• Fri, 29 March 2024

Breaking News :

Kabinet Jokowi-Ma’ruf Jadi Kabinet Ke-42

Kabinet paling ramping saat hanya ada 10 menteri dan paling gemuk saat ada 132 menteri.

JEDA.ID–Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mulai menyusun komposisi menteri di kabinet pemerintahan periode 2019-2024. Jokowi menjelaskan Kabinet Kerja jilid II yang akan diisi imbang dari kalangan profesional dan partai politik.

”Ya kira-kira 60:40 atau 50:50. Kira-kira itu,” kata Jokowi di JCC Senayan Jakarta, Jumat (11/7/2019), sebagaimana dikutip Liputan6.com.

Dia mempersilakan para ketua umum partai politik pendukungnya untuk menyodorkan beberapa nama kader untuk dijadikan menteri periode 2019-2024. Jokowi juga membuka kemungkinan adanya menteri dari kalangan milenial.

”Kalau enggak ada dari partai kita cari sendiri dari profesional. Profesional muda kan banyak banget profesional-profesional muda,” ujar Jokowi.

Jokowi belum memaparkan secara terperinci komposisi menteri kabinet Jokowi-Amin. Bila seperti kabinet Jokowi-Jusuf Kalla ada 34 menteri di Kabinet Kerja. Jika menggunakan komposisi 50:50 artinya 17 menteri berasal dari kalangan profesional dan 17 menteri dari partai politik.

Sejak merdeka hingga pemerintahan Jokowi-JK, Indonesia sudah 41 kali memiliki kabinet pemerintahan, termasuk dua kabinet di antaranya adalah kabinet darurat dan kabinet Republik Indonesia Serikat (RIS). Artinya, kabinet Jokowi-Ma’ruf periode 2019-2024 akan menjadi kabinet ke-42 sepanjang pemerintahan Indonesia.

Sebagaimana dikutip dari laman setkab.go.id, kabinet pemerintahan dibagi dalam enam era yaitu era revolusi fisik, era Republik Indonesia Serikat (RIS), era demokrasi parlementer, era demokrasi terpimpin (Orde Lama), era Orde Baru, dan era reformasi.

Komposisi kabinet juga beragam. Kabinet paling ramping terjadi saat menerapkan sistem parlementer yaitu Kabinet Susanto pada 20 Desember 1949-21 Januari 1950. Kabinet yang usianya hanya satu bulan ini hanya memiliki 10 menteri. Sedangkan kabinet paling gemuk terjadi pada 24 Februari 1966-28 Maret 1966 dalam Kabinet Dwikora II. Kala itu ada 132 orang yang masuk jajaran kabinet.

Tiap presiden memiliki cara sendiri memberikan nama kabinetnya. Nama Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-JK saat ini pernah digunakan pemerintahan Soekarno 1959-1964.

Lain lagi dengan Presiden Soeharto yang memimpin selama 32 tahun menggunakan nama Kabinet Pembangunan mulai dari I-VII. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dua periode memimpin Indonesia menggunakan nama Kabinet Indonesia Bersatu I dan II. Sedangkan saat menetapkan sistem parlementer, kabinet biasanya diberi nama sesuai perdana menterinya.

Berikut daftar kabinet beserta jumlah anggotanya yang dihimpun dari berbagai sumber.

1.Kabinet Presidensial 21 orang (2 September 1945-14 November 1945)

2.Kabinet Sjahrir I 17 orang (14 November 1945-12 Maret 1946)

3.Kabinet Sjahrir II 25 orang (12 Maret 1946-2 Oktober 1946)

4.Kabinet Sjahrir III 32 orang ( 2 Oktober 1946-3 Juli 1947)

5.Kabinet Amir Sjarifuddin I 34 orang (3 Juli 1947-11 November 1947)

6.Kabinet Amir Sjarifuddin II 37 orang (11 November 1947-29 Januari 1948)

7.Kabinet Hatta I 17 orang (29 Januari 1948-4 Agustus 1949)

8.Kabinet Darurat 12 orang (19 Desember 1948-13 Juli 1949)

9.Kabinet Hatta II 19 orang (4 Agustus 1949-20 Desember 1949)

10.Kabinet RIS 17 orang (20 Desember 1949-6 September 1950)

11.Kabinet Susanto 10 orang (20 Desember 1949-21 Januari 1950)

12.Kabinet Halim 15 orang (Januari 1950-6 September 1950)

13.Kabinet Natsir 18 orang (6 September 1950-27 April 1951)

14.Kabinet Sukiman-Suwirjo 20 orang (27 April 1951-3 April 1952)

15.Kabinet Wilopo 18 orang (3 April 1952-30 Juli 1953)

16.Kabinet Ali Sastroamidjojo I 20 orang (30 Juli 1953-12 Agustus 1955)

17.Kabinet Burhanuddin Harahap 23 orang (12 Agustus 1955-24 Maret 1956)

18.Kabinet Ali Sastroamidjojo II 25 orang (24 Maret 1956-9 April 1957)

19.Kabinet Djuanda 24 orang (9 April 1957-10 Juli 1959)

20. Kabinet Kerja I 33 orang (10 Juli 1959-18 Februari 1960)

21.Kabinet Kerja II 40 orang (18 Februari 1960-6 Maret 1962)

22.Kabinet Kerja III 60 orang (6 Maret 1962-13 November 1963)

23.Kabinet Kerja IV 66 orang (13 November 1963-27 Agustus 1964)

24.Kabinet Dwikora I 11o orang (27 Agustus 1964-22 Februari 1966)

25.Kabinet Dwikora II 132 orang (24 Februari 1966-28 Maret 1966)

26.Kabinet Dwikora III 79 orang (28 Maret 1966-25 Juli 1966)

27.Kabinet Ampera I 31 orang (25 Juli 1966-17 Oktober 1967)

28.Kabinet Ampera II 24 orang (17 Oktober 1967-6 Juni 1968)

29.Kabinet Pembangunan I 24 orang (6 Juni 1968-28 Maret 1973)

30.Kabinet Pembangunan II 24 orang (28 Maret 1973-29 Maret 1978)

31.Kabinet Pembangunan III 32 orang (29 Maret 1978-19 Maret 1983)

32.Kabinet Pembangunan IV 42 orang (19 Maret 1983-23 Maret 1988)

33.Kabinet Pembangunan V 44 orang (23 Maret 1988-17 Maret 1993)

34.Kabinet Pembangunan VI 43 orang (17 Maret 1993-14 Maret 1998)

35.Kabinet Pembangunan VII 38 orang (14 Maret 1998-21 Mei 1998)

36.Kabinet Reformasi Pembangunan 37 orang (21 Mei 1998-20 Oktober 1999)

37.Kabinet Persatuan Nasional 36 orang (26 Oktober 1999-9 Agustus 2001)

38.Kabinet Gotong Royong 33 orang (9 Agustus 2001 20 Oktober 2004)

39.Kabinet Indonesia Bersatu 34 orang (21 Oktober 2004-20 Oktober 2009)

40.Kabinet Indonesia Bersatu II 34 orang (22 Oktober 2009-20 Oktober 2014)

41.Kabinet Kerja 34 orang (27 Oktober 2014-2019)

Ditulis oleh : Danang Nur Ihsan

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.