Untuk mengetahui tingkat kebersihan miss V dan kesehatannya, sebaiknya setiap wanita mengenali bau miss V yang sehat vs tidak sehat.
JEDA.ID-Untuk menjaga kesehatan organ reproduksi, wanita sebaiknya tahu cara menjaga kebersihan miss V agar tidak lembab dan berbau. Lalu, bagaimana cara menjaga kebersihan miss V agar tidak lembab dan berbau?
Simak ulasannya di info sehat dan tips kesehatan kali ini. Menjaga kebersihan organ reproduksi wanita ini juga penting. Menjaga kebersihan miss V bukan hanya penting untuk kenyamanan diri sendiri dan pasangan, tapi juga kesehatan wanita. Tak heran, miss V yang sehat dan bersih diimpikan banyak wanita.
Akan tetapi, menjaga kebersihan miss V tidak boleh sembarangan. Mulai dari cara, penggunaan sabun, hingga pakaian dalam perlu diperhatikan. Bahkan dilansir situs National Health Service (NHS) UK, diet dan pola hidup bisa memengaruhi kesehatan miss V.
Baca Juga: Dikhianati Pasangan? Ini Pelajaran yang Bisa Diambil dan Dipetik
“Secara umum, kesehatan vagina yang baik dijaga dengan memastikan kesehatan Anda secara umum. Ini termasuk diet sehat dan olahraga,” ujar konsultan di uroginekologi di University College Hospital, London, Suzy Elneil
Lalu bagaimana cara menjaga kebersihan miss V agar wanita nyaman, seks menyenangkan, tapi kesehatan tetap terjaga? Dikutip dari detikcom, Sabtu (20/2/2021), berikut ini cara menjaga kebersihan miss V:
1. Jangan pakai sabun
Sebenarnya, vagina bisa membersihkan dirinya sendiri.Bahkan dilansir The Guardian, beberapa jenis bau pada vagina sebenarnya normal. Jadi, tidak perlu dibersihkan dengan sabun, apalagi sabun beraroma karena bisa mengganggu keseimbangan pH.
Jika merasa memerlukan sabun khusus vagina, pastikan penggunaannya tidak terlalu sering.
2. Rajin mengganti pembalut
Jelas, pembalut wajib diganti secara rutin saat menstruasi. Sebab selain menyebabkan bau tidak sedap, pembalut atau tampon yang digunakan terlalu lama bisa menjadi sarang kuman dan bakteri.
3. Ganti pakaian dalam
Dilansir Bustle, pakaian dalam yang basah karena keringat bisa mengundang pertumbuhan kuman dan bakteri. Maka itu, penting sekali untuk mengganti pakaian dalam secara rutin. Terutama, setelah beraktivitas, berolahraga, atau berenang.
Baca Juga: Waduh! Ancaman Serangan Siber ke UMKM Naik 51 Persen
4. Basuh dengan cara yang benar
Bakteri pada vagina dan anus adalah berbeda. Jika cara membasuh tidak benar, bakteri pada anus bisa terbawa ke area vagina dan menyebabkan infeksi salurah kemih (ISK).
Yap, risiko yang sama juga bisa terjadi setelah berhubungan seks. Maka itu, penting sekali untuk membersihkan vagina setelah seks.
5. Buang air kecil setelah berhubungan badan
Poin ini adalah cara minimal sekaligus paling wajib untuk dilakukan setelah berhubungan seks. Pasalnya, buang air kecil adalah cara alami untuk membuang bakteri pada saluran kemih.
Nah untuk mengetahui tingkat kebersihan miss V dan kesehatannya, sebaiknya setiap wanita mengenali bau miss V yang sehat vs tidak sehat. Dikutip dari Healthline, ini beberapa macam bau pada vagina.
1. Bau asam
Sangat umum bagi vagina menghasilkan aroma yang tajam atau asam. Beberapa orang membandingkannya dengan bau makanan yang difermentasi.
Penyebab bau vagina seperti asam yang menyengat adalah vagina memiliki PH antara 3,8 dan 4,5. Hal itu karena bakteri lactobacilli yang menjaga vagina tetap asam untuk melindungi dari pertumbuhan jenis bakteri jahat.
2. Bau seperti logam
Banyak wanita mengatakan mencium bau logam seperti tembaga pada vagina. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan, karena jarang menandakan masalah yang lebih serius.
Baca Juga: 20 Februari Hari Soto Nasional, Berikut Ini Sejarah Soto
Penyebab bau tersebut bisa karena darah akibat menstruasi yang mengandung zat besi, sehingga vagina berbau logam. Selain itu, pendarahan ringan setelah berhubungan seks bisa menjadi penyebab lainnya, karena vagina kering atau seks terlalu kuat yang dapat menyebabkan luka atau goresan kecil.
3. Bau manis
Bau manis pada vagina tidak perlu dikhawatirkan. Penyebab bau manis adalah bakteri. PH pada vagina adalah ekosistem bakteri yang selalu berubah, dan terkadang ini berarti vagina mungkin berbau sedikit manis.
4. Bau kimiawi
Penyebab bau kimiawi pada vagina di antaranya karena air seni yang mengandung urine. Penumpukan urine di pakaian dalam atau di sekitar vulva bisa menyebabkan bau kimiawi.
Baca Juga: 5 Fakta Vaksin Nusantara: Digagas Terawan, Dikritik Epidemiolog
“Bau kimiawi sering kali termasuk dalam kategori amis,” ujar profesor di Department of Obstetrics, Gynecology, and Reproductive Sciences di Yale University School of Medicine, dr Mary Jane Minkin.
Faktor lainnya berasal dari bakteri vaginosis yang menyebabkan bau busuk atau amis, keputihan, dan gatal di vagina. Bakteri itu bisa menyebabkan infeksi, dan diperlukan pemeriksaan dokter guna memastikan diagnosis serta pengobatan apa yang diperlukan