• Fri, 19 April 2024

Breaking News :

Kisah Sukses UE Mendarat di Mars, Berhasil Mendahului AS dan China

Wahana Hope akan menghabiskan satu tahun Mars untuk mempelajari dan mengumpulkan data tentang atmosfer Planet Merah.

JEDA.ID-Wahana antariksa milik UE mendarat di Mars. Bahkan kesuksesan UE mendarat di Mars ini mendahului wahana milik AS dan China. Wow!

Keberhasilan Uni Emirat Arab (UE) mendarat di Mars ini jelas ukir sejarah. Karena ini berarti UE menjadi negara Arab pertama yang berhasil menyambangi orbit Planet Mars dengan wahananya yang bernama Hope. Selain itu, Uni Emirat juga ukir sejarah dengan mempersingkat persiapan waktu misi ke Mars.

Simak kisah sukses UE mewujudkan impian mendarat di Mars di kisah inspiratif kali ini.  Wahana milik UE, Hope, mendarat di Mars pada pukul 07.42 malam waktu setempat dan mengirimkan sinyal pertama ke Bumi pada setengah jam kemudian.

Tim yang menanganinya di Mohammed Bin Rashid Space Centre pun bersorak gembira. Uni Emirat Arab berhasil tiba lebih dulu dibandingkan wahana China dan Amerika Serikat yang juga hampir sampai di Mars.

Baca Juga: Maskapai Thai Airways Bangkrut, 395 Pilot Di-PHK

“204 hari dan lebih dari 480 juta kilometer, #HopeProbe sekarang sudah menangkap orbit dari Mars,” demikian bunyi akun Twitter resmi dari misi ambisius tersebut, dengan Hashtag #ArabToMars seperti dikutip dari detikcom, Rabu (10/2/2021).

Berhasil tiba di orbit Mars merupakan prestasi monumental. Pasalnya, peluang untuk sukses hanya sekitar 50%, di mana separuh misi ke Planet Mars mengalami kegagalan.

Selama kurang lebih 27 menit, Hope harus melambatkan diri secara dramatis dari kecepatan 100.000  kilometer per jam menjadi hanya 18.000 kilometer per jam. Para engineer di Bumi hanya bisa menunggu karena ada delay komunikasi selama 11 menit.

Wahana Hope menjadi yang pertama menyelesaikan perjalanannya dari tiga misi menembus orbit planet Mars yang diluncurkan tahun lalu. Ada Perseverance NASA dan misi Tianwen-1 China. Beberapa negara pun mengucapkan selamat atas pencapaian Uni Emirat Arab, termasuk lembaga antariksa NASA. Ilmuwan Amerika membantu pembuatan wahana tersebut.

“Selamat @HopeMarsMission tiba dengan selamat di orbit Planet Mars. Usaha keras Anda untuk mengeksplorasi Planet Merah akan menginspirasi yang lain mencapai bintang. Kami berharap bergabung segera dengan Anda dengan Perseverance,” sebut NASA.

Baca Juga: 8 Kebiasaan Orang Produktif, Bahagia dan Energik

Asal tahu saja, sejauh ini baru ada tiga misi antariksa yaitu Uni Emirat Arab, China, dan Amerika Serikat, sama-sama akan mendarat di Planet Mars bulan ini. Ketiga negara pun berharap wahananya dapat selamat menyambangi Mars dan melakukan penelitian di sana.

Simak ulasan teknologi ketiga wahana antariksa milik tiga negara tersebut di info teknologi kali ini. Berikut ini ketiga wahana tersebut :

1. Perserverance

Wahana terbaik tentunya Perseverance milik NASA. Perseverance dijadwalkan mendarat di Planet Merah pada 18 Februari. NASA sudah beberapa kali mendaratkan rover ke Mars, namun Perseverance adalah yang terbesar, terberat dan tercanggih. Rover beroda enam ini akan menganalisa batu dan sedimen di Mars untuk mencari jejak bukti kehidupan di sana.

Sebelum mendarat di Mars, Perseverance harus lolos dari apa yang disebut NASA sebagai ‘teror 7 menit’. Dijuluki demikian lantaran selama waktu tersebut, Perseverance bakal mendarat dari atmosfer ke permukaan Mars dalam kecepatan tinggi, 20 ribu kilometer per jam dan tak boleh ada kesalahan.

Lokasi pendaratannya pun, Jezero Crater, cukup sulit. “Saat melihat situs pendaratan, Jezero Crater, ilmuwan melihat peluang ilmiah di segalanya, sisa sungai kuno dan berpikir inilah tempat untuk melihat tanda kehidupan masa silam di Mars. Tapi saya melihatnya sebagai bahaya,” kata Allen Chen, engineer Perseverance.

Perseverance dilengkapi 19 kamera, dan empat kamera tambahan untuk memandunya saat proses pendaratan. Salah satu sistem kamera utamanya adalah Mastcam-Z yang fungsinya mirip seperti mata manusia.

Baca Juga: Siapa Pemilik Satelit Terbanyak di Luar Angkasa?

Ada pula helikopter mini Ingenuity yang disembunyikan dalam ‘perut’ Perseverance. Beberapa bulan setelah mendarat di Mars, helikopter seberat 1,8 kg ini akan terbang, dan akan menjadi kendaraan dengan baling-baling pertama yang mengudara di planet lain.

2. Tianwen 1

Wahana antariksa Tianwen-1 milik China akan tiba di Mars pada 10 Februari. Tapi proses pendaratannya baru akan dimulai beberapa bulan setelahnya. China National Space Administration (CNSA) mengatakan Tianwen-1 sudah mengangkasa selama 24 minggu. 3 Januari lalu, posisinya sekitar 130 juta km dari Bumi dan 8,3 juta km dari Mars.

Dengan semua sistemnya bekerja dengan normal, wahana seberat lima ton ini akan tiba di orbit Mars pada 10 Februari. Sebelumnya, Tianwen-1 harus menyalakan salah satu mesinnya untuk memperlambat lajunya agar bisa ditangkap oleh tarikan gravitasi Mars.

CNSA mengatakan saat tiba di orbit Mars Tianwen-1 akan berjarak 190 juta km dari Bumi. Total perjalanan yang ditempuh wahana ini sejak diluncurkan pada Juli 2020 adalah 470 juta km.

Setelah memasuki orbit, Tianwen-1 akan memulai proses untuk mendaratkan robot penjelajah (rover) ke permukaan Mars. Wahana pengorbit akan mulai proses pencitraan calon lokasi pendaratan yang sesuai di sekitar wilayah Utopia Planitia.

CNSA mengatakan proses persiapan ini akan memakan waktu yang lama, dan pendaratan baru akan dimulai pada Mei. Jika sukses mendarat,  rover seberat 240 kg yang dibawa Tianwen-1 akan menginvestigasi karakteristik tanah dan distribusi air es menggunakan instrumen Subsurface Exploration Radar. Rover ini juga akan menganalisa komposisi material permukaan dan karakteristik iklim dan lingkungan permukaan Mars.

3. Hope

Bersama Perseverance dan Tianwen 1, Uni Emirat juga meluncurkan wahana Hope pada Juli 2020. Ini adalah kali pertama negara Arab ini meluncurkan wahana ke Planet Merah.

Wahana Hope seberat 1,2 ton diluncurkan dengan digendong roket H-2A dari landasan antariksa Tanegashima di Jepang. Ia akan menempuh perjalanan 500 juta kilometer ke antariksa dan tiba pada 9 Februari 2021, bersamaan perayaan 50 tahun Uni Emirat Arab.

Baca Juga: Menghidupkan Orang Mati Lewat Teknologi, Mungkinkah?

UEA minim pengalaman mendesain dan menciptakan wahana antariksa, tapi mereka berambisi menyaingi dedengkot luar angkasa semacam Amerika Serikat, Rusia dan Eropa. Mereka maju terus.

Engineer mereka dilatih oleh pakar dari Amerika, berhasil membuat wahana canggih dalam waktu 6 tahun. Saat sampai di orbit Mars, ia dirancang untuk meneliti atmosfernya, mempelajari cuaca dan iklim planet Merah.

Diharapkan, penelitian dari wahana UEA ini bakal menambah pengetahuan tentang kenapa Mars kehilangan banyak udara dan air. Misi besar yang diharapkan meningkatkan gairah bakat-bakat cemerlang di wilayah Arab untuk menekuni sains.

Satelit ke Mars adalah salah satu proyek pemerintah UEA sebagai pertanda mereka ingin menurunkan ketergantungan pada sumber daya alam menuju masa depan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan.

Akan tetapi risikonya memang sangat tinggi. Sekitar separuh misi ke Planet Mars berakhir dengan kegagalan. Direktur program Hope, Omran Sharif, menyadari hal itu tapi menekankan bahwa negaranya patut mencoba.

“Ini adalah misi riset dan ya kegagalan itu mungkin. Apa yang paling penting di sini adalah kapabilitas yang didapat oleh UEA dalam misi ini dan pengetahuan yang dibawa bagi negeri ini,” cetusnya.

Umumnya misi Mars memakan waktu setidaknya 10 tahun untuk dirancang dan direncanakan. Tapi Badan Antariksa UEA mampu menyingkat waktunya, walau begitu banyak tantangan yang mereka hadapi.

“Tantangan pertama kami adalah merancang misi ke planet lain untuk pertama kalinya,” kata Menteri Teknologi Maju sekaligus Ketua Badan Antariksa UEA, Sarah al-Amiri.

“Itu termasuk memobilisasi tim kami yang telah bekerja di satelit observasi Bumi, tetapi kemudian menyesuaikan, karena pesawat luar angkasa yang mengorbit Bumi sedikit berbeda dari pesawat luar angkasa yang menuju planet lain,” lanjutnya.

Baca Juga: Banyak Dokter Gigi Terpapar Virus Corona, Ini Kata Menkes

“Tantangannya bersifat teknis, kami perlu memastikan bahwa pesawat ruang angkasa sangat andal untuk perjalanannya, ia mampu berpikir sendiri, bahwa komponen dalam pesawat ruang angkasa dapat beroperasi selama seluruh misi,” tambah al-Amiri.

Akhirnya mimpi UEA menuju Mars mulai jadi kenyataan. Wahana Hope berhasil dibuat dan diterbangkan pada 20 Juli 2020 dari Stasiun Luar Angkasa Tanegeshima Jepang. Total dana yang dihabiskan UEA mencapai US$200 juta atau kisaran Rp2 triliun untuk mendanai proyek impian ini.

Wahana Hope akan menghabiskan satu tahun Mars, atau setara dengan 687 hari di Bumi, untuk mempelajari dan mengumpulkan data tentang atmosfer Planet Merah.

Dengan durasi tersebut, Hope diharapkan dapat membuat peta penuh pertama atmosfer Mars, dengan bantuan tiga instrumen khusus yang dikembangkan oleh tim Emirat, berupa kamera yang sangat canggih untuk memotret Mars dan mempelajari atmosfer bawahnya, spektrometer ultraviolet yang akan mendeteksi tingkat karbon monoksida dan oksigen planet, dan spektrometer inframerah yang akan mengukur debu, awan es, dan air.

Ditulis oleh : Astrid Prihatini WD

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.