Sebelum meninggal, Alla Illyinichna Levushkina, seorang dokter bedah asal Rusia tetap bertugas hingga pengujung usianya.
JEDA.ID – Meski telah tiada, Alla Illyinichna Levushkina, akan selalu dikenang sebagai dokter bedah yang penuh dedikasi khususnya bagi warga Rusia
Semasa hidup dokter bedah yang akrab disapa dokter Alla ini bekerja di Ryazan City Hospital, Moskow, Rusia. Ia merupakan dokter spesialis proktologi atau seseorang yang biasanya menangani gangguan pada usus dan masalah organ pembuangan. Melansir dari Liputan6, Sabtu (27/3/2020) ia selalu memulai aktivitasnya pada pukul 08.00 pagi waktu setempat.
Keseharian dokter Alla yaitu pergi ke klinik untuk menjumpai pasiennya sebelum melakukan operasi sekitar pukul 11.00 pagi. Setelah selesai dengan pekerjaannya di klinik, kemudian ia baru pergi ke rumah sakit untuk memulai membedah tubuh pasien dengan bantuan beberapa orang asistennya. Ia juga selalu memastikan agar pasiennya mendapatkan perawatan terbaik dan paling aman di tangannya.
Tak tanggung-tanggung dalam sehari ia mampu melakukan bedah organ sebanyak empat kali. Melansir dari Lite FM, ketika ditanya mengapa dirinya memilih profesi menjadi seorang dokter, dr. Alla memberikan jawaban yang mengagumkan. “Menjadi dokter bukan hanya profesi, tapi gaya hidup. Untuk apa lagi hidup seorang ahli bedah, jika tidak untuk bekerja?,” ungkapnya.
Berbeda dengan Flu, Ini Kisah Pengalaman Pasien Covid-19 dari Hari ke Hari
Terinspirasi Novel
Benar-benar sebuah pengabdian yang luar biasa. Namun, sebenarnya dr. Alla tidak pernah bercita-cita menjadi seorang dokter spesialis bedah. Menurut laporan surat kabar Rusia, Kommersant, awalnya dr. Alla ingin memiliki profesi dalam bidang geologi. Tetapi sebuah kisah novel yang ia baca mengubah jalan hidupnya, dr. Alla kemudian terinspirasi untuk menjadi seorang dokter dan menempuh sekolah kedokteran.
Pada waktu itu, memang tidak banyak dokter spesialis proktologi di Rusia. Peluang tersebut dr. Alla manfaatkan dengan baik. Keterbatasan finansial juga tidak menghalanginya untuk menyelesaikan kuliah di Medical Institute Moskow, Rusia.
Ia memulai kariernya sebagai dokter bedah sejak berusia 30 tahun. Sebelum bekerja di Ryazan City Hospital, Moskow, Rusia, ia pernah bekerja di sebuah rumah sakit kecil yang terletak di pinggiran Rusia. Diusianya yang tidak lagi muda, dr. Alla tinggal di sebuah apartemen sambil merawat keponakannya yang menderita disabilitas. Selain itu, ia juga diketahui merawat dan memelihara delapan ekor kucing di rumahnya. Menurut laporan ia diketahui juga tidak menikah karena ingin mengabdi menjadi dokter bedah sepanjang hayatnya.
Melakukan 10.000 operasi
Sumbangan Beragam Brand Fesyen dengan Cinta di Setiap Jahitannya
Dokter Alla menjadi viral karena dinyatakan sebagai dokter bedah tertua di dunia. Ketika ia ditanya apakah rahasia ia berumur panjang, ia mengungkapkan dengan humornya. “Saya tidak menemukan rahasia apapun untuk berumur panjang. Saya hanya makan semuanya, banyak tertawa, dan banyak menangis,” terangnya.
Tercatat, sepanjang kariernya menjadi seorang dokter selama 70 tahun, dr. Alla mampu menyelesaikan lebih dari 10.000 operasi, dan tak berpikir untuk pensiun. Ia mengaku tak akan berhenti melakukan pekerjaan itu, ia justru merasa bangga akan track record-nya tersebut karena berhasil menghidupkan impian masa kecilnya.
Bahkan yang lebih membanggakan lagi, tidak ada kasus kematian yang tercatat sepanjang kariernya sebagai dokter bedah. Ia juga menceritakan sedikit tentang hidupnya ketika menjadi dokter bedah, dimana ia pernah mengoperasi salah seorang pasien yang tidak ada satu pun dokter yang mau mengoperasinya. Bahkan hingga saat ini, pasien tersebut masih bertahan hidup dan dikaruniai anak.
Dia tutup usia pada Januari pada usia 93 tahun karena masalah kesehatan. Sebelumnya dia berhenti bekerja di rumah sakit sejak 2018 setelah bekerja selama kurang lebih 67 tahun. Meski demikian namanya akan tetap harum dikenang warga Rusia dan juga dunia.
