• Tue, 16 April 2024

Breaking News :

Tradisi Boxing Day, Hari-Hari Paling Sibuk di Liga Inggris

Dalam arti harfiahnya, Boxing Day adalah hari di mana orang membuka kado-kado indah yang menjadi tradisi dalam setiap perayaan Natal.

JEDA.ID – Boxing Day kian dikenal di Indonesia berkat popularitas Liga Premier Inggris. Istilah ini sebenarnya merujuk pada liburan di pekan pertama setelah Hari Natal. Berawal dari Inggris, Boxing Day adalah perayaan yang kini juga diperingati di Britania Raya, Kanada, Hong Kong, Australia, dan beberapa negara Persemakmuran lainnya.

Dalam arti harfiahnya, Boxing Day adalah hari di mana orang membuka kado-kado indah yang menjadi tradisi dalam setiap perayaan Natal.

Tradisi Boxing Day sudah tercatat jauh sebelum abad ke-19. Pada saat itu, masyarakat belum memakai istilah Boxing Day. Meskipun tidak ada yang tahu pasti bagaimana hari itu disebut sebagai Boxing Day, namun yang jelas tidak ada kaitannya dengan olahraga tinju.

Boxing Day dipercaya sudah ada sejak Ratu Victoria (1837-1901) memimpin Kerajaan Inggris. Boxing Day sejatinya istilah umum yang digunakan di Britania Raya dan negara-negara koloninya. Boleh dibilang, Boxing Day adalah hari di mana orang-orang bergembira dalam rangka merayakan Natal, termasuk.

Sejarah Boxing Day

Mengutip laman Historia, Jumat (27/12/2019), politisi Samuel Pepys dalam Diary of Samuel Pepys, 19 Desember 1663, menyebut sudah menjadi kebiasaan untuk para pelayan diberi hadiah dari para majikan. Mereka juga dibebaskan pada perayaan natal sekaligus mendapat hari libur untuk pulang dan berkumpul bersama keluarga satu hari setelahnya.

Di hari besar itu para pelayan sudah bekerja seperti biasanya melayani para tuan. Tradisi itu terus berlanjut hingga kini, bahkan menyebar lewat negeri-negeri koloninya yang tersebar di berbagai penjuru dunia.

Boxing Day telah berkembang menjadi hari untuk bersantai dan bersenang-senang dan juga belanja. Hari itu dipenuhi banyak event olahraga, termasuk jadwal sepakbola secara maraton yang dirancang agar orang bisa bermalas-malasan di depan TV di sofa mereka yang nyaman.

Seringkali hari itu juga merupakan kesempatan bagi orang-orang untuk membuka pintu bagi kerabat dan teman yang mampir supaya bisa menghabiskan sisa kalkun, ham dan mungkin wine yang tersisa dari makan malam Natal.

Di Inggris, pada hari itu dikenal sebagai hari berburu rubah di pedesaan, namun praktik tersebut sudah banyak dilarang dalam 10 tahun ini.

Dengan bertumbuhnya industri sepakbola di Negeri Tiga Singa, para pembuat kebijakan Liga Inggris merancang Boxing Day tak lagi antar-rival sekota atau klub yang basisnya berdekatan.

Boxing Day terlanjur lekat dengan sepak bola, khususnya Liga Inggris. Di saat kompetisi di berbagai negara lain menikmati libur panjang pada hari-hari pergantian tahun, tidak demikian halnya Liga Inggris, termasuk Premier League dan Championship.

Laga-laga di Liga Inggris tetap digelar pada 26 Desember yang membuat kompetisi ini semakin padat dan nyaris tidak memiliki waktu istirahat. Pertandingan dalam momen Boxing Day pertama digelar pada 1860.

Kala itu, FA selaku federasi sepakbola Inggris, sengaja menggelar laga dalam suasana Natal agar warga tidak liburan jauh-jauh dan cukup pergi ke stadion bersama seluruh anggota keluarga.

Sosok Asli Santa Claus dan Kisah Uskup dari Myra

Beda Versi

Berbeda versi, dilansir The Sun, tradisi itu berawal dari pertandingan sepak bola pada 1888-1889 antara Preston North End mengalahkan Derby County 5-0. Sejak saat itu, pertandingan Boxing Day mulai dilakukan.

Sejak 1992, Liga Inggris mulai kebanjiran pelatih dan pemain asing. Banyak yang kaget mereka tetap harus merumput di masa-masa liburan Natal hingga tahun baru.

Pasalnya, tak satupun negeri di luar Inggris Raya yang menjadwalkan pertandingan di masa liburan Nataru (Natal dan Tahun Baru). Ada yang mengkritik kebijakan itu, namun tak sedikit yang menerima tradisi itu sebagai tantangan.

Melihat kesuksesan Boxing Day di Inggris, Lega Calcio selaku operator Serie A Liga Italia mencoba menyontek konsepnya pada musim 2018-2019.

Niatnya memang untuk mendongkrak finansial. Maklum sejak skandal bola terbesar di Italia pada 2006, pamor sepakbola Italia menukik tajam. Stadion-stadion tak lagi terisi penuh seperti sebelumnya.

Sayang eksperimen itu gagal. Dari rapat evaluasi pada April 2019 setelah melihat hasil Boxing Day Liga Italia pada Desember 2018-Januari 2019, tak menampilkan grafik signifikan. Jadwal laga-laga Boxing Day tak lagi ditetapkan untuk musim ini (2019-2020).

5 Film yang Selalu Diputar di TV Saat Natal Tiba

Ditulis oleh : Jafar Sodiq Assegaf

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.