China baru-baru ini melaporkan adanya penyakit menular yang disebabkan oleh virus melalui gigitan kutu atau dikenal dengan tick-borne.
JEDA.ID-Virus corona penyebab Covid-19 masih mewabah di seluruh dunia. Namun, China baru-baru ini melaporkan adanya penyakit menular yang disebabkan oleh virus melalui gigitan kutu atau dikenal dengan tick-borne.
Dikutip dari Times of India, media China melaporkan virus tick-borne telah menginfeksi hampir 67 orang dan menewaskan sedikitnya 7 korban.
Pihak berwenang pun telah memperingatkan masyarakat tentang kemungkinan virus yang bisa menular antarmanusia.
Apa itu virus tick-borne?
Virus yang ditularkan melalui gigitan kutu ini telah diidentifikasi sebagai severe fever with thrombocytopenia syndrome (SFTS).
SFTS bukanlah penyakit baru, karena virus ini telah ditemukan di China, Korea Selatan, dan Jepang sejak 2009. Patogen virus tersebut termasuk dalam kategori bunyavirus, yang merupakan keluarga arthropod-borne atau virus yang dibawa oleh hewan pengerat.
Dijuluki Paris Timur Tengah, Ini 5 Fakta Menarik Kota Cantik Beirut
Sesuai laporan harian China dan ditulis Suara.com, Jumat (7/8/2020), seorang perempuan di Nanjing, Ibu Kota Jiangsu melaporkan gejala seperti demam dan batuk.
Setelah pemeriksaan medis, dokter menemukan bahwa dia memiliki jumlah trombosit yang rendah dan penurunan leukosit dalam darahnya juga.
Ia dirawat di rumah sakit selama satu bulan untuk perawatan kontagian virus yang tepat, setelah itu dia dipulangkan.
Beberapa gejala lain dari penyakit tick-borne mungkin termasuk sakit kepala, kelelahan dan nyeri otot.
Sheng Jifang, seorang dokter dari rumah sakit afiliasi pertama di bawah Universitas Zhejiang mengatakan bahwa kemungkinan penularan dari manusia ke manusia tidak dapat dikesampingkan.
Pilih Investasi Emas Batangan atau Perhiasan, Untung Mana?
Pasien dapat menularkan virus ke orang lain melalui darah atau lendir.
Dokter memperingatkan bahwa gigitan kutu adalah rute transmisi utama. Selama orang tetap berhati-hati, tidak perlu terlalu panik atas penularan virus tersebut.
Bagaimana cara penularan SFTS?
dikutip dari detikcom, Jumat (7/8/2020), pada umumnya virus ini ditularkan melalui gigitan kutu. Dalam sebuah studi tahun 2015, ada beberapa spesies kutu yang diduga sebagai pembawa virus SFTS, seperti H longicornis, R microplus, H campanulata dan D sinicus pada anjing, kucing, domba, dan sapi.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa virus SFTS dapat menular antarmanusia. Sebab, para peneliti mencurigai penyakit ini dapat ditularkan melalui darah dan lendir orang yang terinfeksi.
Bagaimana gejala SFTS?
Beberapa gejala yang dialami oleh pasien yang terinfeksi SFTS, di antaranya sebagai berikut:
– Demam tinggi
– Menggigil
– Kehilangan nafsu makan
– Perdarahan gusi
– Muntah
– Diare
– Nyeri otot
– Trombosit menurun
– Sel darah putih menurun