• Thu, 21 November 2024

Breaking News :

Vitamin C Bisa Selamatkan Nyawa Pasien Covid-19

Tubuh menggunakan vitamin C pada tingkat yang jauh lebih cepat untuk mendukung sistem kekebalan.

JEDA.ID-Vitamin C dapat menyelamatkan nyawa mereka yang terkena dampak buruk Covid-19. Tingkat vitamin C pasien dalam perawatan intensif memprediksi peluang mereka untuk bertahan hidup.

Sebagaimana kita ketahui vaksin corona digunakan untuk kali pertama di Inggris. Namun ini bukan satu-satunya perkembangan positif sebab tinjauan komprehensif menunjukkan

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients baru-baru ini menunjukkan vitamin C dapat menyelamatkan nyawa mereka yang terinfeksi Covid-19 dan membuat gejala infeksi yang lebih ringan menjadi tidak terlalu parah.

Berapa Kali Orang Perlu Disuntik Vaksin Covid-19 Supaya Kebal?

Para peneliti melakukan uji coba terkontrol dan menemukan vitamin C dosis tinggi lebih efektif daripada steroid dalam perawatan pasien Covid-19.

Obat steroid (deksametason) dengan plasebo mengurangi kematian hanya tiga persen. Sementara kata penulis utama dan ahli gizi Patrick Holford jumlah vitamin C yang dibutuhkan untuk mengurangi kematian dan waktu penggunaan ventilator di ICU berkisar antara 6 dan 24 gram sehari.

Dosis Tinggi

Penulis lain,  Anitra Carr, menjelaskan mengapa dosis tinggi diperlukan karena ketika Anda terkena infeksi yang parah, tubuh menggunakan vitamin C pada tingkat yang jauh lebih cepat untuk mendukung sistem kekebalan.

“Itu karena manusia adalah salah satu dari sedikit makhluk hidup yang tidak dapat membuat vitamin C, jadi kami tidak dapat menambah persediaan saat dibutuhkan,” tuturnya seperti dikutip dari Bisnis.com, Rabu (9/12/2020).

Profesor di Universitas Otago di Selandia Baru, Carr, menunjukkan bahwa hanya hewan yang tidak menghasilkan vitamin C seperti primata, marmut, dan kelelawar yang rentan terhadap Covid-19. Temuan ini didukung oleh penelitian yang menunjukkan bahwa sebagian besar pasien Covid-19 yang masuk ke ICU sudah memiliki kadar vitamin C yang sangat rendah.

“Kadar mereka sering kali tidak terdeteksi. Itulah yang Anda lihat pada pasien dengan penyakit kudis. Infeksi ini menyebabkan penyakit kudis. Kami dapat memprediksi seberapa besar kemungkinan pasien untuk bertahan hidup dengan tingkat vitamin C,” kata Kepala Kedokteran Perawatan Kritis di Sekolah Kedokteran Virginia Timur, Profesor Paul Marik.

Terbaru, Urutan Gejala Covid-19 dari Hari Pertama hingga Hari ke-27

Marik menjelaskan bahwa untuk menghentikan penyakit kudis, Anda memerlukan vitamin C dosis tinggi juga penting untuk meredam peradangan berbahaya yang berkembang saat Covid-19 berkembang dan bisa berakibat fatal.

Dengan menggabungkan vitamin C dengan steroid dan obat antikoagulan, menurut Profesor Marik dan lainnya telah mengurangi tingkat kematian pasien Covid-19 yang sakit kritis menjadi kurang dari lima persen.

“Tidak ada yang sekarat yang tidak memiliki penyakit tahap akhir yang sudah ada sebelumnya dan berusia lebih dari 85 tahun,” tuturnya.

Melansir Times of India, Jumat (4/12/2020), dengan adanya virus corona baru, para ahli medis mendesak orang untuk meningkatkan asupan suplementasi mikronutrien untuk meningkatkan imunitas. Namun sejauh ini belum ada yang mengonfirmasi efektivitas hal tersebut dan masih banyak yang melakukan tinjauan terkait hal ini.

Sementara menjaga jarak sosial, memakai masker dan memdesinfeksi permukaan adalah beberapa solusi paling utama untuk mencegah penyebaran virus. Kendati demikian para dokter terus mendorong pasien mereka untuk menjaga sistem kekebalan dengan mengonsumsi maknan bernutrisi dan bervitamin, terutama vitamin C dan D.

Metode ILA Bisa Kurangi Rasa Sakit Selama Persalinan, Benarkah?

Vitamin ini adalah antioksidan kuat yang membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Vitamin ini telah berhasil mencegah infeksi virus dan bakteri tertentu di masa lalu dan oleh karena itu, dianggap penting dalam mengobati penyakit.

Lantas bagaimana dengan Seng? Seng adalah mineral penting yang membantu tubuh melawan infeksi bakteri dan virus yang berbahaya. Sementara tubuh manusia membutuhkan seng untuk mengembangkan dan mengaktifkan limfosit-T, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan, belum ada bukti kuat yang merekomendasikannya baik untuk mendukung atau menentang penggunaan seng untuk pengobatan Covid-19.

Ditulis oleh : Astrid Prihatini WD

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.