Tes kilat untuk diagnosis depresi ini dibuat berdasarkan studi yang diikuti sekitar 1.300 perempuan muda yang berusia antara 18 dan 25 tahun.
JEDA.ID–Gejala awal depresi kerap tak disadari oleh masyarakat. Namun, para ilmuwan di Berlin, Jerman, baru saja mengembangkan tes depresi yang mudah dilakukan. Hanya ada empat pertanyaan awal untuk tes depresi itu.
Jika pasien menjawab empat pertanyaan dengan “ya”, maka ia harus secepat mungkin ke dokter. Ilmuwan Institut Max Planck untuk penelitian pendidikan di Berlin mengembangkan tes kilat yang hanya terdiri atas empat pertanyaan sebagai diagnosis awal depresi.
Jawaban dari empat pertanyaan itu dinilai cukup untuk membuat diagnosis. Pertanyaannya memang mudah dan gampang dimengerti masyarakat umum yaitu:
– Apakah pekan ini Anda lebih sering menangis daripada sebelumnya?
– Apakah pekan ini Anda kecewa dengan diri Anda sendiri atau Anda membenci diri sendiri?
– Apakah Anda pekan ini menatap masa depan dengan sangat takut?
– Apakah Anda pekan ini merasa sebagai orang yang gagal?
Kalau semua pertanyaan dijawab dengan “ya”, berarti ada gejala depresi. Dokter akan merekomendasikan kunjungan ke spesialis.
Kenali dan Waspadai Depresi Terselubung seperti yang Diidap Nunung
Sebagaimana dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), beberapa waktu lalu, walaupun tes lainnya hanya memakan waktu kurang dari 10 menit, waktu yang singkat menjadi salah satu argumentasi ketika tes ini dikembangkan.
“Dokter sekarang semakin tidak punya waktu. Terutama di saat darurat, lebih penting lagi untuk bertanya secara singkat.”
Tes kilat untuk diagnosis depresi ini dibuat berdasarkan studi yang diikuti sekitar 1.300 perempuan muda yang berusia antara 18 dan 25 tahun. Oleh sebab itu, tes tersebut tepatnya hanya digunakan untuk kelompok tersebut.
“Untuk pria harus dikembangkan tes yang lebih spesifik, terutama berkaitan dengan ‘menangis’. Tergantung kebudayaan, pria lebih jarang menangis dibanding perempuan, atau tidak mau mengakuinya”.
Diagnosis Akhir
Jadi tes sebaiknya disesuaikan dengan kelompok sasarannya. Para peneliti itu menyatakan tes kilat seperti itu tidak mungkin memberikan diagnosis akhir tentang depresi yang dialami.
Diagnosis akhir akan dilakukan psikiater atau psikoterapis. Di samping itu, orang-orang yang tidak berpendidikan kedokteran di sekolah-sekolah atau militer juga diimbau untuk mengenali depresi sejak dini dan memberikan pertolongan kepada yang menderita.
Selama ini tes depresi banyak bertebaran di Internet. Biasanya itu terdiri dari 20 pertanyaan. Tujuannya untuk memperkirakan seberapa depresif seorang pasien, mulai dari usia 13 tahun.
Biasanya ditanya, apakah gejala-gejala ini muncul dalam dua pekan terakhir seperti sedih, pesimisme, perasaan gagal, kehilangan kegembiraan.
Bisa juga merasa bersalah, ingin bunuh diri, tidak tenang, mudah tersinggung, kehilangan perhatian pada apapun, tidak bisa memutuskan, lelah, tidak tertarik pada seks.
Mahasiswa S2 Nekat Bunuh Diri, Kaum Terpelajar Rentan Depresi?
Biasanya untuk setiap pertanyaan orang harus memilih empat kemungkinan, antara “tidak pernah” sampai “selalu”. Dalam beberapa menit orang sudah dapat membuat diagnosis singkat. Jika ada tanda-tanda depresi, pengasuh situs akan merekomendasikan pasien untuk berkunjung ke dokter.
Kemenkes menyatakan depresi merupakan sebuah penyakit yang ditandai dengan rasa sedih yang berkepanjangan dan kehilangan minat terhadap kegiatan-kegiatan yang biasanya kita lakukan dengan senang hati.
Tanda berikutnya adalah berhenti menjalankan kegiatan yang biasa dilakukan sehari-hari setidaknya selama dua pekan. Kadang tidak disadari, ada beberapa gejala depresi yang bisa menjadi gambaran awal.
Mereka yang mengalami depresi biasanya memiliki beberapa gejala berikut:
- Kehilangan energi
- Perubahan nafsu makan
- Gangguan tidur (bisa berlebihan, bisa juga kurang dari lama tidur biasanya)
- Cemas
- Menurunnya kemampuan berkosentrasi
- Ketidakmampuan membuat keputusan
- Rasa tidak tenang
- Perasaan tidak berguna
- Bersalah atau putus asa dan
- Pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bunuh diri
Gejala depresi itu bisa menjadi gambaran awal. Tidak ada salahnya juga mencoba tes kilat untuk diagnosis awal depresi. Tentu yang utama adalah menjaga kesehatan mental.