• Thu, 25 April 2024

Breaking News :

Implan Glaukoma Murah di Tangan Virna Dwi Oktariana

Implan glaukoma buatan Virna Dwi Oktariana ini memiliki keberhasilan yang baik dan sebanding dengan implan glaukoma di pasaran yang jauh lebih mahal.

JEDA.ID–Penyakit glaukoma selama ini kerap dijuluki Si Pencuri Penglihatan. Selain bisa menyebabkan kebutaaan, pengobatan glaukoma tergolong mahal. Namun, di tangan Virna Dwi Oktariana, implan glaukoma yang selama ini mahal jadi murah.

Dokter di RS Cipto Mangkunkusumo Kiara ini adalah sosok di balik lahirnya Virna Glaucoma Implant yang dikembangkan bersama PT Rohto Laboratories Indonesia. Harga Virna Glaucoma Implant hanya 30 persen dari harga pasaran pada umumnya.

”Harga Virna Glaucoma Implant yakni Rp2 juta, sedangkan produk yang serupa sekitar Rp8 juta hingga Rp10 juta,” jelas Virna yang menjabat sebagai koordinator pendidikan dokter dan pasca-dokter Departemen Mata Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Kiara sebagaimana dilansir dari laman Kemenpan & RB, Selasa (21/1/2020).

Kisah Petani Buta Huruf Antarkan Anaknya Jadi Bupati TTU

Glaukoma merupakan penyakit kerusakan pada saraf mata yang menyebabkan menyempitnya lapangan pandang dan hilangnya fungsi penglihatan. Faktor risiko utama yang menyebabkan glaukoma adalah peningkatan pada bola mata.

”Glaukoma pada umumnya tidak memiliki gejala yang jelas. Jika tidak segera ditangani, glaukoma akan menyebabkan openurunan penglihatan irreversible [tidak dapat kembali seperti semula] yang dapat menuju kebutaan,” sebut Kemenkes dalam Infodatin Glaukoma 2019.

Salah satu tokoh yang menderita glaukoma adalah putra bungsu B.J. Habibie, Thareq Kemal Habibie. Ketika itu, Thareq menjadi sorotan karena selalu menggunakan penutup mata.

penyebab glaukoma

Thareq Habibie sakit glaukoma (Antara)

Salah satu pengobatan glaukoma adalah menggunakan implan. Disebutkan, implan buatan Virna Dwi Oktariana ini memiliki keberhasilan yang baik dan sebanding dengan implan glaukoma di pasaran.

Implan tersebut sudah mendapat izin edar yang dikeluarkan Kemenkes untuk diproduksi secara masal. Tak hanya soal bisnis, sasaran utamanya adalah untuk memenuhi kebutuhan logistik terkait kasus glaukoma di Indonesia.

Dibandingkan dengan implan glaukoma umum, implan ciptaan Virna Dwi Oktariana memiliki beberapa keunggulan. Virna Glaucoma Implant berbahan dasar polymethilmethacrylate (PMMA) dengan tingkat kerataan permukaan yang lebih baik dibanding implan glaukoma lain yang berbahan silikon.

Permukaan implan glaukoma yang kasar cenderung menarik sel-sel radang. Reaksi peradangan dari penggunaan implan berbahan silikon cukup besar dibandingkan dengan implan glaukoma yang berbahan dasar PMMA.

Desain Unik

Virna Glaucoma Implant memiliki desain yang unik dan berbeda dibandingkan implan glaukoma kebanyakan. Memiliki desain yang dinamis dan bahan yang licin, memudahkan Virna Glaucoma Implant untuk dimasukkan dan diselipkan di antara otot dekat mata.

Awalnya, produk Virna Glaucoma Implant by Rohto, yang menyematkan nama inovatornya ini dibuat untuk mencapai gelar doktoral. Virna mengakui untuk menciptakan implan glaukoma tersebut dibutuhkan kontribusi dari pihak industri.

Dia lantas menggandeng Rohto untuk mendukung proyek tersebut. Proyek Virna Glucoma Implant dimulai dari mendesain produk agar dapat menyesuaikan dengan rata-rata ukuran mata orang Indonesia, yang memakan waktu selama kurang lebih satu hingga dua tahun.

Selama proses desain, dr. Virna meminta Tim Rohto untuk menyediakan bahan-bahannya. Kemudian ia mengajukan proposal untuk disertasinya, dan penelitian ini dilakukan sejak Mei 2015 secara bertahap.

Mengonsumsi 10 Tahun Bisa Bikin Buta, Ini Dampak Junk Food

”Jadi dua arah saya menyiapkan desainnya, kemudian saya meminta pihak Rohto untuk menyiapkan bahannya, kemudian saya ajukan proposal dan akhirnya di tahun 2015 saya baru penelitian,” kata Virna Dwi Oktariana.

Mulanya implan buatan Virna Dwi Oktariana diuji coba ke kelinci yang menderita glaukoma. Hasilnya setelah pemasangan implan selama dua bulan, evaluasi menunjukkan hasil yang baik. Seusai pemasangan implan, kornea kelinci semakin jernih, tekanan bola mata menurun, serta mata kelinci menjadi lebih cerah.

Kemudian uji coba kepada pasien manusia dilakukan secara bertahap. Dimulai dari dua pasien, kemudian ditambah 10 pasien, yang hasilnya dipantau dan ditindaklanjuti selama satu tahun.

Setelah hasilnya dinyatakan baik, ditingkatkan lagi menjadi 100 pasien. Saat ini lebih dari 200 pasien sudah dipasangkan Virna Glaucoma Implant, dan memiliki keberhasilan baik.

Virna Dwi Oktariana mengajarkan dokter-dokter dari berbagai daerah di Indonesia agar dapat mengerjakan operasi implan glaukoma ini. Ia berharap penggunaan implan ini akan semakin meluas dan dapat memeratakan proses penyembuhan di daerah.

Nomor 2 Setelah Katarak

implan glaukoma

Virna Dwi Oktariana penemu implan glaukoma murah (Kemenpan RB)

Upaya itu bukan tanpa sebab karena glaukoma adalah penyebab kebutaan nomor dua di dunia setelah katarak. Di Indonesia, menurut Riskesdas 2007, prevalensi glaukoma sebesar 0,46%.

Artinya, 4-5 0 rang dari 1.000 penduduk Indonesia menderita glaukoma. Sedangkan berdasarkan data aplikasi rumah sakit (SIRS) online, jumlah kunjungan glaukoma pada pasien rawat jalan di RS selama 2015-2017 mengalami peningkatan.

Gara-Gara Jalin Asmara, Warga Desa Ini Tak BAB Sembarangan

Bila pada 2015 ada 65.774 kunjungan pasien glaukoma, pada 2017 melonjak menjadi 427.091 kunjungan. Pada 2017, jumlah kasus baru glaukoma pada pasien rawat jalan di rumah sakit di Indonesia adalah 80.548 kasus.

Perempuan yang juga aktif dalam kegiatan sosial seperti operasi katarak ini menjadi salah satu PNS inspiratif yang meraih Piala Adhigana dalam ajang Anugerah ASN 2019.

Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Mata FKUI RSCM Andi Arus Victor menyatakan inovasi implan glaukoma ciptaan Virna Dwi Oktariana bisa menjadi inspirasi serta contoh bagi yang lainnya untuk melakulan hal yang bermanfaat bagi institusi, pendidikan, dan negara.

Ditulis oleh : Danang Nur Ihsan

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.