• Fri, 26 April 2024

Breaking News :

Mematikan, Jamur Koral Api dapat Membunuh dalam Sekali Sentuh

 Tidak semua jamur dapat dikonsumsi. Beberapa jenis jamur memiliki racun yang bisa menyebabkan mual hingga kematian, salah satunya jamur koral api.

JEDA.ID –  Beberapa jenis jamur memiliki racun yang bisa menyebabkan mual hingga kematian, salah satunya jamur koral api.  Jadi, memang tidak semua jamur dapat dikonsumsi.

Sekilas jamur berwarna oranye kemerahan ini terlihat cantik dan tidak berbahaya. Namun siapa sangka senyawa yang terkandung di dalamnya justru dapat membuat orang meninggal seketika.

Bernama ilmiah Podostroma cornu-damae, jamur koral api juga dikenal sebagai racun-racun karang. Namanya terkenal di penjuru Jepang karena mengandung senyawa mikotoksin trikotoksin yang telah menghilangkan banyak nyawa penduduk setempat.

Sebaiknya Tahu, Ini Beda Gejala Virus Corona, Alergi, dan Flu Biasa

Racunnya Sangat Mematikan

Melansir Dailystar, Kamis (25/6/2020) jamur koral api dilaporakan memiliki delapan racun yang sangat mematikan. Matt Barrett, seorang ahli mikologi dari James Cook University di Queensland, Australia, mengatakan bahwa Jamur tersebut satu-satunya jamur yang dilengkapi oleh senyawa beracun yang dapat diserap langsung oleh tubuh melalui kulit. “Dari ratusan atau lebih jamur beracun yang diketahui para peneliti, ini adalah satu-satunya jenis jamur di mana racunnya masuk dan diserap melalui kulit,” papar Barrett.

Hanya dengan menyentuhnya saja kulit akan memerah dan membengkak. Parahnya, jamur tersebut dikatakan dapat mengecilkan otak seseorang dan menyebabkan banyak kegagalan organ kalau tidak segara diobati.

Efek Samping

Matt Barrett juga menjelaskan serangkaian gejala yang mengerikan kalau sampai jamur tesebut tertelan atau dikonsumsi. Awalnya korban akan sakit perut, muntah, diare, demam, dan mati rasa. Serta diikuti berjam-jam atau berhari-hari dengan terkelupasnya kulit pada wajah, tangan, dan kaki. Parahnya, korban akan mengalami penyusutan otak yang menyebabkan perubahan persepsi, kesulitan gerak, dan gangguan bicara. Barret menambahkan, kalau sampai menemui jamur tersebut jangan disentuh apalagi dikonsumsi.

Kasus pertama meninggalnya seseorang akibat jamur koral api terjadi pada tahun 1999. Saat itu, lima orang di Prefektur Niigata, Jepang, merebus jamur dalam teh herbal setelah mereka mengira bahwa jamur tersebut bisa dijadikan obat. Akibatnya, satu dari mereka meninggal dan yang lainnya mengalami kondisi kritis.

Bukan dari Australia

Sebelum ada penelitian lebih lanjut, jamur ini diduga hanya hidup di Pegunungan Jepang dan Korea saja. Namun Matt Barrett, telah memastikan bahwa jamur ini juga berada di Australia. Hal tersebut ia sampaikan usai mempelajari foto-foto jamur berwarna merah yang diambil oleh fotografer Ray Palmer yang ditemukan tumbuh pada akar pohon di pinggir hutan Cairns, Australia.

Tidak diketahui pasti bagaimana jamur beracun ini bisa sampai ke Australia. Tapi, sebelumnya telah ada laporan yang menyebutkan bahwa spesies jamur itu juga ditemukan di Indonesia dan Papua Nugini. Meski demikian, wilayah Australia Barat memang kerap menjadi rumah bagi jamur yang bukan berasal dari benua tersebut.

Melansir idar IFL Science, menurut catatan Barrett, masyarakat setempat telah menemukan setidaknya 20 spesies jamur di Queensland utara yang sebelumnya diketahui tidak berasal dari daerah itu. “Kami tidak mengetahui pasti bagaimana jamur karang api beracun tersebut bisa sampai ke Australia, tapi kami pikir ini terjadi secara alami,” ujarnya. Barett juga menambahkan dugaan sementara, jamur tersebut menyebar melalui spora kecil yang ditiup angin. Sehingga mereka dapat melakukan perjalanan jarak jauh.

“Spora itu mungkin menyebar ke Australia utara ribuan tahun yang lalu. Tidak banyak orang mencari jamur di Australia utara, jadi kami pikir keberadaan jamur itu selama ini selalu diabaikan,” lanjut Barett.

Selain jamur koral api, ada banyak jenis jamur beracun yang tersebar bebas di penjuru dunia. Nah agar lebih berhati-hati berikut beberapa jamur beracun yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan bahkan kematian, seperti dilansir dari berbagai sumber:

Jangan Dipencet, Ini Cara Ampuh Menghilangkan Komedo Membandel

False morel

Jamur yang berbentuk menyerupai otak manusia ini banyak ditemukan di Eropa dan Amerika Utara. Di negara-negara Skandivania dan Eropa Timur, jamur ini terkenal sebagai hidangan yang enak. Namun pengolahannya harus benar, jamur yang masih mentah akan menyebabkan kematian. Kandungan gyromitrin akan berubah menjadi racun berjenis monomethylhydrazine (MMH). Akibatnya korban akan diare, muntah-muntah, pusing, sakit kepala, lalu akan koma hingga meninggal dunia.

Autumn skullcap

Bernama ilmiah galerina marginataini jamur ini biasa tumbuh di pohon atau kayu-kayu yang telah mati. Biasa ditemukan di wilayah Arktik hingga Australia. Autumn skullcap tergolong berbahaya karena mengandung senyawa amatoxin yang menggangu fungsi ginjal.

Webcap

Webcap dinilai berbahaya karena menyerupai jamur-jamur lain yang bisa dimakan. Gejalnya hampir mirip dengan autumn skullcap yang dapat merusak ginjal. Kondisi ini pernah menimpa Nicholas Evans, pengarang novel The Horse Whisperer, yang tak sengaja makan jamur webcap. Alhasil kedua ginjalnya harus diangkat dan ditransplantasi.

Ditulis oleh : Ria Sari Febrianti

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.