• Tue, 16 April 2024

Breaking News :

Mengungkap Pentingnya Terapi Seni di Tengah Pandemi

Terapi seni sukses membantu proses penyembuhan Maria Darmaningsing, pasien 02 positif Covid-19 di Indonesia. Terapi itu membantunya melawan Virus corona.

JEDA.ID – Terapi seni sukses membantu proses penyembuhan Maria Darmaningsing, pasien 02 positif Covid-19 di Indonesia. Awalnya Maria mengaku pasrah dan putus asa saat pertama kali divonis positif terinfeksi virus Corona.

“Perasaannya luar biasa susah digambarkan. Tapi saya merasa bahwa ini sudah jalannya, saya sudah mau pulang [meninggal],” katanya dalam dialog bersama tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid di Jakarta, Minggu (17/5/2020) seperti dilansir Bisnis.com.

Menurut Maria semua perasaan yang muncul saat dirawat di RSPI Sulianti Saroso dituangkannya lewat lukisan dan hal itu membuatnya merasa lebih baik.

Terapi mental lewat lukisan ini ternyata disarankan oleh sahabat pasien 02 yakni Ina M. Surya Dewi yang merupakan Praktisi Terapi Bermain dan Seni.

Ina menyampaikan bahwa keterbatasan ruang gerak sahabatnya di rumah sakit menjadi alasan untuk menyarankan seni lukis sebagai media terapi.

Selain itu, pengungkapan perasaan lewat menggambar dan warna memang menjadi hobi Pasien 02 sejak dulu kendati dia adalah seorang Penari Jawa.

“Pada saat Bu Maria di rumah sakit saya tawarkan bagaimana kalau kirimkan buku gambar dan cat air untuk mengekspresikan perasaan susah, gelisah [dan yang lainnya],” katanya.

Menurut Ina seni adalah alat berekspresi bagi semua orang kendati tidak berprofesi sebagai seniman.

Lebih dari itu, ungkapan ekspresi lewat seni juga baik dilakukan bagi masyarakat yang hanya beraktivitas di rumah atau work from home (WFH).

“Yang penting mereka berani mengekspresikan perasaan dengan sebebas-bebasnya [lewat media seni],” imbuhnya.

Maria mengakui bahwa terapi seni yang dijalani saat diisolasi membuatnya sejenak melupakan sakitnya dan merasakan perasaan bahagia.

Menurutnya, ada energi positif yang membuatnya optimistis bisa melewati ujian atau sakit tersebut.

Termasuk Dory Harsa, Ini Sederet Musikus Milenial Penerus Didi Kempot

Apa itu Terapi Seni?

Terapi seni adalah bidang yang cukup baru dibidang medis. Seni, baik menikmati hasil karya seni, atau membuat suatu karya seni memang sudah lama diketahui memiliki efek penyembuhan.

Untuk orang yang memiliki penyakit kanker, terapi seni memberikan banyak hal, dari ketenangan, mengurangi kecemasan dan ketakutan, mengatur emosi menghadapi diagnosis medis, bahkan emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata bisa dilakukan dengan seni. Yuk simak ulasan terapi seni lebih dalam lagi.

Seperti dilansir hellosehat.com, terapi seni adalah salah satu bentuk dukungan emosional untuk membantu orang yang sedang menghadapi keadaan sangat berat dalam hidupnya.

Seni di sini khususnya yang biasa dilakukan adalah seni visual. Seperti membuat gambar atau objek yang memiliki makna pribadi. Hal inilah yang secara tidak sadar mampu melepaskan emosi dalam diri.

Terapi kesenian ini bukan bertujuan untuk menciptakan karya seni untuk dipamerkan, Anda bahkan tidak perlu ahli atau mahir dalam hal ini.

Terapi ini memang digunakan oleh orang-orang yang mengidap penyakit kronis dan memiliki masalah kesehatan mental yang kurang baik. Jadi, terapi ini hadir untuk mengurangi masalah mental yang terjadi, sehingga pasien bisa fokus dengan pengobatan penyakit utamanya.

Bagaimana cara mulai melakukan terapi seni?

Yang bisa dilakukan saat terapi ini adalah melukis, menggambar, atau bahkan memahat. Seni visual apapun yang digemari. Untuk memulai terapi ini caranya cukup dengan kesiapan Anda saja. Anda bisa memulai sendiri untuk melakukan kegiatan seni yang diinginkan.

Fokus dalam terapi kesenian ini adalah memungkinkan Anda mengekspresikan perasaan, memahami perasaan, dan mengurangi stres.

Tidak Ada Teknik Khusus

Tidak ada teknik khusus yang direkomendasikan pada terapi ini. Alat apapun, gaya membuat seni seperti apapun bisa memberi sukacita dan kedamaian.

Untuk memulainya, yang penting adalah temukan tempat yang nyaman di rumah Anda atau di sekitar Anda. Beberapa orang suka melakukan terapi ini sambil mendengarkan musik, ada juga yang suka di tempat yang sunyi tidak ada suara apapun.

Cara memulai yang paling baik adalah langsung memulai saja, tanpa harus membayangkannya dulu dalam pikiran detail gambar yang akan dituangkan, langsung saja. Ini adalah cara paling ekspresif dalam terapi seni.

Selain dilakukan sendiri juga bisa dilakukan bersama terapis atau bersama teman-teman sekelompok yang memiliki tujuan yang sama. Tergantung situasi yang Anda sukai.

Jika menggunakan terapis, mereka bukan akan mengajarkan Anda menggambar atau melukis. Terapis akan menuntun Anda untuk eksplor perasaan, mengembangkan kepercayaan diri dan kesejahteraan diri.

Biasanya kegiatan ini berlangsung minimal 60 menit. Terapi ini bisa dilakukan selama beberapa minggu atau beberapa bulan ke depan secara rutin.

Ajaib, Sederet Pulau Ini Bisa Bergerak dan Berpindah Tempat

Bermanfaat bagi Penderita Kanker

Dilansir dalam Cancer Research UK, ada sebuah penelitian yang dilakukan pada wanita yang menjalani radioterapi untuk kanker payudara. Studi ini menemukan bahwa terapi seni dapat membantu meningkatkan kemampuan untuk mengatasi beban dan tekanan selama proses medis, serta dapat meningkatkan kualitas hidup.

Sebuah survei di Inggris tahun 2013 melaporkan bahwa 92 persen orang dengan kanker yang telah menggunakan terapi seni menganggap terapi ini sangat bermanfaat.

Kebanyakan orang penggiat terapi ini mengatakan bahwa terapi seni membantu mereka dari berbagai perasaan yang tidak menyenangkan, dan memberi dukungan saat mereka merasa cemas dan jauh dari orang-orang yang mereka cintai.

Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa melalui melukis dapat mengubah pola gelombang, hormon, dan sinyal di otak.

Dalam beberapa penelitian tentang terapi seni, lanskap atau gambar mengenai pemandangan alam seperti gunung, lembang, sungai dan lain sebagainya merupakan tema seni yang paling banyak dituangkan.

Beberapa orang juga banyak yang menyukai gambar abstrak, atau melukis dengan jari langsung. Tidak ada ketetapan khusus, ini akan berbeda tiap individu.

Ditulis oleh : Anik Sulistyawati

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.