• Thu, 21 November 2024

Breaking News :

Berapa Kali Orang Perlu Disuntik Vaksin Covid-19 Supaya Kebal?

Mereka menyatakan bahwa kemungkinan hal ini juga akan berbeda untuk setiap individu.

JEDA.ID-Masih banyak yang ingin tahu perlu berapa sering disuntik vaksin Covid-19 supaya kebal penyakit ini? Namun hingga saat ini para ahli kesehatan masih belum mengetahui seberapa sering orang harus  disuntik vaksin Covid-19 untuk melindungi diri dari Covid-19.

Tips kesehatan kali ini membahas perlu berapa sering orang disuntik vaksin Covid-19 supaya kebal virus corona Mereka menyatakan bahwa kemungkinan hal ini juga akan berbeda untuk setiap individu.

Sebagaimana diketahui, England National Health Service (NHS) telah memulai program vaksinasi massal terbesar setelah pengawas kesehatan Inggris menyetujui penggunaan dari vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech.

Wow! Mesin Sandi Nazi Ditemukan di Dasar Laut Baltik

Mereka yang paling berisiko terkena virus termasuk orang berusia di atas 80an, penghuni panti jompo, dan staf medis berada di urutan pertama untuk menerima suntikan dan akan membutuhkan dosis kedua sekitar 3 minggu kemudian

Dilansir dari Metro UK dan bisnis.com, Rabu (9/12/2020), Pfizer mengaku belum mengetahui seberapa sering orang perlu divaksinasi setelah dosis pertama dan mengatakan masih akan terus menganalisis relawan yang ikut serta dalam uji coba.

“Peserta penelitian akan terus dipantau untuk perlindungan dan keamanan jangka panjang selama 3 tahun tambahan setelah dosis kedua mereka,” kata juru bicara perusahaan. Selain itu, ada jangka waktu berbeda yang diberikan terkait berapa lama orang akan memperoleh kekebalan setelah menerima vaksin.

Badan Penasihat Commission on Human Medicine (CHM) mengatakan bahwa kandidat Pfizer menawarkan kekebalan penuh 7 hari setelah suntikan kedua, tetapi kekebalan parsial terjadi setelah suntikan pertama.

Metode ILA Bisa Kurangi Rasa Sakit Selama Persalinan, Benarkah?

Akan tetapi, Sir Patrick Vallance, kepala penasihat ilmiah pemerintah Inggris memperingatkan bahwa dibutuhkan setidaknya satu bulan atau lebih sebelum sistem kekebalan bekerja dan sepenuhnya melindungi orang yang divaksin.

Meskipun banyak warga Inggris akan memiliki kesempatan untuk menerima vaksin tahun depan, dia mengatakan bahwa menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker masih diperlukan hingga akhir 2021 mendatang.

“Sangat penting bagi kita semua untuk tetap berpegang pada aturan untuk sementara waktu. Tindakan inilah yang menahan virus sekarang, kita perlu mencegah virus sementara kita mengizinkan program vaksin,” katanya.

Dia menjelaskan bahwa meskipun vaksin mencegah virus masuk ke dalam tubuh, para ahli belum tahu apakah itu mencegah penularan di antara mereka yang pernah mendapat suntikan dan mereka yang tidak.

“Ini akan memakan waktu cukup lama untuk memastikan semua orang dalam kelompok berisiko dan semua kelompok yang sulit dijangkau mendapatkan vaksinasi yang sesuai,” imbuhnya.

Profesor departemen imunologi dan peradangan di Imperial College London, Daniel Altmann, mengatakan pertanyaan tentang seberapa sering orang perlu divaksin tidak akan terjawab dengan jawaban satu ukuran untuk semua.

Dia mengatakan jika Inggris dapat melewati tantangan besar seperti distribusi massal dan vaksinasi dengan serapan tingkat tinggi, pertanyaan berikutnya adalah pemantauan skala besar untuk memahami stabilitas kekebalan.

Hasil Survei: Punya Akun Anonim untuk Jaga Reputasi di Medsos

“Ini bukan jawaban yang sederhana untuk semua orang. Daya tahan mungkin berbeda tergantung usia, obesitas, infeksi sebelumnya, genetika. Jadi kita perlu terus mengecek. Kami kemudian akan tahu apakah kami perlu diimunisasi ulang pada satu tahun, dua tahun, dll,” ujarnya.

Pendistribusian Vaksin

Koordinasi terkait dengan rencana pendistribusian vaksin Covid-19 secara intensif dilakukan oleh Bio Farma dan sejumlah lembaga pemerintah, antara lain KPC PEN, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

“Dalam hal ini, KPC PEN, Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Bio Farma sedang bekerja dan berkoordinasi secara intensif untuk memastikan proses pendistribusian yang profesional, tepat sasaran, serta mempertimbangkan skala prioritas,” ujar Corporate Secretary PT Bio Farma Persero Bambang Heriyanto kepada Bisnis.com, Rabu (9/12/2020).

Menurut Bambang, daerah dengan sebaran virus Covid-19 tertinggi menjadi salah satu indikator yang digunakan pemerintah untuk menentukan zona prioritas distribusi vaksin.

Untuk sistem pendistribusian vaksin, lanjutnya, akan dikelola dengan menggunakan dashboard data terintegrasi milik Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

Sementara untuk perihal lain yang lebih teknis, seperti porsi dan wilayah pembagian, Bambang mengatakan akan disampaikan kemudian setelah tahap-tahap perencanaan diselesaikan.

Mengenal 3 Fitur Baru WhatsApp

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi menyampaikan pelaksanaan imunisasi vaksin Covid-19 akan mengedepankan daerah-daerah dengan penumpukan partikel virus terbanyak alias menyesuaikan dengan kondisi penyebaran di Indonesia.
Langkah tersebut diambil pemerintah dengan asumsi tidak seluruh wilayah di Indonesia terdapat kasus Covid-19 dengan intensitas yang sama.

Oleh karena itu, pemetaan terkait dengan masyarakat prioritas dan lokasi vaksinasi diminta menjadi perhatian serius dalam pelaksanaannya, termasuk dengan mempertimbangkan tingkat mobilitas penduduk dari satu tempat ke tempat lain.

Sebagaimana diketahui, DKI Jakarta, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Barat, dan Provinsi Jawa Timur merupakan daerah dengan jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air.

Ditulis oleh : Astrid Prihatini WD

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.