyakit baru.
Bila dilihat, tamanan ciplukan adalah tumbuhan herbal yang hidup semusim dan memiliki tinggi hanya 0,1-1 meter. Batang pokok tanaman ini tidak jelas, percabangan menggarpu, berusuk, berongga, berusuk, bagian yang hijau terlihat gundul.
Sementara daunnya tunggal, bertangkai, bagian bawah tersebar sementara di atas berpasangan. Buah khasnya tertutup yang terbagi lima dengan bersudut tiga dan meruncing.
Terdapat di ketiak daun dengan tangkai tegak berwarna keunguan dan ujung bunga yang tunduk. Mahkota bunga menyerupai lonceng, berlekuk lima berwarna kuning muda dengan noda kuning tua dan kecokelatan di leher bagian dalam, sementara benang sari berwarna kuning pucat dan kepala sari biru muda.
Itulah beragam manfaat buah ciplukan yang kini harganya mahal. Bahkan, sejak zaman Romawi, khasiat ciplukan sudah dikenal saat terjadi pertempuran. Luka prajurit diolesi daun ciplukan dan memakan buahnya. Ciplukan akhirnya disebut tumbuhan physalis yang berarti penyelamat.