• Fri, 29 March 2024

Breaking News :

Lelahnya Jadi Youtuber, Ini Tanda-Tanda Harus Beristirahat dari Dunia Maya

Bagi sebagian orang mungkin menjadi Youtuber itu gampang. Namun tak jarang para konten kreator tersebut juga merasa tertekan.

JEDA.ID – Bagi sebagian orang menjadi Youtuber itu gampang. Membuat video, mengunggahnya, menerima uang dan begitupun seterusnya. Namun siapa sangka, tak jarang para kreator tersebut juga merasa tertekan untuk terus memberikan konten-konten video.

Kondisi ini dinamakan burnout, atau keadaan yang mengakibatkan seseorang merasa jenuh karena melakukan hal-hal yang sama berulang kali. Lalu apakah yang menjadi ciri seseorang merasa harus beristirahat dari aktivitas media sosial?

Salah seorang Youtuber sukses seperti Atta Halilintar mengaku pernah mengalami burnout. Melansir Detik.com, Selasa (2/6/2020) Atta mengaku jenuh karena setiap hari harus memikirkan ide dan konsep untuk kontennya.

Tidak hanya jenuh, ia pun sampai merasa tertekan hingga setiap harinya susah tidur. Sebelum burnout memengaruhi kesehatan mental dan psikis Anda, berikut beberapa ciri seseorang harus beristirahat dari dunia maya:

Kalahkan Jakarta, Sinyal Video Streaming di Kota-Kota Ini Lebih Lancar

Jadwal tidur dan makan berantakan

Tekanan untuk terus membuat konten pun dirasakan oleh Lucy Moon, Youtuber asal Inggris. Ia mengaku sempat membuat 30 atau 31 video dalam sebulan pada 2017 lalu. Ia mengatakan tidak menyangka hal tersebut memberikan efek yang besar pada kesehatan mentalnya.

Seperti jadwal tidur yang berantakan dan jarang makan. Walaupun hal tersebut sulit, Lucy mengatakan bahwa ia harus profesional. Ia tidak bisa begitu saja kelihatan berantakan di depan kamera. Ia juga harus kelihatan memiliki hidup yang sempurna.

Seorang vlogger, Elle Mills juga merasakan hal serupa. Meskipun membuat konten adalah yang diinginkannya, namun ia merasa kurang bahagia. “Tak masuk akal, inilah impianku.

Namun aku tidak bahagia, ini sungguh bodoh” ucapnya pada sebuah video yang berhasil ia bagikan. Ia juga mengaku mengalami kecemasan dan depresi justru setelah terkenal sebagai YouTuber. Kala itu, ia pun memutuskan istirahat sejenak untuk memulihkan pikirannya.

Gampang merasa stres akibat deadline

Youtube merupakan platform yang menuntut para pembuat video untuk melakukan unggahan secara reguler dan memiliki konten dengan fokus yang sempit.

Melansir dari dari The Guardian,  seorang peneliti PhD dari London School of Economics, Zoe Glatt, saat melaksanakan etnografi digital terhadap Youtuber, mengatakan  para pembuat konten didorong untuk mengejar pendekatan kuantitas daripada kualitas kalau mereka ingin mencapai kesuksesan di Youtube. Kondisi inilah yang membuat sebagian Youtuber merasa stres, bahkan memilih mundur dari platform tersebut.

Merasa tertekan karena pemenuhan ide konten

Melansir dari salah satu sumber, menurut Matt Gielen dari Little Monster Media Company, agensi yang berspesialisasi dalam membangun audiens di Youtube, kompetisi di antara para Youtuber menjadi semakin sengit karena jumlah pembuat konten yang semakin banyak dari hari ke hari.

Alhasil ini memaksa para Youtuber untuk bekerja lebih keras dan menghasilkan lebih banyak konten pada kualitas yang lebih baik untuk sukses di platform ini.

Tidak hanya satu, menjadi Youtuber berarti menanggung lima pekerjaan

Cara kerja seorang Youtuber berbeda dengan pekerja kantoran atau orang-orang yang bekerja di media tradisional. Para Youtuber biasanya harus bekerja sendirian, mulai dari membuat ide, merekam video, membintangi video, mengedit video hingga membalas komentar-komentar para pengikutnya.

Melansir dari Variety, Michael Wayne, CEO dari Kin Community, dalam sebuah jaringan hiburan digital, mengatakan bahwa menjadi Youtuber seperti menanggung lima pekerjaan menjadi satu.

Tentunya ada tekanan tersendiri untuk memastikan bahwa mereka melayani semua audiens secara luar biasa setiap saat. Michael Wayne juga mengatakan bahwa jika akun di Youtube adalah nama Anda, maka kehebatan konten juga memengaruhi kualitas orang yang membuatnya. Ini yang membuat mereka tidak bisa melapas tanggungjawab itu begitu saja.

Mengungkap Manfaat Minyak Bunga Matahari untuk Kecantikan

Berharap media sosial berdampak baik, tapi nyatanya tidak.

Terlepas dari pemenuhan membuat konten karena menjadi seorang Youtuber. Beberapa orang mengalami ketidaksadaran saat dirinya kelelahan akibat media sosial. Melansir dari salah satu sumber, ini karena mereka sudah kecanduan dan bersifat membutakan.

Sebagian dari mereka bahkan berharap kalau media sosial itu membawa dampak yang positif. Padahal jika dihitung-hitung dan diingat kembali, hasilnya belum tentu positif kalau meraka tidak bijak memakainya. Banyak konflik yang terjadi karena penyalahgunaan media sosial.

Menelantarkan agenda sehari-hari

Sebagian orang biasanya akan menuliskan beberapa jadwal yang akan mereka lakukan. Namun karena seringnya menghabiskan waktu berjam-jam untuk berselancar di media sosial, mereka jadi melupakan kewajibab pokoknya. Alhasil alih-alih mendahulukan jadwal yang sudah direncanakan mereka malah memutuskan untuk menunda kegiatan tersebut lain waktu.

Rehat Sejenak

Tak hanya para youtuber ternama, mungkin kalian juga kadang measa bosan dengan ingar bingar dunia maya terutama media sosial. Nah, ada kalanya kita ingin rehat sejenak tanpa terganggu memikirkan eksistensi di medsos. Namun, di sisi lain kalian tetap belum tega membuka opsi penghapusan akun sosial media sepenuhnya.

Jangan khawatir, ada aplikasi yang dapat membantu Anda menghapus akun sosial media atau secara keseluruhan eksistensimu di internet. Dikutip dari sebuah media online, sebuah situs yang menyediakan jasa tersebut adalah deseat.me. Kamu tinggal mengunduh aplikasi tersebut untuk dipasang di komputer Anda.

Deseat.me adalah situs serta aplikasi yang dibuat oleh dua pengembang aplikasi dari Swedia, Wille Dahlbo dan Linus Unnebäck. Wille dan Linus menjelaskan bahwa aplikasi yang mereka buat bisa menghapus seluruh eksistensi kita di dunia internet. Informasi-informasi tentang diri kita bisa hilang bgitu saja ketika tombol hapus ditekan.

Dalam deseat.me pun dijelaskan kalau yang dibutuhkan adalah sebuah akun Google yang sering Anda pakai dan terintegrasi ke sosial media. Dari situ situs akan memeriksa ke seluruh jaringan sosial media terkait eksistensimu.

Setelah itu, mereka akan keluarkan daftar-daftar lokasi eksistensi kalian ada. Nah, setelah itu, deseat akan keluarkan opsi untuk tetap menyimpan atau mau memasukkan aku ke daftar hapus. Akun-akun yang telah masuk daftar tersebut berarti akan dihapus pada akhir pemilihan.

Akan tetapi, menghapus eksistensi gak berarti menghilangkannya secara keseluruhan. Bagaimana jika kalian memutuskan untuk kembali ke sosial media?

Jadi ketika kamu bosan dan memutuskan untuk kembali eksis di sosial media, deseat.me telah memastikan kalau data spesial tidak akan mereka simpan. Nah, bagian di sinilah fungsi aplikasi yang telah Anda pasang di komputer kalian.

Dalam aplikasi tersebut protokol deseat.me tidak akan menghapus akses ‘masuk’ ke sosial mediamu. Istilahnya mereka tidak akan tahu password atau nama akun yang kamu pakai. Jadi Anda bisa kembali ke Internet kapanpun.

Yah boleh dicoba sekali-kali untuk lepas sejenak dari internet. Lepaskan pandangan kita dari internet dan dunia maya yang begitu ribut dan ‘ribet’.

Ditulis oleh : Ria Sari Febrianti

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.