• Thu, 28 March 2024

Breaking News :

Sosok Asli Santa Claus dan Kisah Uskup dari Myra

Kisah legenda Santa Claus konon terinspirasi dari seorang bernama St. Nicholas (Santo Nikolas) seorang uskup dari Myra, sekitar Turki.

JEDA.ID – Natal identik dengan sosok bernama Santa Claus atau Sinterklas. Konon katanya, sosok dengan berjenggot putih dengan kostum merah ini selalu hadir di malam Natal sambil membagikan hadiah untuk anak-anak.

Mengutip thefactsite.com, Senin (24/12/2019), para ilmuwan menghitung bahwa Santa Claus mengirimkan semua hadiah kepada orang-orang di seluruh dunia, pada Malam Natal. Ia harus mengunjungi 822 rumah per detik, bepergian dengan kecepatan 650 mil per detik.

Kisah legenda Santa Claus konon terinspirasi dari seorang bernama St. Nicholas (Santo Nikolas). Menurut History.com, St. Nicholas lahir sekitar tahun 280 di Patara, Myra di Turki.

Santo Nikolas dari Myra adalah inspirasi utama untuk figur orang Kristen tentang Sinterklas. Dia adalah uskup Myra di Lycia pada abad ke 4. St. Nikolas terkenal untuk kebaikannya memberi hadiah kepada orang miskin. Dia sangat religius dari awal umurnya dan mencurahkan hidupnya untuk Kristen.

Di Eropa, lebih tepatnya di Belanda, Belgia, Austria dan Jerman, dia digambarkan sebagai uskup yang berjanggut dengan jubah resmi. Relik dari Santo Nikolas dikirim ke Bari di Italia selatan oleh beberapa pedagang Italia; sebuah basilika dibangun tahun 1087 untuk memberi mereka rumah dan menjadi daerah ziarah.

Rodenberg dan Wagenaar dalam Essentializing ‘Black Pete’: competing narratives surrounding the Sinterklaas tradition in the Netherlands yang dipublikasikan dalam jurnal International Journal of Heritage Studies, menceritakan Santo Nikolas menjadi dirujuk oleh orang banyak sebagai Santo pelindung.

Di Yunani, Santo Nikolas adalah pengganti untuk Santo Basil (Agios Vasilis dalam Bahasa Yunani), seorang uskup pada abad ke 4 dari Caesarea. Bagian utara Belanda dan beberapa desa di Flanders, Belgia, merayakan seorang figur yang agak mirip, Sint-Maarten (Santo Martin dari Tours).

Nama St. Nicholas mulai masuk dalam budaya populer Amerika menjelang akhir abad ke 18. Pada bulan Desember 1773 dan 1774 surat kabar di New York mewartakan ada beberapa kelompok-kelompok keluarga Belanda yang berkumpul untuk menghormati peringatan kematiannya.

Konspirasi Dua Bos Wall Street di Balik Black Friday

Budaya Pop Amerika

Pada saat itu nama Santa Claus mulai terkenal dengan julukan Sinter Klaas. Lalu pada 1804, John Pintard, seorang anggota dari New York Historical Society, membagikan potongan-potongan kayu St.Nicholas pada pertemuan tahunan masyarakat.

Latar belakang ukiran dari potongan kayu itu berisi foto-foto Santa yang seperti dikenal sekarang termasuk stoking berisi mainan dan buah yang tergantung di atas perapian.

Pada tahun 1822, Clement Clarke Moore, seorang menteri Episkopal (keuskupan) menulis sebuah puisi Natal panjang untuk tiga putrinya yang berjudul Laporan Kunjungan dari St. Nicholas.

Pada puisi tersebut Moore menggambarkan Santa seperti apa yang sering kita lihat saat ini: “peri tua periang” dengan sosok gemuk dan kemampuan supranatural untuk menerbangkan kereta rusa terbangnya.

Sebesar Apa Asteroid yang Bakal Hantam Bumi Jelang Natal?

Ilustrasi Sinterklas. (Istimewa)

Ilustrasi Santa Claus atau Sinterklas. (Istimewa)

Branding Sinterklas

Branding Santa Claus ini semakin melekat di AS berkat kampanye besar perusahaan minuman soda Coca Cola pada 1931. Seperti dikutip dari The Huffington Post, saat itu Coca Cola mengunakan tokoh Santa dengan baju musim dingin merah-putih untuk mempromosikan produknya.

Hingga kini, Santa pun tersohor dengan baju musim dingin merah-putihnya tersebut. Kendaraan untuk bepergian pun berbeda. Bila Sinterklas menggunakan kuda putih, maka kendaraan Santa Claus adalah kereta salju yang ditarik oleh sembilan rusa kutub.

Meski begitu, Santa tetap digambarkan sebagai orang yang suka memberikan hadiah kepada anak-anak pada malam Natal yakni 24 Desember.

Di Indonesia, penyebutan Sinterklas lebih sering dipakai dari pada Santa Claus. Selain mudah pengucapannya, nama Sinterklas juga merupakan salah satu warisan Belanda dulu.

Pada masa Hindia Belanda, orang-orang Belanda di Indonesia kerap merayakan Hari Sinterklas setiap 5 Desember. Bahkan, Sinterklas yang datang ke Batavia disambut pejabat setempat dan lantas diarak keliling kota agar masyarakat melihatnya.

5 Film yang Selalu Diputar di TV Saat Natal Tiba

Ditulis oleh : Jafar Sodiq Assegaf

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.