Ada tiga kondisi bisa meningkatkan risiko penularan corona secara airbone. Karena itu masyarakat dimintai mewaspadai tiga kondisi ini.
JEDA.ID-Ada tiga kondisi bisa meningkatkan risiko penularan corona secara airbone. Karena itu masyarakat dimintai mewaspadai tiga kondisi ini.
CDC kembali mengubah pedoman soal penularan Covid-19. Setelah sebelumnya meralat panduannya tentang penularan corona, dokumen CDC terbaru menyebut Covid-19 bisa menular lewat virus yang bertahan di udara.
Dalam unggahan di situs resminya, CDC menuliskan ada bukti penularan Covid-19 pada jarak 6 kaki atau 1,8 meter yang terjadi di ruangan tertutup dan ventilasi udara buruk.
“Beberapa infeksi bisa menyebar lewat paparan virus dalam droplet dan partikel kecil yang bisa bertahan di udara selama beberapa menit hingga beberapa jam,” tulis CDC dalam unggahan bertanggal 5 Oktober 2020 seperti dikutip dari detikcom, Selasa (6/10/2020).
“Virus tersebut bisa menginfeksi orang dalam jarak lebih dari 6 kaki [1,8 meter] dari orang yang terinfeksi setelah orang tersebut meninggalkan ruangan,” bebernya.
Sewa atau Beli Rumah? Ini Bisa Menjadi Bahan Pertimbanganmu
Beberapa pakar di seluruh dunia juga meyakini Covid-19 bisa menyebar lewat udara dan meminta WHO mengubah panduannya. Sebab, menjaga jarak minimal dua meter di ruangan tertutup tidak cukup menekan penyebaran Covid-19.
Ada 3 kondisi yang disebut CDC bisa meningkatkan risiko penularan Covid-19 secara airborne.
1. Ruangan tertutup
Bahkan setelah seseorang yang terinfeksi meninggalkan ruangan, droplet yang mengandung virus masih bisa ‘gentayangan’ dan menular ke orang lain.
2. Paparan berkepanjangan
Droplet pernapasan bisa dihasilkan dari aktivitas seperti menyanyi, berteriak, atau olahraga.
3. Kurang ventilasi
Sirkulasi udara yang buruk memungkinkan terbentuknya aerosol yang mengandung droplet dan partikel dari pernapasan.
Bagaimana cara terbaik melindungi diri dari paparan Covid-19?
Dikutip dari Healthline, cara terbaik melindungi diri dari infeksi Covid-19 yang bisa menular lewat udara adalah sebisa mungkin menghindari pertemuan atau kerumunan di ruangan tertutup. Setiap gedung juga harus memiliki ventilasi udara yang baik agar tidak terjadi transmisi corona di dalam ruangan.
“Cara ini memiliki efek yang baik untuk mencegah penularan virus daripada hanya sekedar physical distancing,” kata Robert Glatter, pakar kesehatan New York.
“Pada akhirnya, ini berkaitan dengan pentingnya memakai masker,” tambahnya.
Tips mencegah penularan Covid-19 lewat udara
Mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengenakan masker masih tetap langkah pengamanan diri paling utama dari Covid-19.
Memakai masker sangat penting dalam mengurangi risiko penyebaran atau paparan virus lewat aerosol. Ini sebabnya, ahli menyebut penting mengenakan masker meski berada di dalam ruangan, misalnya saat di kantor.
7 Aplikasi Berkebun Pilihan, Kamu Pilih yang Mana?
“Tetesan aerosol yang mengandung partikel virus dapat bertahan di ruangan berventilasi buruk selama beberapa menit hingga beberapa jam,” sebut Glatter.
Memakai masker, tidak hanya melindungi diri kita sendiri dari infeksi Covid-19, tetapi juga melindungi orang-orang di sekitar kita. Selain itu penting untuk menghindari berkumpul di ruangan yang ramai dan meminimalisir aktivitas di tempat umum.
“Kita harus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri kita sendiri dan keluarga kita seolah-olah [penularan melalui udara] menjadi cara penularan utama,” kata Glatter.
Dikutip dari situs resminya, CDC menyebut patogen yang jalur utama penularannya melalui kontak dekat kadang-kadang bisa menular secara airborne pada kondisi khusus.
CDC juga mengatakan ada sejumlah contoh yang terdokumentasi dengan baik bahwa SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, tampaknya telah menular dalam jarak jauh maupun rentang waktu lama. Penularan semacam itu terjadi di ruangan tertutup.