• Sat, 20 April 2024

Breaking News :

Dari Oarfish hingga Hujan Darah, Fenomena Biasa atau Isyarat Alam?

Belum lama ini ada banyak bintang di pagi yang disebut sebagai tanda bakal berakhirnya pandemi Covid-19. Meski kebenarannya masih teka-teki, memag ada sejumlah fenomena alam langka  sebagai pertanda munculnya sesuatu.

JEDA.ID – Beberapa hari lalu beredar kabar viral tentang fenomena alam munculnya penampakan bintang di pagi hari. Seseorang yang mengabadikan momen langka lewat ponsel pribadinya tersebut mengatakan bahwa bintang itu bernama Turaya atau Tsuraya.

Ia juga menyebutkan bahwa fenomena alam langka tersebut merupakan pertanda baik yang menjadi awal berakhirnya pandemi virus corona. Terlepas dari hal ini ternyata ada banyak fenomena-fenomena yang terjadi di dunia sebagai pertanda munculnya sesuatu.

Kemunculan beberapa fenomena langka yang terjadi di muka bumi ini membuat warga setempat mengaitkannya dengan suatu peristiwa. Mereka percaya bahwa kebanyakan di antaranya merupakan suatu pertanda akan terjadinya bencana alam, tragedi besar, bahkan kejadian buruk. Nah berikut beberapa fenomena yang pernah terjadi di beberapa negara dan diyakini menjadi pertanda terjadinya sesuatu, seperti dilansir dari beberapa sumber:

Tak Hanya Indah, 6 Masjid Ini Miliki Arsitektur yang Unik

Naiknya ikan oarfish ke permukaan, pertanda gampa bumi.

Pada akhir Januari 2019, seekor oarfish atau jenis ikan bersirip kipas yang berukuran hampir empat meter dari moncong ke ekornya ditemukan terbelit jaring ikan di lepas pantai Imizu, di prefektur pantai utara Toyama, Jepang. Spesies yang bertubuh perak panjang dan bersirip merah ini biasnya menghuni perairan dalam dan jarang terlihat di permukaan. Hal inilah yang mendasari kabar bahwa jika oarfish naik ke perairan dangkal, maka bencana sudah dekat.

Melansir dari Liputan6, masyarakat Jepang percaya bahwa ikan oarfish akan naik ke permukaan sebelum gempa. Kepercayaan itu terkait dengan teori-teori ilmiah bahwa ikan yang hidup di bawah mungkin sangat rentan terhadap pergerakan garis patahan seismik dan menunjukkan aktivitas tak biasanya sebelum gempa bumi.

Reputasi oarfish sebagai indikator malapetaka segera meningkat setelah setidaknya 10 oarfish terhanyut di sepanjang garis pantai utara Jepang pada 2010. Sedangkan pada Maret 2011, gempa bermagnitudo 9 melanda timur laut Jepang, memicu tsunami besar yang menewaskan hampir 19.000 orang dan menghancurkan pembangkit nuklir Fukushima.

Topi awan di puncak Gunung Rinjani

Media sosial diramaikan dengan fenomena topi awan putih tebal yang menaungi puncak gunung Rinjani di Sembalun, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada pertengahan Juli 2019. Melansir dari Antara, meski pernah terjadi sebelumnya, warga sekitar menilai kejadian ini merupakan peristiwa yang langka karena topi awan yang menyelimuti terbilang bundar sempurna. Walaupun tergolong peristiwa alam yang indah, kejadian tersebut diyakini merupakan pertanda buruk bagi masyarakat setempat.

Mengutip dari Liputan6, Rosidin, salah seorang warga Sembalun mengatakan fenomena alam tersebut berkaitan dengan kejadian gempa bumi yang terjadi beberapa hari terakhir di daerah itu. Ada juga yang mengaitkan dengan peristiwa Gerhana Bulan yang terlihat hari Rabu dini hari sekitar pukul 04.00 Wita pekan itu.

Namun bagi beberapa warga Sembalun lainnya fenomena puncak gunung Rinjani bertopi ini pertanda bahwa ada orang yang meninggal. Tentu yang dimaksud, bukan orang sembarangan atau masyarakat kecil, melainkan pejabat atau tokoh-tokot penting di wilayah tersebut.

Kilatan cahaya aneh hingga kemunculan diduga UFO

Badai Katrina yang terjadi pada 2005 dan Sandy pada 2012 merupakan bencana alam yang menimbulkan banyak korban dan menyebabkan kerusakan besar di negara Amerika Serikat.

Sebelum Badai Sandy terjadi, banyak orang mengaku melihat cahaya aneh di langit, salah satunya berupa kilatan berwarna hijau. Tak hanya itu, terdapat beberapa laporan yang mengatakan terdengar suara-suara aneh yang berasal dari langit.

Hal tersebut pun menimbulkan spekulasi bahwa sebenarnya pemerintah sedang melakukan modifikasi cuaca. Sedangkan, penampakan serupa juga terjadi sebelum badai Katrina. Terdapat beberapa orang mengklaim telah melihat UFO di pantai Louisiana. Beberapa hari setelah kejadian badai Katrina, objek berbentuk silinder terlihat melayang di atas tempat yang rusak akibat bencana.

Ingin Cepat Move On dari Patah Hati, Lakukan 7 Cara Jitu Ini

Hujan darah disebut pertanda kiamat?

Hujan deras sempat mengguyur daerah Kerala, India pada pertengahan Juli hingga September 2001. Namun ada yang berbeda dari tetesan air hujan tersebut, yakni berwarna merah darah. Melansir dari salah satu sumber, pasalnya fenomena alam aneh tersebut sontak membuat warga setempat khawatir dan gelisah. Rakyat India bahkan meyakini peristiwa langka ini sebagai pertanda akan terjadinya kiamat.

Tetapi menurut penelitian air yang turun dari langit tersebut merupakan campuran dari Trentepohlia annulata, atau semacam alga berwarna merah yang tumbuh di sisi sungai dan laut India. Sayangnya, penjelasan ilmiah ini datang berbulan-bulan setelah hujan darah selesai. Sehingga masyarakat India terlanjur percaya bahwa air hujan berwarna merah karena tercampur dengan darah.

Ditulis oleh : Ria Sari Febrianti

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.