Ada lebih dari 3.000 orang lainnya yang masih hidup, namun sudah mendaftarkan diri agar saat meninggal dibekukan untuk dihidupkan kembali.
JEDA.ID-Menghidupkan orang mati sepertinya menjadi impian sejumlah orang. Metode cryogenic disebut merupakan jalan awal untuk menghidupkan orang mati. Benarkah?
Simak ulasan tentang teknologi menghidupkan kembali orang mati ini. Dikutip dari South China Morning Post, Kamis (1/10/2020), ada empat institusi semacam itu di dunia. empat institusi itu adalah Shandong Yinfeng Life Science Research Institute yang berlokasi di Jinan, China; Cryonics Institute dan Alcor Life Extension Foundation di Amerika Serikat serta KrioRus di Rusia. Ada lebih dari 3.000 orang lainnya yang masih hidup, namun sudah mendaftarkan diri agar saat meninggal dibekukan untuk dihidupkan kembali. Wow!
Tubuh yang sudah meninggal disimpan dalam kontainer stainless steel yang mengandung nitrogen cair super dingin. Du Hong, seorang penulis dari Chongqing, adalah manusia pertama di China yang menjalani prosedur tersebut setelah meninggal dunia karena kanker pankreas di 2015.
Baca Juga: Satelit Telkom-3 Jatuh ke Bumi Setelah Hilang Hampir 9 Tahun
Yinfeng Life sendiri bekerja sama dengan rumah sakit dan universitas di China. Direkturnya bernama Aaron Drake yang dulu bekerja di Alcor. Ia mengutarakan perbedaan institusi di China dan di negara lain yang mungkin akan menjadikan Negeri Tirai Bambu lebih unggul.
Di AS, institusi dengan metode tersebut harus benar-benar mengikuti hukum dan tidak memiliki lisensi medis. “Cuma seperti orang yang dikubur secara beku,” kata Aaron seperti mengutip dari detikcom, belum lama ini.
“Tapi pemerintah China tidak hanya ingin kami menjadi proyek membekukan tubuh. Pemerintah ingin bagaimana proyek ini bisa bermanfaat di semua area medis. Ini adalah proyek riset besar sehingga saya tertarik gabung,” katanya.
Maka institusinya juga mengembangkan teknologi lain, misalnya transplantasi organ tubuh yang lebih efektif. Dengan dukungan pemerintah China dan giat mengembangkan metodenya, bisa jadi Yinfeng Life bakal lebih maju dari pesaingnya di negara lain.
Baca Juga: Vaksinasi Manula Dimulai, Apakah Ada Efek Sampingnya?
Salah satu hal yang ingin mereka selesaikan adalah menyimpan badan seluruh manusia dengan lebih efektif sehingga nanti lebih mudah ‘dibangkitkan’. Saat ini, institusi tersebut telah menyimpan 10 badan manusia dan peminatnya terus bertambah.
“Lebih dari 100 orang mengunjungi kami tahun silam, dan 60 orang menjadi anggota di mana mereka berkomitmen ingin melakukan proses cryonics,” klaim Aaron.
Ia menambahkan, budaya di China malah lebih bisa menerima metode semacam itu karena kurang religius dibandingkan di sebagian negara barat. Mereka cenderung tidak mempermasalahkan prosedur yang dilakukan.
Meskipun teknologi membangkitkan orang mati masih merupakan kemustahilan dan belum tentu pula jadi kenyataan, Aaron tetap merasa optimistis. Itu karena kemajuan di bidang medis menurutnya sangat pesat.
“Orang sekarang mati karena kanker, parkinson dan penyakit otak lain. Jika kita menuju ratusan tahun lagi, penyakit itu mungkin akan mudah diobati. Di awal 1900-an, orang mati karena serangan jantung, stroke dan influenza. Tapi saat ini pengobatan modern dengan mudah bisa mengatasinya,” pungkas Aaron.
Dr James Hiram Bedford adalah orang pertama yang menjalani proses pembekuan untuk diupayakan hidup kembali beberapa tahun mendatang. Berford meninggal dunia pada 12 Januari 1967 karena kanker ginjal. Dia sudah disimpan dan dibekukan di Alcor sejak tahun 1991.
Baca Juga: Tanda Tangan Digital Makin Penting, Ini Alasannya
Bedford secara resmi meninggal di panti jompo California selatan pada usia 73 tahun, dan dia menyumbangkan tubuhnya ke Life Extension Society, sekelompok penggemar cryonics awal. Beberapa jam setelah kematian, dia disuntik dengan pelarut dimetil sulfoksida untuk mencegah kerusakan jaringan, kemudian dikemas dalam kotak styrofoam berisi es kering, dan akhirnya direndam dalam nitrogen cair.
Selama 27 tahun berikutnya, chamber berisi nitrogen cair Bedford terus berpindah, karena berbagai perusahaan cryonics bangkrut atau terpaksa pindah karena masalah asuransi maupun peraturan. Dari 1977 hingga 1982, karena frustrasi dengan tingginya biaya pemeliharaan, keluarga Bedford menyimpan unitnya di fasilitas penyimpanan mandiri di California selatan, kadang-kadang mengisi sendiri nitrogen cairnya.
Setelah kematian istrinya pada tahun 1982, tubuh dan wadah Bedford dipercayakan kepada perusahaan yang menjadi Alcor. Direktur Alcor, Jerry Leaf, yang meninggal dan memiliki cryopreservasi pada tahun 1991, mengambil polis asuransi jiwa pada dirinya sendiri untuk mendanai perawatan Bedford yang sedang berlangsung.
Bedford hanya terlihat sekali dalam 50 tahun terakhir. Pada tahun 1991, Alcor memindahkannya dari unitnya yang rusak ke tangki penyimpanan baru. Akan tetapi kondisi Bedford tidaklah baik. Kulit di leher dan dada bagian atas mengalami peradangan. Hidungnya rusak dan dadanya ada retakan. Namun menurut salah satu pelopor cryonics, Bedford masih tampak baik.
“Saya tidak dapat menggambarkan perasaan gembira yang saya alami ketika saya membuka kembali kantong tidur yang menutupi Anda dan melihat bahwa Anda tampak utuh dan terawat,” tulis mantan presiden Alcor Mike Darwin dalam sebuah surat terbuka kepada Bedford, untuk dibaca di acara kepulangannya.
“Apa pun yang terjadi, Anda telah membeku selama ini,” sambungnya.
KrioRus dari Rusia
Perusahaan asal Rusia menawarkan layanan bagi orang-orang yang ingin membekukan otak atau tubuh mereka. Harapannya organ yang dibekukan ini bisa dihidupkan kembali di masa depan dengan teknologi pada masa itu.
Perusahaan tersebut bernama KrioRus dan merupakan perusahaan pertama di luar Amerika Serikat yang menawarkan jasa tersebut. Mereka menawarkan jasa membekukan otak yang dibanderol dengan harga 11.000 Poundsterling (Rp 195 juta) dan jasa membekukan badan yang dihargai 28.000 Poundsterling (Rp 498 juta).
Dilansir detikINET dari Daily Mail, Rabu (15/1/2020) saat ini sudah ada lebih dari 70 orang yang mendaftar untuk prosedur cryogenic ini. Mereka turut mengklaim telah memiliki ratusan klien potensial yang berasal dari 20 negara.
Salah satu orang yang telah mengikuti program ini adalah Alexei Voronenkov. Ketika ibunya meninggal dunia, ia membayar sejumlah uang agar otak milik ibunya dibekukan dan disimpan oleh KrioRus.
Baca Juga: Baru Sembuh dari Covid-19? Ini Hal Penting yang Harus Diperhatikan
“Saya melakukan ini karena kita sangat dekat dan saya rasa ini satu-satunya kesempatan bagi kami untuk bertemu lagi di masa depan,” kata Voronenkov yang juga berniat untuk mengikuti prosedur ini ketika ia meninggal dunia.
Director KrioRus, Valeriya Udalova, mengatakan prosedur cryogenic ini bisa membantu banyak orang yang merasa kehilangan setelah ditinggal orang terdekatnya. Ia mengatakan ada kemungkinan teknologi yang bisa menghidupkan kembali orang yang meninggal dunia bisa diciptakan, walau saat ini belum ada jaminannya.
Berapa Biayanya?
KrioRus dari Rusia menawarkan jasa membekukan badan seharga 28.000 Poundsterling atau Rp 498 juta. Diberitakan Daily Mail, Direktur KrioRus, Valeriya Udalova mengatakan ada kemungkinan teknologi untuk menghidupkan kembali orang yang meninggal dunia bisa diciptakan, walau saat ini belum ada jaminannya.
Sampai hari ini, ilmuwan belum tahu bagaimana cara menghidupkan tubuh yang sudah beku dalam proses pembekuan Cryogenic. Cryonics Institute sudah melakukan percobaan pada anjing dan monyet dihidupkan lagi setelah darah mereka diganti cairan anti beku. Namun itu dalam kondisi tidak membeku sepenuhnya dalam teknik cryogenic.
Baca Juga: 28 Triliun Ton Lapisan Es Greenland Mencair, Pertanda Pemanasan Global Makin Parah?
Sementara organ-organ tubuh untuk kebutuhan operasi, sudah sering dibekukan dan kondisinya tetap baik-baik saja. Tapi membekukan manusia seutuhnya dan dihidupkan lagi di masa depan, itu belum ada jawabannya. Banyak ilmuwan skeptis dan menganggap ini cuma pseudoscience.
Tapi, praktek KrioRus ini ditentang oleh Kepala Komisi Pseudoscience Akademi Sains Rusia, Evgeny Alexandrov. Kepada surat kabar Izvestia ia mengatakan cryogenic hanyalah bisnis yang tidak memiliki dasar ilmiah.
Selain itu, praktek seperti ini hanya fantasi yang berspekulasi tentang harapan seseorang untuk dihidupkan kembali dari kematian dan mimpi kehidupan abadi. Nah, bagaimana?