Hanya ada tiga menteri di Kabinet Kerja yang usianya di bawah 50 tahun.
JEDA.ID–Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) disebut telah menyiapkan jatah kursi menteri untuk generasi muda di pemerintahan berikutnya. Rencana adanya menteri muda itu mendapatkan banyak dukungan dari berbagai kalangan. Akankah ada rekor baru untuk menteri termuda?
Wakil Presiden terpilih Ma’ruf Amin mengatakan Jokowi sudah menyiapkan sejumlah nama menteri untuk kabinet periode kedua. “Saya kira karena Pak Jokowi sudah membuat pernyataan bahwa nanti akan ada menteri yang muda. Bahkan beliau nyebut umur 25-30 [tahun] ya. Itu artinya berarti akan ada menteri yang [muda],” kata Ma’ruf di Jakarta Pusat, Rabu (3/7/2019), sebagaimana dikutip dari Detikcom.
Keinginan adanya menteri muda itu bukan tanpa alasan. Dalam pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla pada 2014-2019, sebagian besar menteri di Kabinet Kerja usianya di atas 50 tahun. Ada empat menteri yang usianya di atas 70 tahun dan yang tertua adalah Menkopolhukam Wiranto yang berusia 72 tahun. Hanya ada tiga menteri di Kabinet Kerja yang usianya di bawah 50 tahun. Berikut lima menteri termuda di Kabinet Kerja.
Puan Maharani
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) ini merupakan menteri termuda di kabinet Jokowi-JK. Putri Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini berusia 45 tahun. Lahir di Jakarta pada 6 September 1973, Puan merintis karier politiknya sejak 2009. Dia sudah tiga kali menjadi caleg dari PDIP lewat daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah V.
Selama tiga kali pemilu, Puan selalu masuk daftar 10 caleg dengan suara terbanyak. Pada Pemilu 2019 ini, Puan menduduki urutan pertama caleg suarat terbanyak dengan mendulang 404.034 suara. Lima tahun sebelumnya dia meraih 369.927 suara dan berada di peringkat kedua caleg suara terbanyak. Pada 2009 lalu, Puan mendapatkan 242.504 suara. Setelah Kabinet Kerja berakhir, Puan santer dikabarkan akan menjadi Ketua DPR.
Imam Nahrawi
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) ini memiliki usia yang sama dengan Puan yaitu 45 tahun. Imam yang lahir di Bangkalan pada 8 Juli 1973 ini lebuh tua beberapa bulan. Politikus PKB ini masuk dunia politik sejak beberapa tahun lalu. Pada 2014, Imam merupakan caleg PKB dari Jawa Timur.
Setelah lolos ke Senayan, Imam didapuk menjadi Menpora dan menjadi menteri termuda nomor dua. Pada 2018, saat Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games dan Asian Para Games, Imam menunjukkan dukungan langsung kepada para atlet dengan mengunjungi setiap pelatnas cabor.
Dia kembali mengikuti pemilu pada 2019 di dapil DKI Jakarta I yang meliputi Jakarta Timur. Sayang, Imam hanya mendulang 29.909 suara. Dia diprediksi tidak akan lolos ke Senayan.
Hanif Dhakiri
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) ini tercatat berusia 47 tahun. Laki-laki kelahiran Semarang, 6 Juni 1972 ini sudah masuk panggung politik nasional sejak 2009 lalu. Saat berusia 37 tahun, Hanif menjadi caleg PKB melalui dapil Jawa Tengah X yang meliputi Batang, Pekalongan, Pemalang, dan Kota Pekalongan.
Sejak duduk di bangku kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Wali Songo, Jawa Tengah, ia sudah aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan dan kemasyarakatan. Hanif memulai mengasah kepemimpinannya di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), sebuah organisasi mahasiswa berafiliasi pada kultur NU.
Hanif lolos ke DPR dalam dua pemilu yaitu 2009 dan 2014 lalu. Dalam Pemilu 2019, Hanif kembali menjadi caleg PKB, namun pindah ke dapil Jawa Barat VI. Hanif diprediksi gagal lolos ke Senayan untuk kali ketiga.
Agus Gumiwang Kartasasmita
Agus menjadi Menteri Sosial mulai 24 Agustus 2018 menggantikan Idrus Marham yang kala itu terseret kasus korupsi. Agus yang berusia n50 tahun merupakan putra politikus kawakan Ginandjar Kartasasmita. Laki-laki kelahiran Jakarta, 3 Januari 1969 ini, mendukung Jokowi sejak Pilpres 2014. Padahal saat itu, Golkar mendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Agus yang menyelesaikan program doktoral di Universitas Padjajaran ini memulai karier politik dari organisasi sayap kepemudaan Golkar bernama Gema. Saat berusia 28 tahun, Agus menjadi anggota MPR periode 1997-1999 mewakili Gapensi. Dalam pemilu tahun 2009, ia terpilih menjadi anggota DPR mewakili wilayah pemilihan Jabar II.
Amran Sulaiman
Menteri Pertanian ini berusia 51 tahun. Laki-laki kelahiran Bone, Sulawesi Selatan pada 27 April 1968 ini pernah menempuh program doktoral di Universitas Hasanuddin Makassar pada 2008-2012.Amran meruapakan pengusaha terkenal di Sulawesi Selatan. Setelah malang melintang selama 15 tahun di dunia usaha, ia terjun ke dunia politik. Ia menjadi sukarelawan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat Pilpres 2014.
Amran sempat masuk PTPN XIV hingag mendapatkan jabatan Kepala Bagian Logistik di PTPN. Dia mengundurkan diri karena banyak terjadi penyimpangan di perusahaan pemerintah tersebut. Dia kemudian usaha yang tidak jauh dari sektor pertanian. Dia melebarkan sayap sebagai produsen pestisida, mengelola perkebunan kelapa sawit, gula, tambang nikel, tambang emas, dan SPBU. Semua usahanya dibawah bendera Tiran Group.