Rencana pemindahan pusat pemerintah ke ibu kota baru terus dimatangkan. Presiden Jokowi kemungkinan besar akan memindahkan ibu kota baru Kalimantan.
JEDA.ID—Rencana pemindahan pusat pemerintah ke ibu kota baru terus dimatangkan. Presiden Joko Jokowi (Jokowi) kemungkinan besar akan memindahkan ibu kota baru Kalimantan.
Dalam dokumen desain yang beredar, tertulis bahwa di ibu kota baru juga akan dibangun sejumlah fasilitas lain. Berikut adalah sejumlah proyek yang akan dibangun pemerintah berdasarkan dokumen gagasan rencana dan kriteria desain ibu kota baru dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), seperti yang dikutip detikFinance, Kamis (22/8/2019)
1. Bangun Penjara
Proyek pembangunan penjara akan menggunakan pendanaan dari kerja sama antara pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). KPBU ini merupakan skema pendanaan yang mencakup 54,6% dari total biaya pembangunan ibu kota Rp 485,2 triliun, yaitu sekitar Rp265,2 triliun.
2. Pangkalan militer
Proyek ini akan menggunakan skema pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Skema pendanaan ini mencakup 19,2% dari total dana yang dibutuhkan untuk ibu kota baru. Artinya, dari APBN akan dikeluarkan dana sebesar Rp93,5 triliun.
3. Infrastruktur Dasar
Selain kedua fasilitas tersebut, pemerintah juga akan membangun infrastruktur pelayanan dasar, pembangunan istana negara dan bangunan strategis TNI/Polri, rumah dinas Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri, ruang terbuka hijau (RTH). Fasilitas-fasilitas tersebut dibangun dengan skema pendanaan APBN.
4. Perguruan Tinggi
Pemerintah juga akan membangun perumahan umum, pembangunan perguruan tinggi, science technopark, peningkatan bandara, pelabuhan, dan jalan tol, pembangunan sarana kesehatan, pusat perbelanjaan, dan MICE (meeting, incentive, conference, dan exhibition) yang menggunakan skema pendanaan dari sektor swasta. Pendanaan dari sektor swasta akan mencakup 26,2% dari total kebutuhan biaya ibu kota baru, atau sekitar Rp 127,3 triliun.
Boyongan Pegawai
Pemindahan ke ibu kota baru tentu saja membutuhkan pegawai-pegawai yang juga akan menunjang kinerja pemerintahan. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin mengatakan jumlah PNS pusat yang bakal meninggalkan Jakarta tak sampai 1 juta, yaitu hanya 800.000. Dia juga menjamin tak ada aparatur sipil negara yang menolak pindah ke ibu kota baru.
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana, ditemui di lokasi yang sama menyebutkan angka berbeda. Dia memperkirakan PNS yang pindah ke ibu kota baru adalah 600.000 orang. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyampaikan kepada DPR akan memindahkan ibu kota ke Kalimantan. Namun demikian untuk lokasi tepatnya pindah ibu kota baru di Kalimantan, masih dirahasiakan pemerintah, hal ini untuk menghindari munculnya pada spekulan tanah. Pemerintah hanya mengatakan ibu kota baru akan memakai lahan-lahan milik pemerintah.
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengimbau kepada para spekulan tanah untuk tidak berspekulasi mengenai lokasi calon ibu kota negara yang baru. Pemerintah sampai saat ini masih menutup rapat-rapat mengenai provinsi apa yang akan menjadi ibu kota negara atau calon pengganti DKI Jakarta sebagai pusat pemerintahan.
Selama ini Kalimantan atau juga disebut Borneo pada zaman kolonial, dikenal sebagai pulau terbesar ketiga di dunia yang terletak di sebelah utara Pulau Jawa dan di sebelah barat Pulau Sulawesi. Pulau Kalimantan dibagi menjadi wilayah Indonesia (73%), Malaysia (26%), dan Brunei (1%). Pulau Kalimantan terkenal dengan julukan “Pulau Seribu Sungai” karena banyaknya sungai yang mengalir di pulau ini. Berikut adalah sejumlah kota besar di Kalimantan yang mungkin akan mungkin akan tersaingi dengan hadirnya ibu kota baru di pulau tersebut.
1. Balikpapan
Seperti dilansir dari balikpapan.go.id, Balikpapan adalah salah satu kota besar yang berada di Provinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah mencapai 843,48 km2, yang terdiri atas 503,30 km2 daratan dan 340,18 km2 perairan. Secara umum kota ini memiliki kontur wilayah yang umumnya berbukit (85%) dengan ketinggian antara 0 sampai dengan lebih dari 100 meter diatas permukaan laut (mdpl).
Dari sisi ekonomi, kota Balikpapan berada di tengah jaringan transportasi yakni Trans Kalimantan dan Trans Nasional serta memiliki Pelabuhan Laut dan udara terbesar di Kalimantan Timur yaitu Pelabuhan Laut Semayang dan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Kondisi ini menyebabkan Kota Balikpapan memiliki posisi yang strategis diantara kabupaten/kota lain yang yang berada di Provinsi Kalimantan Timur dan dianggap sebagai Pintu Gerbang Kaltim. Mudahnya jalur transportasi tersebut menyebabkan pesatnya pembangunan di kota Balikpapan.
Berdasarkan data BPS tahun 2014, pendapatan per kapita kota Balikpapan mencapai 118,354 juta rupiah. Jauh diatas pendapatan per kapita nasional yang sekitar Rp42 juta. Besarnya pendapatan per kapita kota Balikpapan terutama ditopang oleh sumber daya alam, khususnya minyak bumi. Itulah sebabnya Balikpapan dikenal juga sebagai kota minyak. Balikpapan memiliki bandara internasional yang bernama Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Balikpapan juga memiliki sejumlah pelabuhan besar, seperti Pelabuan Semayang dan Pelabuhan Kariangau
2. Samarinda
Sama seperti Balikpapan, Samarinda berada di provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Samarinda merupakan ibu kota dari provinsi Kalimantan Timur. Jumlah penduduk kota Samarinda mencapai 805.688 jiwa berdasarkan data kependuduan tahun 2013.
Seperti dilansir dari samarinda.go.id, luas kota Samarinda adalah 718 kilometer persegi. Meski Samarinda berstatus sebagai ibu kota provinsi, namun berbagai infrastruktur besar di provinsi Kalimantan Timur justru lebih banyak dibangun di kota Balikpapan. Berbagai fasilitas di kota Samarinda sudah cukup memadai. Misalnya fasilitas kesehatan dan pendidikan.
3. Banjarmasin
Kota Banjarmasin adalah salah satu kota di provinsi Kalimantan Selatan. Seperti dilansir dari wikipedia, kota yang dijuluki Kota Seribu Sungai ini memiliki wilayah seluas 98,46 km² yang wilayahnya merupakan delta atau kepulauan yang terdiri atas sekitar 25 buah delta yang dipisahkan oleh sungai-sungai di antaranya Pulau Tatas, Pulau Kelayan, Pulau Rantauan Keliling, Pulau Insan dan lain-lain.
Berdasarkan data BPS Kota Banjarmasin 2018, Kota Banjarmasin memiliki penduduk sebanyak 692.793 jiwa dengan kepadatan 7.036,28 jiwa per km². Wilayah metropolitan Banjarmasin yaitu Banjar Bakula memiliki penduduk sekitar 1,9 juta jiwa.
Banjarmasin adalah satu-satunya kota di pulau Kalimantan yang memiliki konsep area metropolitan. Area metropolitan kota Banjarmasin bernama Banjar Bakula, yang meliputi kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, sebagian kecamatan di Kabupaten Banjar, sebagian kecamatan di Kabupaten Barito Kuala dan sebagian kecamatan di kabupaten Tanah Laut.
3. Pontianak
Kota ini dikenal sebagai Kota Khatulistiwa karena dilalui garis khatulistiwa. Di utara kota Pontianak, tepatnya Siantan, terdapat Tugu Khatulistiwa yang dibangun pada tempat yang dilalui garis khatulistiwa. Selain itu, Kota Pontianak dilalui oleh Sungai Kapuas dan Sungai Landak. Kedua sungai itu diabadaikan dalam lambang Kota Pontianak. Seperti dilansir wikipedia, Pontianak memiliki luas wilayah 107,82 kilometer persegi.
Pontianak merupakan kota terbesar di provinsi Kalimantan Barat. Kota ini memiliki populasi sekitar 598.097 jiwa. Sebagian besar perekonomian kota Pontianak ditopang oleh sektor industri, pertanian dan perdagangan.
Kota Pontianak sudah memiliki infrastruktur yang cukup memadai. Untuk terus menggenjot tingkat perekonomian, kota Pontianak mencoba mencari peluang disektor pariwisata.
Salah satunya dengan membangun infrastukrur ruang publik di tepian sungai yang disebut Waterfront City Pontianak. Dengan konsep tersebut, diharapkan minat wisatawan untuk berkunjung ke kota Pontianak semakin besar dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian kota Pontianak.
5. Palangkaraya
Palangka Raya merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah yang memiliki luas wilayah 2.400 km² dan berpenduduk sebanyak 376.647 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 92.067 jiwa tiap km² (Sensus 2015). Sebelum otonomi daerah pada tahun 2001, Kota Palangka Raya hanya memiliki 2 kecamatan, yaitu: Pahandut dan Bukit Batu. Kini secara administratif, Kota Palangka Raya terdiri atas 5 kecamatan, yakni: Pahandut, Jekan Raya, Bukit Batu, Sabangau, dan Rakumpit.
Palangkaraya pernah direncanakan sebagai ibu kota baru Indonesia pada masa pemerintahan Soekarno. Infrastrukturnya pun sudah disiapkan. Salah satunya adalah membangun jalanan yang mulus dan lebar yang dikenal dengan sebutan jalan Rusia. Selain itu penataan kota Palangkaraya juga dipersiapkan secara matang. Zonasi bangunan dipisahkan antara kawasan komersil, pemerintahan dan pemukiman. Sayangnya rencana tersebut gagal, dan Palangkaraya tidak ubahnya seperti kota-kota ukuran sedang lainnya di Indonesia.