• Mon, 14 October 2024

Breaking News :

Jalan Panjang Mendata Suku Bangsa di Indonesia

Upaya mendata suku bangsa di Indonesia kali pertama dilakukan pada 1930 saat pemerintah Belanda menggelar Sensus Penduduk (SP) 1930.

JEDA.ID–Tak bisa dimungkiri, Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang memiliki keragaman suku bangsa. Ada lebih dari 1.300 suku yang masuk dalam 31 kelompok suku bangsa di Tanah Air menjadi bukti begitu beragamnya penduduk Indonesia.

Gambaran riil keragaman suku bangsa di suatu daerah bisa dilihat dari tanah Papua. Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-Hari yang merupakan hasil analisis Sensus Penduduk (SP) 2010 menyebutkan suku-suku asal Papua mencapai lebih dari 466 suku bangsa.

Meski jumlahnya mencapai lebih dari 466 suku bangsa, populasinya secara keseluruhan hanya berjumlah sebanyak 2,7 juta jiwa (1,14 persen). Kondisi ini menjadi gambaran hanya di satu daerah saja terdapat beragam suku.

Atau cerita lain datang dari  Sumatra. Suku Batak mencapai 8,5 juta jiwa yang terdiri atas beragam suku. Ada Suku Batak Angkola, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Pakpak Dairi, Batak Simalungun, Batak Tapanuli, Batak Toba, dan Dairi.

Potret lain terlihat dio Pulau Jawa. Suku Jawa merupakan kelompok suku bangsa yang terbesar dengan populasi sebanyak 95,2 juta jiwa atau sekitar 40,2 persen dari populasi penduduk Indonesia.

Suku Jawa ini merupakan gabungan dari Suku Jawa, Osing, Tengger, Samin, Bawean/Boyan, Naga, Nagaring, dan suku-suku lainnya di Pulau Jawa.

Bukan perkara mudah tentunya untuk mendata banyaknya suku bangsa di Indonesia. Upaya mendata suku di Indonesia kali pertama dilakukan pada 1930. Kala itu, pemerintah Belanda untuk kali pertama mendata suku di Indonesia lewat Sensus Penduduk (SP) 1930.

”Namun di era Orde Baru, pengumpulan data ini terhenti disebabkan adanya political taboo yang memandang bahwa membahas suku adalah upaya yang dapat mengancam keutuhan bangsa,” sebagaimana tertulis di laman BPS yang dikutip Rabu (17/9/2019).

Tujuh puluh tahun berselang setelah Belanda melakukan pendataan suku bangsa di Indonesia, akhirnya BPS kembali mendata suku lewat SP 2000. Kemudian pendataan kembali dilakukan dalam SP 2010.

BPS menyebut mengumpulkan data suku tidaklah mudah. Bauman (2004) mengatakan sulit mendefinisikan suku. Secara umum, seseorang mengidentifikasi dirinya pada suku tertentu berdasar keturunan, kebiasaan hidup, bahasa, hubungan kekerabatan, atau bahkan unsur politik.

Sub dari Subsuku

pulau bali

Pedagang ikan di Pulau Bali (Freepik)

”Atas dasar itu, dalam sensus ataupun survei, pertanyaan dibuat terbuka dan menerapkan self identification method, yaitu suku yang dicatat berdasar pengakuan responden. Selanjutnya, untuk memudahkan analisis data suku dilakukan koding pada setiap jawaban responden.”

Ambil contoh dalam SP 2010 tersedia 1.331 kategori suku. Sejumlah 1.331 kategori itu merupakan kode untuk nama suku, nama lain/alias suatu suku, nama subsuku, bahkan nama sub dari subsuku.

Misal saat menganalisis Suku Batak, perlu diidentifikasi terlebih dahulu kode apa yang merujuk pada sub-sub suku, subsuku, dan nama lain dari Suku Batak.

Saat SP 2010, kode yang terkait dengan Suku Batak adalah Batak Alas Kluet (0015), Batak Angkola/Angkola (0016), Batak Dairi/Dairi/Pakpak/Pakpak Dairi (0017), Batak Pak-Pak (0020), Batak Karo (0018), Batak Mandailing (0019), Batak Pesisir (0021), Batak Samosir (0022), Batak Simalungun/Simelungun Timur (0023), dan Batak Toba (0024).

Selepas munculnya data suku bangsa di Indonesia lewat SP 2010, BPS bersama Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS) pada 2013 menghasilkan klasifikasi baru yang dapat digunakan untuk menganalisis data suku itu.

Hasilnya ada 633 kelompok suku besar dari kode suku yang tersedia dalam SP 2010. Pengelompokan suku dilakukan berdasar literatur seperti buku ensiklopedi suku maupun dari pengetahuan para jejaring yang tersebar di seluruh Nusantara.

Kerja sama itu kemudian menghasilkan buku Demography of Indonesia’s Ethnicity. Menariknya dari hasil SP 2010 dengan data di buku Demography of Indonesia’s Ethnicity terdapat beberapa perbedaan penduduk menurut suku bangsa di Indonesia.

No Suku SP 2010 Demography of Indonesia’s Ethnicity
1 Jawa 95.217.022 94.483.073
2 Sunda 36.701.670 36.704.944
3 Batak 8.466.969 8.466.969
4 Suku asal Sulawesi lainnya 7.634.262
5 Madura 7.179.356 7.179.356
6 Betawi 6.807.968 6.807.968
7 Minangkabau 6.462.713 6.462.713
8 Bugis 6.359.700 6.415.103
9 Melayu 5.365.399 8.753.791
10 Suku asal Sumatra Selatan 5.119.581

Itulah gambaran betapa rumitnya untuk mendata suku bangsa di Indonesia. Rencananya, BPS akan kembali menggelar SP 2020. Sensus penduduk pada tahun depan akan menyasar sekitar 22%-23% penduduk Indonesia.

Lewat SP 2020 itu pula nanti kita akan mendapatkan gambaran terbaru mengenai suku bangsa di Indonesia.

Ditulis oleh : Danang Nur Ihsan

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.