Apa yang harus dilakukan dan dipersiapkan bagi umat muslim yang akan menjalani vaksinasi saat ibadah puasa Ramadan? Ini penjelasan ahlinya.
JEDA.ID — Apa yang harus dipersiapkan ketika menjalani vaksinasi saat puasa Ramadan?
Pakar patologi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dr Tonang Dwi Ardyanto, memberikan tips dan triknya. .
Dalam berita yang dikabarkan Solopos.com pada Selasa (13/4/2021), mengimbau umat muslim saat divaksinasi di Ramadan agar diniatkan ibadah.
“Vaksinasi ini adalah bagian dari ikhtiar kita untuk menangani COVID-19, saya mengajak masyarakat semua agar vaksinasi ini diniatkan dengan baik semoga mendapat berkah dari Allah SWT, sehingga akhirnya membantu mengatasi pandemi,” terang dia.
Baca Juga: Mudik Saat Lebaran Risikonya Enggak Main-main Hlo!
Secara prinsip masyarakat tidak perlu ragu vaksinasi Covid-19 di siang hari saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
“Yang terpenting kita harus yakin bahwa kondisi kita harus fit. Kalau nanti saat puasa sudah waktunya mendapat vaksinasi, istirahat yang cukup dan jangan
lupa sahur,” imbau Tonang.
Baca Juga: 10 Kota Tersehat di Jawa Tengah, Ada Daerah Kamu?
Tidak hanya bagi masyarakat yang sehat, bagi masyarakat yang memiliki penyakit penyerta (komorbid) juga masih bisa melakukan vaksinasi Covid-19 saat puasa.
“Bagi yang memiliki komorbid seperti diabetes, sebetulnya sebelum ada vaksinasi sudah ada petunjuk bagaimana menjalankan puasa sebagai seorang pasien diabetes. Petunjuk itu yang harus dijalani, prinsipnya tidak perlu takut untuk divaksinasi, kalau ragu berkonsultasilah dengan dokter saat tiba waktunya divaksinasi,” kata dia.
Baca Juga: Vaksinasi untuk Lansia Semakin Gampang, Enggak Usah Ragu Lagi!
Menurut Tonang, asal proses skrinning yang dilakukan petugas lolos, lansia yang menjalani vaksinasi saat puasa aman dilakukan.
Protokol Kesehatan Saat Puasa
Bukan hanya soal vaksinasi, pada kesempatan itu pula Tonang mengingkatkan disiplin protokol kesehatan saat beraktivitas di bulan puasa Ramadan.
“Kita bisa berangkat ke masjid dengan penuh kehati-hatian. Menurut saya ada dua kunci utama menerapkan protokol kesehatan di dalam masjid, yakni disiplin dalam mengenakan masker dan mencuci tangan. Dua protokol kesehatan ini apabila dijalankan sambil berusaha semaksimal mungkin dalam menjaga jarak, manfaatnya sangat besar, beber dia.
Baca Juga: Jadi Kota Paling Nyaman di Indonesia, Apa Sih Keuntungan Tinggal di Solo?
Kemudian soal mudik, menurut Tonang, meski larangan mudik sudah diterapkan, pemerintah harus menjaga ketat pintu-pintu keluar masuk wilayah.
“Saya duga tahun ini di lapangan nanti lebih berat tantangannya untuk melarang orang mudik lebaran, saran saya adalah pemerintah harus mengatur dengan ketat pintu-pintu keluar masuk wilayah. Kita mendorong juga vaksinasi lansia untuk memproteksi orang tua kita di kampung halaman apabila
dikunjungi anaknya, sudah terproteksi vaksin Covid-19,” tukas dia.
Baca Juga: Boleh Enggak Sih Berenang Saat Puasa?