• Fri, 15 November 2024

Breaking News :

Mitos Ikan Oarfish Jadi Penanda Tsunami, Benarkah?

Orfish adalah ikan yang berasal dari Ordo Lampiformes, atau jenis ikan bersirip kipas (ray-finned fish).

JEDA.ID – Ikan oarfish adalah ikan laut dalam yang jarang berkeliaran ke permukaan. Tak heran jika kemunculannya sering memicu rasa penasaran bahkan khawatir.

Tak bisa dipungkiri, banyak netizen di Indonesia yang menyukai kisah mistis dan cerita-cerita konspirasi. Kejadian-kejadian besar tak luput dari analisis-analisis unik yang melibatkan suatu cerita yang tak bisa dijelaskan secara nalar. Termasuk saat kejadian gempa bumi yang dikaitkan dengan kemunculan ikan Oarfish di pulau Selayar.

Sebuah foto yang menggambarkan penangkapan ikan oarfish di perairan Pulau Selayar, Sulawesi Selatan mendadak viral pada Senin (9/12/2019). Kemunculan ikan yang tinggal di dasar laut ini dikaitkan sebagai pertanda akan terjadinya bencana gempa besar dan tsunami.

Peneliti Menguak Tsunami Selatan Jawa dari Mitos Nyi Roro Kidul

Foto ikan oarfish itu pertama kali muncul di Facebook pada Senin. Konon katanya, ikan itu panjangnya sekitar 3 meter dan ditangkap oleh para nelayan di Selayar. Belum ada konfirmasi resmi dari pihak terkait soal informasi penangkapan ikan oarfish di Selayar itu.

Ikan Oarfish di Pulau Selayar. (Istimewa/Facebook)

Ikan Oarfish di Pulau Selayar. (Istimewa/Facebook)

Ikan Oarfish

Ikan oarfish adalah ikan laut dalam yang jarang berkeliaran ke permukaan. Tak heran jika kemunculannya sering memicu rasa penasaran bahkan khawatir.

Salah satu yang mengaitkan oarfish dengan bencana adalah kepercayaan masyarakat Jepang. Legenda di Jepang, oarfish muncul untuk membawa pesan dari dasar laut. Mereka mengaitkan perilaku binatang yang tidak lazim dengan pertanda akan terjadi gempa kuat.

Di Jepang ikan oarfish bahkan punya julukan khusus: ryugu no tsukai atau pembawa pesan dari istana dewa laut. Di negeri Sakura, ia memang dipercaya sebagai pertanda akan datangnya gempa besar.

Hubungan antara gempa dan ikan oarfish di Jepang bahkan tercatat dalam kumpulan kisah misteri dari abad 18 yang bertajuk Shokoku Rijin Dana.

Para ilmuwan dari Universitas Tokai di Tokyo membandingkan catatan penampakan oarfish di Jepang dengan peristiwa gempa di negeri itu selama lebih dari 90 tahun terakhir.

Dalam studi itu mereka mencatat sekitar 263 penampakan oarfish di Jepang sejak 1928. Dalam periode yang sama tercatat terjadi 221 gempa dengan kekuatan minimal 6 skala Richter.

Jejak Tsunami di Pantai Selatan Jawa

Gempa 2007

Tetapi dari seluruh catatan itu, hanya ada satu gempa yang terjadi dalam waktu 30 hari setelah penampakan oarfish. Gempa itu terjadi pada Juli 2007. Pada peristiwa itu, oarfish ditemukan dalam radius 100 kilometer dari lokasi gempa.

Kesimpulannya, penampakan oarfish tak berhubungan dengan gempa besar. Kesimpulan ini seragam dengan pernyataan perwakilan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Tampaknya tanpa ada penelitian ilmiah, maka tidak akan pernah diketahui apakah cerita rakyat tersebut fakta atau hanya legenda saja,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangannya, Senin (9/12/2019).

“Hasil kajian statistik terbaru mengungkap bahwa jenis ikan laut dalam seperti oarfish yang muncul di perairan dangkal tidak berarti bahwa gempa akan segera terjadi,” katanya.

Daryono mengatakan majalah ilmiah bergengsi Bulletin of the Seismological Society of America (BSSA) pernah mempublikasikan fenomena kemunculan ikan laut dalam dan kaitannya dengan peristiwa gempa besar. Namun hasil kajian ternyata bertentangan dengan cerita rakyat yang berkembang Jepang.

Berdasarkan kajian tersebut, diketahui kemunculan oarfish bukan sebagai pertanda akan terjadi gempa besar.

“Para peneliti dalam mengkaji hubungan antara kemunculan ikan laut dalam dan gempa besar di Jepang menggunakan data cukup lama. Dalam kajian tersebut, hanya menemukan satu peristiwa yang dapat dikorelasikan secara masuk akal, dari 336 kemunculan ikan dan 221 peristiwa gempa bumi,” kata dia.

Dia mengatakan menurut teori oseanografi, naiknya biota laut dalam ke permukaan hingga terbawa ke pesisir berkaitan dengan fenomena upwelling.

Ikan Oarfish Adalah

Upwelling adalah sebuah fenomena di mana air laut yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar laut ke permukaan. Dalam fenomena upwelling biasanya kemunculannya ikannya banyak.

“Jika hanya satu atau dua ekor ikan, maka beberapa paper menyebutkan bahwa oarfish juga memiliki kebiasaan mengambang di dekat permukaan air ketika mereka sakit atau sekarat. Selain itu, ada faktor lain yang memicu ikan muncul ke permukaan laut, seperti mengikuti arus laut,” tutur Daryono.

Inikah Bukti-Bukti NASA Rahasiakan Kehidupan Alien?

Orfish adalah ikan yang berasal dari Ordo Lampiformes, atau jenis ikan bersirip kipas (ray-finned fish). Lampiformes merupakan ordo yang mencakup sekitar 96 persen jenis ikan yang ada di lautan.

Sirip kipas dan sirip panggul (pelvic fin) merupakan organ tubuh yang digunakan oleh oarfish untuk berenang. Ordo tersebut banyak hidup di laut dengan kedalaman 100 hingga 1.000 meter, menjadikan ikan ordo lampiformes juga berjenis pelagik.

Ikan-ikan yang berasal dari ordo ini juga memiliki karakteristik berkulit cerah. Dan salah satu genus oarfish, Regalecus, mampu memiliki kulit berwarna kemerah-merahan.

Ikan Oarfish adalah familia Regalecidae, yang secara ilmiah terbagi menjadi dua genus, yakni Agrostichthys dan Regalecus.

Spesies Oarfish

Saat ini, Agrostichthys memiliki spesies bernama Agrostichthys parkeri atau disebut sebagai Streamer fish. Spesies ini merupakan jenis oarfish yang biasa hidup di samudera bagian selatan Bumi dan mampu hidup berkembang hingga sepanjang 3 meter.

Serentetan Bencana Dahsyat yang Pernah Menerjang Jepang

Sementara itu Regalecus memiliki spesies bernama Regalecus glesne atau dikenal sebagai oarfish raksasa. Spesies ini hidup di kawasan perairan yang beragam, mengikuti sumber makanan yang ada.

Spesies Regalecus glesne diyakini bertanggung jawab atas mencuatnya mitos tentang ular laut (sea serpent). Salah satu yang berukuran besar pernah ditangkap pada 1996 oleh taruna Navy SEALs AS.

Hasil pengukuran atas tangkapan pada 1996 menunjukkan bahwa spesies Regalecus glesne mampu berkembang hingga sepanjang 7 meter lebih.

Oarfish dilaporkan sebagai ikan soliter, atau biasa hidup sendiri. Beberapa genus, seperti Regalecus, yang berusia dewasa mampu berkembang hingga sepanjang 1 – 7 meter.

Menurut sejumlah laporan penampakan, oarfish tersebar di sejumlah kawasan perairan, termasuk juga di wilayah kutub hingga di laut tropis.

Persebaran itu dipengaruhi oleh sumber makanan yang tersedia. Karena, oarfish cenderung hidup di tempat yang memiliki ketersediaan makanan yang mumpuni.

Makanan oarfish beragam, mulai dari zooplankton, udang, krustasea kecil, ubur-ubur, dan cumi.

Ditulis oleh : Jafar Sodiq Assegaf

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.