Ada negara di dunia yang yang kehilangan 1 penduduk tiap 6 menit sampai ada ibu kota negara yang disebut kota hantu karena sepi.
JEDA.ID–Penduduk di dunia terus bertambah dari tahun ke tahun. Pada awal 2020 ini populasi penduduk dunia diprediksi sekitar 7.755.524.000 jiwa. Jumlah itu naik bila dibandingkan pada Juli 2019 saat PBB memprediksi penduduk dunia mencapai 7.713.468.100 jiwa.
Laman World Population Review memprediksi setiap hari di dunia ada 383.656 bayi lahir. Artinya dalam setiap detik ada 4-5 bayi baru lahir di dunia. Sedangkan kematian di dunia tiap hari diprediksi sekitar 159.160 jiwa.
Dengan perhitungan itu, jumlah penduduk dunia akan bertambah 224.496 jiwa setiap harinya. Meski cenderung naik, namun tidak semua negara jumlah penduduknya terus bertambah.
Ada beberapa negara yang jumlah penduduknya berkurang dari tahun ke tahun. Berikut 5 negara yang jumlah penduduknya berkurang sebagaimana dilansir dari World Population Review.
Puerto Rico
Jumlah penduduk Puerto Rico pada 2018 diprediksi sekitar 3.039.596 jiwa. Namun, pada 2020, penduduk negara di kawasan Karibia itu tinggal sekitar 2.891.631 jiwa. Puerto Rico tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan penduduk paling rendah di dunia yaitu -3,49%.
Karena minus, hampir tiap tahun jumlah penduduk negara itu terus berkurang. Pada 2000 misalnya, penduduk Puerto Rico tercatat masih 3.668.960. Kemudian turun menjadi 3.579.841 jiwa pada 2010.
Ada beberapa alasan mengapa penduduk Puerto Rico terus turun misalnya tingkat kelahiran yang lebih rendah dan tingkat kematian yang lebih rendah karena pulau ini menjadi lebih makmur.
Peringkat I di Dunia, Penduduk Indonesia Kian Dermawan
Meningkatnya migrasi penduduk ke Amerika Serikat juga merupakan faktor yang memberikan dampak secara signifikan.
Bila dirata-rata, di Puerto Rico ada satu bayi lahir tiap 24 menit sekali, kematian 1 penduduk tiap 18 menit sekali, dan 1 orang migrasi tiap 7 menit sekali. Artinya, penduduk Puerto Rico berkurang 1 orang tiap 6 menit.
Diprediksi jumlah penduduk negara itu akan terus tergerus karena orang-orang terus meninggalkan negara itu dalam jumlah besar dan tingkat kelahiran masih rendah.
Wallis & Futuna
Mungkin masih banyak yang asing dengan negara ini. Awalnya Wallis & Futuna sebenarnya bukan negara melainkan diklasifikasikan sebagai kolektivitas luar negeri. Ini berarti semiotonom tetapi tetap merupakan divisi administratif Perancis.
Itu dianggap sebagai wilayah luar negeri pada 1950-an sebelum menjadi kolektivitas luar negeri pada 2003. Wallis dan Futuna terletak di Pasifik Selatan tepatnya di timur laut Fiji dan barat Samoa. Wallis & Futuna memiliki populasi 2019 dari 11.432 menurut perkiraan terbaru dari Prospek Populasi Dunia PBB.
Satu-Satunya di Dunia, Ini Negara Diawali Huruf O
Pada 2020, penduduk negara ini diprediksi turun karena pertumbuhan penduduknya -1,96%. Negara dengan ibu kota Mata-Utu ini mengalami penurunan penduduk selama sekitar satu dekade terakhir. Pada 2005, penduduk negara ini sekitar 14.939 jiwa dan turun drastis dalam lima tahun menjadi 12.689 jiwa.
Penduduk terus turun menyentuh angka 11.432 pada 2019. Diprediksi penduduk negara ini terus berkurang di masa mendatang. Bahkan pada 2070 diperkirakan tersisa 7.537 jiwa penduduk atau hampir sama era 1955 ketika negara itu mulai berjalan secata semiotonom.
Lithuania
Negara di kawasan Baltik, Eropa ini merupakan negara di urutan ketiga yang pertumbuhan penduduknya minus tertinggi. Pada 2019, penduduk negara ini sekitar 2.759.627 jiwa. Jumlah itu anjlok bila dibandingkan pada 1990 saat negara ini dihuni 3.696.035 jiwa.
Berkurangnya penduduk Lithuania diprediksi akan terus terjadi hingga pada 2050 mendatang tersisa 2.121.397 jiwa. Populasi Lithuania saat ini sedang menurun atau kehilangan sekitar 1,5% dari populasinya per tahun.
Negara Tertua di Dunia, Tak Punya Hari Kemerdekaan & Setahun 13 Bulan
Negara ini sekarang telah mencapai populasi terendah dalam beberapa dekade karena semakin banyak orang beremigrasi ke negara-negara Eropa Barat yang lebih kaya, khususnya Inggris.
Tiap 18 menit ada 1 orang yang miograsi dan lahir dan tiap 14 menit ada 1 orang meninggal, menjadikan Lithuania kehilangan 1 penduduk tiap 14 menit. Kualitas hidup di Lithuania sebenarnya tidak buruk-buruk amat.
World Happiness Report menunjukkan negara ini berada di peringkat ke-50 pada tahun 2018, dengan peringkat kebahagiaan keseluruhan yang mencapai 5,952 dari 10 poin yang mungkin.
Venezuela
Negara di Amerika Selatan ini mengalami minus pertumbuhan penduduk sejak 2016. Awalnya jumlah penduduk negara ini terus bertambah dengan rata-rata 3-5% per tahun. Pada 1990 misalnya ada 19.632.665 jiwa kemudian menjadi 24.192.446 jiwa pada 2000 dan pada 2015 menjadi 30.081.829 jiwa.
Penduduk ini kemudian turun menjadi 29.851.255 jiwa pada 2016 lalu dan terakhir menjadi 28.515.829 jiwa pada 2019. Secara keseluruhan, diprediksi pada tahun-tahun mendatang pola pertumbuhan populasi akan berulang yaitu naik-turun.
Fakta Unik Pulau Bungin, Pulau Terpadat di Dunia
Misalnya pada 2025 diprediksi penduduk negara itu akan menjadi 31.481.063 hingga mencapai puncaknya pada 2065 yaitu 37.551.696 jiwa. Namun, jumlah itu diprediksi akan kembali turun hingga pada 2095 menjadi 34.960.499 jiwa.
Negara ini dihuni berbagai etnis seperti Spanyol, Italia, Portugis, Arab, Jerman, Afrika, dan penduduk asli. World Atlas memberikan perkiraan 50% Mestizo, 42,5% keturunan Eropa, 3,5% keturunan Afrika, 2,5% penduduk asli, dan 1,2% kelompok lainnya.
Latvia
Latvia yang berada di wilayah Baltik di Eropa Utara berbatasan dengan Rusia, Belarus, Estonia, Lithuania, dan perbatasan laut dengan Swedia. Populasi Latvia mengalami penurunan dari 2,07 juta penduduk pada 2011 menjadi 1,91 juta penduduk pada 2019.
Latvia memiliki kepadatan yang relatif rendah yaitu hanya 34 orang per kilometer persegi. Latvia saat ini adalah negara termiskin ketiga di Uni Eropa dan sekitar 30.000 orang meninggalkan negara itu setiap tahun yang sebagian besar adalah anak muda dan berpendidikan baik.
Kota-Kota di Dunia dengan Biaya Hidup Termahal & Termurah
Ini paling terlihat di ibu kota Riga, yang menjadi kota hantu. Aldis Austers, ketua Asosiasi Latvia Eropa, sempat mengatakan, “Kami memiliki lelucon bahwa pada tahun 2030 warga Latvia terakhir dapat mematikan lampu di bandara Riga.”
Bila dirata-rata, negara ini kehilangan 1 penduduk tiap 25 menit. Jumlah penduduk negara itu diprediksi terus turun pada masa mendatang hingga menjadi 1.479.172 jiwa pada 2050.