Breaking News :

Sebaiknya Tahu, Ini Beda Gejala Virus Corona, Alergi, dan Flu Biasa

Bersin atau batuk beberapa kali kini seakan menakutkan. Sebab gejala tersebut dikaitkan dengan gejala virus corona atau Covid-19.

JEDA.ID – Bersin atau batuk beberapa kali kini seakan menakutkan. Sebab gejala tersebut dikaitkan dengan gejala virus corona atau Covid-19.

Namun sejatinya, bersin maupun batuk juga menjadi tanda-tanda alergi atau flu biasa. Para profesional kesehatan serta Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit telah berbagi panduan untuk membedakan tanda-tanda infeksi Covid-19, alergi musiman dan flu.

Melansir dari Metro.co.uk, gejala Covid-19 adalah demam dengan suhu di atas 38 derajat celsius dan batuk terus-menerus. Covid-19 adalah infeksi saluran pernapasan bagian bawah, yang berarti bahwa sebagian besar gejala dirasakan di dada dan paru-paru.

Tentu, gejala ini berbeda dengan pilek biasa yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas, di mana si penderita akan mengalami hidung tersumbat yang sebagian besar tidak dialami penderita virus corona.

Sementara itu, bagi mereka yang alergi, terutama alergi terhadap serbuk sari dari bunga, biasanya akan melihat mengalami gejala yang meliputi bersin dan batuk, hidung beringus atau tersumbat, mata merah atau berair, sakit kepala dan kelelahan. Namun karena saat ini banyak orang mengisolasi diri di rumah, diprediksi ada penurunan gejala.

Memang, kebanyakan orang dengan Covid-19 memiliki gejala ringan dan dapat pulih di rumah tanpa perawatan medis dalam waktu 14 hari.

Jika penderita memiliki gejala parah yang meliputi kesulitan menghirup napas, bernafas cepat (mengambil lebih dari 30 napas dalam satu menit), dan oksigen rendah dalam darah, disarankan segera hubungi layanan darurat.

Mengenang Alla, Dokter Bedah yang Lakukan 10.000 Operasi Semasa Hidup

Isolasi Diri

Penyebaran virus corona (Covid-19) yang kian masif membuat banyak masyarakat mulai merasa resah. Apalagi jika memiliki berbagai gejala yang dirasa mirip dengan virus corona seperti flu, batuk, dan demam.

Tak jarang yang akhirnya ingin cepat-cepat melakukan pengecekan untuk memastikan apakah dirinya terinfeksi virus tersebut atau tidak. Padahal, berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan pemerintah, masyarakat hanya perlu mengisolasi diri di rumah jika merasakan gejala tersebut.

Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Persahabatan Elisna Syahruddin mengatakan di tengah pandemik saat ini, masyarakat tidak perlu panik tetapi harus lebih waspada karena penyebarannya yang semakin meluas.

Apalagi dari sisi gejala, virus corona hampir mirip dengan flu dan batuk yang memang biasa menyerang pada saat musim hujan. Untuk itulah, sambungnya, ketika seseorang mulai merasakan gejala dan tidak yakin dengan siapa dia berkontak, silakan mengisolasi diri di rumah sesuai dengan pedoman dari Kementerian Kesehatan.

Pada saat itu, bisa mengonsumsi obat-obatan sesuai gejala, termasuk memperkuat daya tahan tubuh. Elisna mengatakan bahwa bisa saja masyarakat mengonsumsi ramuan tradisional empon-empon untuk meningkatkan daya tahan tubuh tetapi belum ada penelitian yang mengatakan bahwa ramuan tersebut dapat menyembuhkan.

“Ketika seseorang sudah mengonsumsi obat-obatan tetapi gejala dan penyakitnya semakin parah, bisa segera memeriksakan diri. Kalau di DKI Jakarta dapat langsung menghubungi 119, jangan langsung ke rumah sakit,” ujarnya seperti dilansir Bisnis.com, Senin (30/3/2020).

Begitu pula dengan seseorang yang yakin pernah berkontak dengan pasien positif corona dan memiliki gejala-gejala seperti batuk, demam, dan sesak nafas, bisa langsung segera menghubungi tenaga medis untuk pemeriksaan lebih lanjut sehingga dapat ditangani sesuai prosedural.

Jika setelah dilakukan test swab hasilnya positif, maka pasian dapat diisiolasi, tetapi jika negatif maka disarankan untuk melakukan isolasi secara mandiri dan akan dipantau.

Dari Takut Pada Cermin Hingga Takut Berjalan, Ini 5 Fobia Tak Lazim di Dunia

Jaga Iimunitas untuk Lawan Corona

Data memang menakutkan dan kadang bisa masuk akal maupun tidak. Tergantung cara orang menginterpretasikannya saja. Tapi satu hal yang harus diingat dan menjadi utama adalah, virus corona akan cenderung tak bisa menyerang usia muda produktif karena mereka masih memiliki imunitas kuat. Kalaupun menyerang, dampaknya tidak akan begitu fatal.

Lantas, apakah usia yang sudah tidak muda lagi bisa memiliki imun kuat? Jawabannya tentu bisa. Karena imun itu berkaitan dengan kebugaran tubuh. Jika badan bugar, sehat, sistem organ dalam bekerja dengan baik, pasti penyakit tidak mudah hinggap termasuk virus ‘benalu’ seperti corona.

Sangat disarankan pola hidup teratur, seperti memperhatikan kebersihan tubuh, terutama tangan. Rajin mencuci tangan dengan sabun lalu bilas di bawah air yang mengalir selama 20 detik. Ingat, semisal ingin melakukan sesuatu Anda cuci tangan, sesudahnya ditutup dengan cuci tangan pula.

Kemudian memperhatikan pola makan teratur agar tidak terjadi gangguan lambung. Menu makanan juga dijaga, junk food dikurangi, perbanyak makanan sehat berserat dengan kandungan vitamin A dan C secukupnya.

Perhatikan juga kebersihan makanan, tempat Anda makan, harus detil. Ini bukan mempersulit hidup, tapi inilah yang seharusnya dilakukan. Terakhir adalah, hentikan rokok, minuman beralkohol, dan sedapat mungkin kurangi tidur larut malam. Jika hidup teratur, bukan cuma virus Corona yang bisa ditangkal, tapi hampir seluruh wabah yang berkaitan dengan imunitas bakal teratasi.

Ditulis oleh : Anik Sulistyawati

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.