• Fri, 22 November 2024

Breaking News :

Termasuk Dory Harsa, Ini Sederet Musikus Milenial Penerus Didi Kempot

Setelah kepergian Didi Kempot untuk selamanya, ada beberapa anak muda yang mengikuti jejaknya menjadi musikus lagu Jawa dan campursari.

JEDA.ID –Setelah kepergian Didi Kempot untuk selamanya, ada beberapa anak muda yang diharapkan menjadi penerus dan pelestari musik-musik Jawa dan campursari.

Kepergian sang maestro Didi Kempot  memang membuat  jagat musik Jawa dan campursari khususnya fans atau sobat ambyar berduka.

Penyanyi asal Solo Jawa Tengah ini termasuk musikus yang memiliki pengaruh sangat besar pada perkembangan campursari di belantika musik Tanah Air.

Terhitung selama tiga dekade berkarier, sudah banyak karya hebat yang diciptakan oleh Didi Kempot. Bahkan karya-karyanya tersebut juga menjadi inspirasi beberapa anak muda yang mengikuti jejaknya menjadi musikus campursari dan musik Jawa.

Beberapa musikus tersebut ada yang memulainya dengan menjadi penyanyi tunggal dan ada juga yang berbentuk sebuah band. Siapa saja sosok anak muda yang meniti jalan di musik Jawa dan campursari seperti  Didi Kempot? Berikut ulasannya mengutip dari berbagai sumber.

Denny Cak Nan

View this post on Instagram

Saya pencipta lagu. . DI SUASANA YANG MAU RAMADHAN INI ….pengen banget KOVER LAGU. . Andaikan saya kover lagu kalian mau aku kover lagu apa ? . ! . Pengen banget ngasih tau kalian tata cara atau prosedur mengkover atau menggunakan lagu orang ||| . Jd ga asal comat comot gitu aja . Kasian penciptanya' dia capek capek berkarya eh g dapet apapa. … Semua ada prosedurnya sehingga sang pencipta juga ikut ngrasain hasil dr yg kita dapatkan dr koveran. . . Untuk yg baru blajar atau baru mau menunjukan bakat kalian di dunia tarik suara. Atau blm berpotensi mendapatkan materi. ||| Gunakan kover mu untuk membuat km dikenal. Sebelum km memproduksi lagu lagu kalian . . . benar kata idola saya @duniamanji . Dalam salah satu postingannya. . JAWABAN JUDUL LAGU DI KOMENTAR PALING BANYAK . Akan saya kover 😁. ||| . #dirumahaja

A post shared by Denny Setiawan (@denny_caknan) on

Nama Denny Cak Nan mungkin sangat terkenal di kalangan pecinta tembang jawa modern. Sejak memulai karier pada 2019, namanya semakin melambung dan terkenal di panggung musik campursari.

Bahkan pria yang mempunyai nama asli Denny Setiawan ini bisa sampai tampil di televisi nasional.Seperti beberapa waktu lalu, Denny sempat tampil di sebuah ajang pencarian bakat Indonesian Idol.  Tidak hanya tampil saja, Denny bahkan berkolaborasi dengan salah satu finalis bernama Tiara, membawakan lagu ciptaanya Kartonyono Medot Janji.

Melansir dari salah satu sumber, Senin (18/5/2020) tak hanya lagu tersebut saja yang menjadi tembang hitsnya, tetapi lagu Sugeng Dalu dan Sampek Tuwek juga tak kalah tenar.Denny yang merupakan seorang musisi asal Ngawi, Jawa Timur tersebut, cukup mahir menyanyikan lagu berbahasa jawa dengan pelafalan yang tidak kaku.

Bahkan lirik-lirik lagunya sangat akrab dengan bahasa sehari-hari dan fenomena galau anak muda jaman sekarang. Lagu Kartonyono Medot Janji, yang melambungkan namanya tersebut sudah ditonton sebanyak 130 juta lebih di kanal Youtube pribadi Denny. Hal tersebut merupakan pencapaian luar biasa untuk penyanyi campursari pendatang baru. Dia pun diharapkan menjadi penerus Didi Kempot di bidang musik ini.

Dory Harsa

Terkenal sebagi penabuh gendang dari band yang mengiri penampilan Didi Kempot. Nama Dory mungkin tak kalah terkenal di kalangan sobat ambyar.

Awal mula Dory Harsa mengenal Didi Kempot karena peran sang ayah, Agus Haryanto. Ia bercerita, semasa hidup sang ayah merupakan merupakan sahabat karib dari Didi Kempot.

Di masa kecil Dory Harsa, sang ayah kerap menemani Didi Kempot tampil dari panggung ke panggung. Hal inilah yang membuat dirinya bisa menjadi bagian dari karier Didi Kempot.

Kisah tersebut ia sampaikan kepada Ganjar Pranowo saat siaran langsung di Instagram. Di mana videonya juga diunggah pula oleh Ganjar Pranowo di kanal Youtube miliknya, Rabu (6/5/2020) seperti dilansir Solopos.com.

“Kalau dulu sewaktu saya masih kecil di usia TK sebelum SD, bapak saya kan berkawan dengan Mas Didi. Dulunya ke sana kemari diantar ke studio tiap kota didampingi bapak saya. Beranjak remaja, saya satu rumah pelaku seni semua. Bapak saya sahabat karib dengan Didi Kempot,” ungkap Dory.

Sebelum mengenal kendang, Dory Harsa lebih sering bermain drum. Tetapi, karena seringkali mendengar sang ayah bermain kendang, akhirnya dia tertarik memainkan kendang.

“Sebenarnya dulu pernah ngedrum karena pernah setiap hari bapak ngendang terus. Akhirnya tertular itu. Sebenarnya saya pengin lanjut sekolah musik, tapi bapak ya bilang minta sekolah biasa saja. Apapun hobi kalau kita tekuni akan menghasilkan hal yang baik,” cerita Dory kepada Ganjar.

Dalam rentang satu bulan, Dory Harsa harus ikhlas ditinggal pergi untuk selama-lamanya sang ayah dan Didi Kempot.

Bagi Dory Harsa, Didi Kempot sudah ia anggap seperti ayah sendiri. Ia betul-betul merasa kehilangan atas kepergian orang yang menginspirasi baginya itu.

“5 April bapak saya [meninggal], Didi kempot juga tanggal 5 [Mei]. Saya kehilangan dua sosok yang saya anggap seperti orang tau sendiri. Dari kecil saya ikut Mas Didi, SMA kelas satu sampai akhirnya hingga saat ini banyak yang mengenal saya,” bebernya.

Pemuda berparas tampan tersebut melejit lewat  tiga lagu berbahasa Jawa berjudul Kangen Nickerie, Wis Cukup, dan My Love. Dia pun sangat layak menyandang sebagai penerus Didi Kempot selanjutnya.

Manfaat Kayu Putih yang akan Dikembangkan Jadi Antivirus Corona

Hendra Kumbara

View this post on Instagram

TUMBAS ES TEH SETUNGGAL 👆🏻

A post shared by hendra kumbara (@hendrakumbara) on

Seorang penyanyi campursari yang berasal dari Desa Wukirsari, Kecamatan Tambakromo, Pati, Jawa Tengah ini juga digadang-gadang sebagai suksesor Didi Kempot. Mengawali karier pada 2015, Hendra telah mempunyai karya andalan berjudul Dalan Liyane. Berkat lagunya yang ditonton belasan juta orang tersebut, suara merdu Hendra disukai penggemar musik lagu jawa khusunya anak muda.

Melansir dari salah satu sumber, pria kelahiran 12 Agustus 1989 itu terus mengembangkan bakatnya di dunia tarik suara sejak lulus kuliah di Universitas Negeri Semarang (UNNES) pada 2013. Tak hanya kemampuan menyanyinya saja yang bagus, Hendra juga menjadi gitaris, manajer, produser, musik editor, bahkan arranger. Selain lagu Dalan Liane dan Wegah Pisah, terhitung ada tujuh lagu yang berhasil ia nyanyikan sendiri maupun dibawakan musikus lain.

Guyon Waton

Walaupun bukan berformat penyanyi solo, grup band bernama Guyon Waton ini sukses berkarya di belantika musik tanah air dengan mengusung lagu pop berbahasa Jawa. Melansir dari Okezone, band yang berasal dari Kulon Progo, Yogyakarta ini terbentuk sejak 2015. Sebelum terkenal, band yang terdiri dari enam personil ini gemar meng-cover lagu kemudian mengunggahnya ke Instagram.

Namun siapa sangka kalau hasil dari cover lagu tersebut direspons baik oleh warganet, sehingga mereka mulai serius merambah media sosial sebagai wadah mengekspresikan karya musik. Di awal karier, Guyon Waton juga sering membawakan ulang lagu-lagu dari Didi Kempot. Baru setelah dua tahun, mereka menciptakan lagu-lagunya sendiri yang juga berbahasa jawa. Seperti Ora Masalah, Karma, Penak Konco, Takkan Kembali, Lungaku, dan Korban Janji.

Ndarboy Genk

Tak hanya Guyon Waton saja, ada juga band yang berasal dari Yogyakarta bernama Ndarboy Genk. Walaupun termasuk musisi yang baru hadir di panggung musik tembang jawa, namun namanya semakin naik daun lewat tembang Balungan Kere karya Hendra Kumbara.

Di kanal Youtube resmi mereka lagu tersebut sudah ditonton puluhan juta kali sejak diunggah tahun 2019.
Selain itu lagu berjudul Tibo Mburi dan Aku Sing Nduwe Ati juga berhasil mereka ciptakan dan menjadi hits di kalangan kaum milenial.

Ditulis oleh : Ria Sari Febrianti

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.