• Sat, 5 October 2024

Breaking News :

Seruput Minuman Panas Bisa Picu Kanker

WHO melaporkan dari 8 juta kasus kanker, sekitar 400.000 kasus fatalitas akibat kanker diduga kuat memiliki kaitan dengan minuman terlalu panas.

JEDA.ID–Mungkin banyak yang mengira minuman panas selalu menyehatnya. Penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyimpulkan sebaliknya. Minuman terlalu panas memicu naiknya risiko kanker.

Kebiasaan menyeruput minuman selagi masih panas bisa memicu naiknya risiko kanker esofagus atau tenggorokan. WHO menyatakan minuman yang suhunya terlalu panas adalah di atas 65 derajat Celsius dan mencakup semua jenis minuman.

Hal itu merupakan kesimpulan dari penelitian International Agency for Research on Cancer (IARC) sebuah lembaga penelitian di bawah organisasi kesehatan dunia WHO.

Sebagaimana dikutip dari laman Kemenkes, Senin (27/1/2020), riset ini dilakukan IARC setelah sebelumnya lembaga ini menetapkan rating kopi dan mate, sejenis minuman herbal sebagai kemungkinan “karsinogenik” alias bisa memicu kanker.

Lembaga ini bahkan memasukan kopi ke dalam daftar bahan beracun berbahaya, bersama timbal (Pb) dan chloroform. Tapi sekitar 1.000 riset independen menunjukkan hasil kebalikannya.

Kopi Luwak Bermula dari Tak Sengaja Kini Jadi Termahal di Dunia

Minum kopi dalam takaran tertentu, justru menurunkan risiko berkembangnya beberapa jenis kanker. Misalnya kanker rahim,kanker payudara dan kanker hati.

Menyeruput minuman panas, seperti kopi, teh, mate atau minuman infusi lainnya, adalah kebiasaan lazim di banyak negara di dunia. Kebiasaan minum teh panas menyebar luas di Asia hingga Afrika.

Sementara menyeruput mate, sejenis minuman herbal, meluas di Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Orang Eropa dan Amerika Utara, menjadikan kopi panas sebagai minuman favorit harian.

Pakar epidemiologi Dana Loomis menegaskan, ”tidak peduli apapun minumannya, yang berpengaruh hanyalah temperaturnya”. Dalam riset ditunjukkan suhu lebih dari 65 derajat Celsius yang bisa menaikkan risiko kanker.

Terutama minuman mate, yang biasa diseruput panas-panas menggunakan sedotan dari logam, langsung mengalir ke tenggorokan dan perut yang bisa memicu kanker.

400.000 Kasus

WHO melaporkan dari total 8 juta kasus kematian global akibat penyakit kanker setiap tahunnya, sekitar 400.000 kasus fatalitas yang diduga kuat memiliki kaitan dengan minuman terlalu panas.

Namun, Juru Bicara WHO di Jenewa Gregory Hartl menekankan fatalitas tertinggi kasus kanker esofagus terutama dipicu kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol kadar tinggi.

Para peneliti kanker di WHO menyarankan, untuk menurunkan risiko, konsumen sebaiknya bersabar dan menunggu hingga minuman agak dingin sebelum diseruput. Dengan itu risiko terkena kanker esofagus bisa ditekan.

Sejumlah ahli gizi menyatakan setidaknya minuman lebih aman dikonsumsi saat hangat. Bahkan minuman hangat punya banyak manfaat. Sebagaimana dikutip dari Suara.com, ada beberapa manfaat minuman hangat.

Misalnya minum air hangat memiliki kemampuan untuk mengurangi pembengkakan di tenggorokan. Ini bekerja sangat baik untuk tenggorokan yang teriritasi dan kering. Ini sangat berguna di pagi hari ketika Anda bangun dengan tenggorokan kering.

Risiko di Balik Kikir Gigi Seperti yang Dilakukan Ely Sugigi

Selain itu, minum air hangat meningkatkan aliran darah dalam sistem peredaran darah. Telah dibuktikan dalam beberapa penelitian bahwa ketika tubuh terpapar pada suhu tinggi, aliran sel darah meningkat secara signifikan.

Kemudian minum segelas air hangat saat perut kosong adalah cara yang baik untuk merangsang usus besar agar buang air besar lebih mudah. Air hangat juga mengatur tubuh untuk penyerapan makanan yang lebih baik di siang hari.

Air hangat dikaitkan dengan penurunan berat badan yang sehat yang memengaruhi penurunan nafsu makan, berat badan dan indeks massa tubuh. Tidak hanya itu, air hangat dapat membantu mengelola tingkat stres dan kecemasan Anda. Alangkah baiknya berhari-hati, lebih baik minum yang hangat daripada minuman terlalu panas.

Ditulis oleh : Danang Nur Ihsan

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.