• Sat, 5 October 2024

Breaking News :

Mengintai Seusai Banjir, Ini yang Harus Diketahui soal Leptospirosis

Seseorang yang tertular leptospirosis dapat dilihat dari gejala seperti tubuh menggigil, batuk, diare, sakit kepala, demam tinggi, sampai nyeri otot.

JEDA.ID–Banjir melanda sejumlah daerah di Indonesia mulai Jakarta, Bekasi, Banten, dan beberapa daerah lainnya. Banjir kerap memicu munculnya berbagai penyakit, salah satunya adalah leptospirosis.

Leptospirosis sangat berpotensi menular saat banjir atau setelah banjir. Leptospirosis adalah penyakit bersumber dari binatang yang bersifat akut. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira dengan spektrum penyakit yang luas dan dapat menyebabkan kematian.

Biasanya penyakit ini melalui kencing tikus. Penularan leptospirosis masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lender, mata, hidung, kulit lecet, dan makanan.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan penularan air kencing tikus ke dalam tubuh manusia sangat potensial saat banjir. Genangan air yang memasuki setiap sudut rumah memudahkan aliran air kencing tikus masuk ke dalam tubuh manusia.

Begini Dahsyatnya Banjir Besar di Zaman Nabi Nuh

”’Warga terdampak banjir harus terhindar dari leptospirosis. Intinya menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat seperti sebelum makan harus cuci tangan pakai sabun. Hal tersebut sangat mendasar namun efeknya ke kesehatan sangat berpengaruh karena tangan menjadi media langsung antara makanan hingga ke mulut,” kata Menkes sebagaimana dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, Sabtu (4/1/2020).

Seseorang yang tertular leptospirosis dapat dilihat dari gejala seperti tubuh menggigil, batuk, diare, sakit kepala tiba-tiba, demam tinggi, nyeri otot, hilang nafsu makan, mata merah, dan iritasi.

Secara medis, ada tiga kriteria yang ditetapkan dalam mendefinisikan kasus leptospirosis yaitu suspek, probable, dan konfirmasi.

Kasus Suspek

Seseorang dinyatakan suspek saat mengalami demam akut dengan atau tanpa sakit kepala, disertai nyeri otot, lemah (malaise), dan conjungtival suffision. Mereka memiliki riwayat terpapar dengan lingkungan yang terkontaminasi atau aktivitas yang merupakan faktor risiko leptospirosis dalam kurun waktu 2 pekan.

Faktor risiko tersebut misalnya kontak dengan air yang terkontaminasi kuman leptospira atau urine tikus saat terjadi banjir. Bisa juga kontak dengan sungai atau danau dalam aktivitas mandi, mencuci atau bekerja di tempat tersebut.

7 Jenis Penyakit Autoimun Ini Lebih Sering Menyerang Perempuan

Kasus ini juga terkait dengan kontak erat binatang, seperti babi, sapi, kambing, anjing yang dinyatakan terinfeksi Leptospira. Atau ada terpapar atau bersentuhan dengan bangkai hewan, cairan infeksius hewan seperti cairan kemih, placenta, cairan amnion, dan lain-lain.

Pekerjaan atau melakukan kegiatan yang berisiko kontak dengan sumber infeksi, seperti dokter, dokter hewan, perawat, tim penyelamat atau SAR, tentara, dan pemburu.

Kasus Probable

Dinyatakan probable merupakan saat kasus suspect memiliki dua gejala klinis di antara tanda-tanda berikut. Adanya nyeri betis dan ikterus atau jaundice. Ini merupakan kondisi medis yang ditandai dengan menguningnya kulit dan sklera, manifestasi pendarahan, sesak napas, dan oliguria atau anuria.

Sampai ketidakmampuan untuk buang air kecil, aritmia jantung, batuk dengan atau tanpa hemoptisis, dan ruam kulit.

Kasus Konfirmasi

Leptospirosisi dinyatakan sebagai kasus konfirmasi saat kasus probable disertai salah satu dari gejala berikut yaitu isolasi bakteri Leptospira dari spesimen klinik sampai hasil Polymerase Chain Reaction (PCR) positif.

Kratom: Obat Segala Penyakit Atau Candu Narkotika

Sebenarnya leptospirosis relatif mudah disembuhkan dengan antibiotik, apabila cepat dalam diagnosis. Namun, Kemenkes menyarankan masyarakay melakukan pencegahan, salah satunya menghindari penularan lepstospirosis.

Cara yang bisa ditempuh di antaranya:

1. Berperilaku hidup bersih dan sehat, yakni menjaga kebersihan diri dan lingkungan

2. Menyimpan makanan dan minuman dengan baik

3. Mencuci tangan dan kaki serta sebagian tubuh lainnya dengan sabun

4. Memakai sepatu dari karet dengan ukuran tinggi, dan sarung tangan karet bagi kelompok kerja yang berisiko tinggi tertular leptospirosis

5. Membasmi tikus di rumah atau di kantor

6. Membersihkan dengan desinfektan bagian-bagian rumah, kantor, atau gedung

Beberapa langkah itu diambil untuk mencegah leptospirosis yang berpotensi muncul setelah banjir.

Ditulis oleh : Danang Nur Ihsan

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.