• Thu, 12 December 2024

Breaking News :

Viral Center of Gravity Challenge, Ini Penyebab Kaum Pria Selalu Gagal

Center of gravity challenge ini dilakukan berpasangan pria dan wanita, dan biasanya berakhir dengan kaum pria gagal menyelesaikan tantangan. 

JEDA.ID-Belakangan, media sosial TikTok diramaikan dengan center of gravity challenge. Bahkan sejumlah selebritis juga ikut mengunggah center of gravity challenge di akun media sosial mereka.

Tantangan viral ini ingin membuktikan bahwa pria dan wanita punya center of gravity yang berbeda. Center of gravity challenge ini dilakukan berpasangan pria dan wanita, dan biasanya berakhir dengan kaum pria gagal menyelesaikan tantangan.

Mengapa pria gagal menyelesaikan center of gravity challenge, simak ulasannya di info sehat kali ini. Tantangan ini dilakukan berpasangan pria dan wanita. Masing-masing memulainya dengan posisi badan menghadap ke bawah, bertumpu pada lutut dan kedua siku.

Berikutnya, dengan cepat masing-masing memindahkan tangan ke belakang punggung. Di sebagian besar video yang diunggah, para pria gagal mempertahankan posisinya, dan wanita selalu menang. Hal ini diyakini karena pria dan wanita punya center of gravity yang berbeda. Tapi benarkah demikian?

Baca Juga: Jadi Trending Topic di Twitter, Kenali GERD yuk

Sebelum mengetahui jawabannya, marilah terlebih dulu mengenal definisi center of gravity.

NASA mendefinisikan pusat gravitasi alias pusat massa sebagai lokasi rata-rata berat suatu benda. Britannica mengambil satu langkah lebih jauh dengan menyebut pusat gravitasi sebagai “titik imajiner” dalam benda di mana berat total benda diperkirakan terkonsentrasi.

Pusat gravitasi bisa rumit untuk ditentukan karena massa dan berat suatu benda mungkin tidak terdistribusi secara seragam, menurut NASA. “Dan, sementara hal yang sama berlaku untuk manusia, ada beberapa aturan umum pusat gravitasi yang dianggap berlaku berbeda untuk pria dan wanita,”  kata Ahli psikometri dari Pacific Neuroscience Institute di Providence Saint John’s Health Center, Ryan Glatt, seperti dikutip dari shape.com.

Sebagian besar bermuara pada anatomi, jelas Glatt, yang memiliki latar belakang dalam kesehatan otak dan ilmu olahraga. “Karena wanita cenderung memiliki pinggul yang lebih besar daripada pria, mereka akan memiliki pusat gravitasi yang lebih rendah,” katanya. Sebaliknya, pria cenderung “memiliki pusat gravitasi yang lebih terdistribusi”.

Ada beberapa penelitian yang dilakukan tentang hal ini, termasuk satu penelitian yang menemukan bahwa astronot wanita lima kali lebih mungkin mengalami masalah dengan tekanan darah rendah setelah kembali dari luar angkasa dibandingkan dengan rekan pria mereka. Alasannya, para peneliti berteori, adalah bahwa wanita biasanya memiliki pusat gravitasi yang lebih rendah, yang dapat memengaruhi aliran darah dan, akibatnya, tekanan darah.

Baca Juga: Atasi Limbah Masker, Kemenkes Lakukan Ini

Benarkah wanita memiliki pusat gravitasi yang berbeda dengan pria?

Sebuah studi dari Theoretical Biology and Medical Modeling mendukung klaim tersebut. “Telah diketahui dengan baik bahwa rata-rata, wanita umumnya memiliki pusat gravitasi longitudinal 8 – 15% lebih rendah daripada pria,” kata studi tersebut, yang menghubungkan perbedaan tersebut dengan wanita yang membutuhkan stabilitas selama kehamilan.

Jadi, mengapa center of gravity challenge tampaknya lebih sulit dilakukan pria daripada wanita?

Glatt mengatakan ini tentang posisi tubuh dalam tantangan. “Selama tantangan, batang tubuh sejajar dengan tanah dan, saat orang melepaskan siku, pusat massa mereka sangat bergantung pada lutut dan pinggul,” jelasnya. Itu tidak masalah bagi wanita, banyak di antaranya sudah memiliki pusat gravitasi di area itu, kata Glatt. Tapi, bagi orang yang memiliki pusat gravitasi yang lebih merata (biasanya laki-laki), itu dapat menyebabkan mereka roboh, Glatt menjelaskan.

Pusat gravitasi bukan satu-satunya faktor yang berperan dalam tantangan ini.

Seorang profesor di Departemen Kinesiology di Michigan State University, Rajiv Ranganathan,  menunjukkan bahwa orang-orang yang “memenangi” tantangan tampaknya mengubah posisi mereka sebelum menggerakkan lengan ke belakang.

“Tampaknya orang-orang yang menjaga keseimbangan dalam tugas ini bersandar dengan beban di atas tumit ketika mereka meletakkan siku di lantai,” jelas Ranganathan.

“Ini cenderung menjaga pusat gravitasi relatif dekat dengan lutut dan oleh karena itu akan lebih mudah untuk diseimbangkan bahkan saat Anda melepaskan siku,” katanya.

Menurutnya, orang yang jatuh, di sisi lain, tampaknya hampir mengadopsi sikap push-up, dengan beban di tangan mereka lebih banyak daripada pinggul dan tubuh bagian bawah.

Tantangan ini perlu difilmkan dari samping agar jelas terlihat (ilustrasi Freepik)

Tantangan tersebut perlu difilmkan dari samping untuk memastikan setiap orang memiliki posisi yang sama sebelum melepaskan siku mereka. (ilustrasi Freepik)

Agar ini menjadi “demonstrasi yang lebih meyakinkan” tentang perbedaan pusat gravitasi, Ranganathan mengatakan, tantangan tersebut perlu difilmkan dari samping untuk memastikan setiap orang memiliki posisi yang sama sebelum melepaskan siku mereka. “Dugaan saya adalah bahwa postur tubuh membuat perbedaan yang jauh lebih besar di sini, apakah seseorang dapat tetap seimbang atau tidak,” katanya.

Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kebersihan Miss V dan Kenali Baunya yang Normal

Tentu saja, tubuh setiap orang berbeda. Ranganathan mengatakan pria yang memiliki lekuk tubuh atau wanita dengan pinggul lebih kecil, misalnya, dapat dengan mudah mendapatkan hasil yang berbeda dengan tantangan ini, yang berarti hal itu benar-benar tergantung pada perbedaan anatomi dan tubuh individu daripada gender saja. Kendati demikian tes kebugaran ini dapat memberi Anda gambaran yang lebih baik tentang keseimbangan tubuh Anda.

Dia menjelaskan bahwa anggapan ini ada benarnya. Pada posisi awal, tumpuan berat badan terdistribusi antara siku dan lutut.

“Saat siku diangkat, pusat massa akan sangat bergantung pada lutut dan pinggang,” jelasnya, dikutip dari  detikcom, Selasa (23/2/2021).

Baca Juga: Apakah Perbedaan Vaksin Nusantara Vs Vaksin Merah Putih? Simak Ulasannya

Bagi wanita yang umumnya punya center of gravity di area tersebut, perpindahan ini tidak menjadi masalah. Namun bagi seseorang yang distribusi berat badannya lebih merata, umumnya pada pria, maka keseimbangan akan terganggu.

Menurut  Ranganathan, wanita lebih banyak memenangkan challenge ini karena sesaat sebelum mengangkat lengan, mereka tampak menarik badannya sedikit ke belakang. “Ini akan menjaga center of gravity relatif dekat dengan lutut dan karenanya lebih mudah untuk menjaga keseimbangan meski siku diangkat,” jelasnya.

Bagaimana dengan para pria yang selalu kalah? Menurut Ranganathan, para pria di berbagai video tampak masih berada pada posisi push-up ketika sikunya diangkat sehingga posisinya njomplang di akhir challenge.

 

Ditulis oleh : Astrid Prihatini WD

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.