Sebelum menjadi terkenal Didi Kempot juga pernah mengalami masa-masa sulit bahkan sebagai pengamen.
JEDA.ID – Berita duka datang dari belantika musik Tanah Air, dengan berpulangnya penyanyi tembang Sewu Kutha, Didi Kempot.
Penyanyi bernama asli Didik Prasetyo itu mengembuskan napas terakhir pada Selasa (5/5/2020) pukul 07.45 WIB di RS Kasih Ibu Solo, Jawa Tengah.
Sang maestro telah banyak mengilhami musik Indonesia lewat karya-karyanya. Meski hampir keseluruhan lagu Didi Kempot bertemakan patah hati, namun kebanyakan masyarakat khususnya kaum milenial menyukainya.
Melansir dari Wikipedia, Didi Kempot merupakan putra dari seniman tradisional terkenal, Ranto Edi Gudel yang lebih dikenal dengan Ranto bersama Umiyati Siti Nurjanah seorang penyanyi tradisional.
Didi juga merupakan adik kandung dari Mamiek Prakoso, pelawak senior Srimulat yang juga telah meninggal dunia pada 2014 lalu.
Publik mengenal Didi Kempot sebagai maestro campursari dan penulis lagu yang popular. Sebelum terkenal sampai ke mancanegara pria kelahiran 31 Desember 1966 ini juga pernah mengalami pahit dan manis selama bermusik.
Berikut beberapa fakta perjalanan karier sang maestro, seperti menyadur dari beberapa sumber:
Seperti PMS pada Wanita, Kenali Gejala IMS yang Menyerang Pria
Mengawali karier sebagai pengamen
Sebelum menjadi penyanyi yang punya fans fanatik bernama Sobat Ambyar ini, perjalanan bermusik Didi Kempot juga diwarnai masa-masa sulit. Ia bukanlah seorang penyanyi yang dapat dengan mudah masuk dapur rekaman dan menjadi artis terkenal.
Didi Kempot mengawali karier dengan berjuang sebagai musikus jalanan atau pengamen. Hal itu dijalani sekitar tahun 1984, di kota kelahirannya, Solo, bersama teman-temannya.
Setelah dua tahun berselang, Didi Kempot bersama teman mencoba peruntungan nasib dengan pergi ke Jakarta. Pada saat itu, para musikus jalanan berlomba-lomba untuk masuk dapur rekaman. Mereka merekam lagu lalu menawarkannya langsung ke produser.
Jika dinilai bagus, para produser akan mengajak musikus jalanan tersebut rekaman dan berkarier di industri musik. Hal ini juga dirasakan pelantun lagu Cidro tersebut. Salah seorang produser tertarik dengan suara Didi Kempot dan mengajaknya rekaman.
Sejarah nama Kempot
Terlahir dengan nama Didik Prasetyo, mungkin banyak orang awam yang bertanya-tanya tentang nama Kempot di belakangnya.
Melansir dari Suara.com, Didi Kempot mengungkapkan bahwa ia memiliki grup bernama Kempot yang berarti kelompok penyanyi trotoar. Selain itu, Didi Kempot mengaku bahwa dirinya merupakan pengamen yang eksis di jalanan Yogyakarta pada tahun 1984 – 1989.
Musiknya terkenal hingga mancanegara
Nama Didi Kempot mulai dikenal masyarakat sebagai musikus pada 1983. Kala itu, dia menciptakan lagu berjudul Cidro yang sukses hingga ke benua Eropa. Ada turis dari Suriname ke Indonesia dan kebetulan dia berdomisili di Belanda.
Di sana Cidro diputar di salah satu stasiun radio Bahasa jawa di Amsterdam. Dari sinilah, nama Didi Kempot mulai dikenal di industri musik Tanah Air hingga internasional. Ia juga mulai mendapat undangan bernyanyi di Belanda dan Amerika Serikat.
Dapat julukan The Godfather of Broken Heart
Julukan The Godfather of Broken Heart kali pertama diberikan kepada Didi Kempot saat dirinya tampil dalam acara Bakdan Ing Balekambang di Taman Balekambang, Solo pada 9 Juni 2019.
Sejak saat itu, gelar The Godfather of Broken Heart kemudian disahkan dalam Musyawarah Nasional Pengukuhan Awal Solo Sad Bois Club, di Rumah Blogger Indonesia pada 15 Juni 2019.
Selain itu, julukan tersebut juga diberikan kepada Didi Kempot karena hampir sebagian lagu yang ditulisnya bertemakan patah hati dan kehilangan. Alasannya karena rata-rata orang pernah mengalaminya dan ingin dekat dengan masyarakat lewat karya yang ia tulis.
Saat Mbak Tutut Mengungkap Kembali Detik-Detik Kepergian Ibu Tien Soeharto
Disukai kaum milenial
Tidak sedikit lagu-lagu sang maestro yang digemari kalangan muda dari berbagi daerah. Bahkan mereka menyebut dirinya Sadboys dan Sadgirls yang tergabung dalam Sobat Ambyar.
Selain menyebut Didi Kempot dengan julukan Godfather of Broken Heart, mereka juga memanggilnya dengan nama Lord Didi.
Makna mendalam karyanya
Selain Sewu kutha dan Cidero, lagu Didi Kempot yang sering didengar kembali oleh anak muda adalah Suket teki.
Di lagu ini, Didi Kempot menggunakan kiasan seseorang yang menanam padi namun yang tumbuh malah rumput ilalang.
Secara literal, makna lagu ini menggambarkan tentang seseorang yang selalu mengalah, dibohongi dan dicurangi oleh kekasihnya. Namun, pada akhirnya dia pun memilih mundur dan tidak melanjutkan hubungan karena terus merasa sakit hati.