Imam Nahrawi dan Hanif Dhakiri sama-sama termasuk menteri muda di Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
JEDA.ID–Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) menggantikan Imam Nahrawi yang mengundurkan diri.
”Terkait dengan posisi Menpora, Bapak Presiden kemarin sudah menerima surat pengunduran diri dari Pak Imam Nahrawi. Tadi Bapak Presiden sudah menandatangani Keppres pemberhentian Imam Nahrawi sebagai Menpora dan mengangkat Saudara Hanif Dhakiri sebagai Plt Menpora,” kata Mensesneg Pratikno di Istana, Jakarta, Jumat (20/9/2019), sebagaimana dikutip dari Detikcom.
Imam Nahrawi mengundurkan diri setelah KPK menetapkan dia menjadi tersangka kasus suap KONI. Lembaga antirasuah menduga Imam menerima suap senilai Rp26,5 miliar.
Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber, ada beberapa fakta menarik terkait Imam Nahrawi dan Hanif Dhakiri.
Menteri Muda
Hanid Dhakiri dan Imam Nahrawi sama-sama termasuk menteri yang masih berusia muda di Kabinet Kerja 2014-2019. Imam tercatat berusia 45 tahun.
Dia memiliki usia yang sama dengan menteri paling muda di Kabinet Kerja yaitu Menteri PMK Puan Maharani. Bedanya Imam lebih tua beberapa bulan.
Sedangkan Hanif Dhakiri yang didapuk menggantikan Imam, sedikit lebih tua yaitu 47 tahun. Laki-laki kelahiran Semarang, 6 Juni 1972 ini sudah masuk panggung politik nasional sejak 2009 lalu.
Sejak duduk di bangku kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Wali Songo, Jawa Tengah, ia sudah aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan dan kemasyarakatan.
Gagal ke Senayan
Sebelum dilantik menjadi menteri di jajaran Kabinet Kerja, Imam dan Hanif Dhakiri sama-sama merupakan anggota DPR periode 2014-2019. Imam lolos ke Senayan pada 2014 dari dapil Jawa Timur I yang meliputi Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo saat mendulang 80.283 suara.
Sedangkan Hanif Dhaikiri, maju melalui dapil Jawa Tengah X yang meliputi Batang, Pekalongan, Pemalang, dan Kota Pekalongan. Di dapil ini, Hanif menjadi anggota DPR dari dapil ini dengan mendulang 95.625 suara.
Dalam Pemilu 2019, keduanya sama-sama kembali menjadi caleg PKB. Keduanya termasuk menteri yang gagal melenggang sebagai anggota DPR periode 2019-2024. Imam pada pemilu tahun ini maju dari dapil DKI Jakarta I (Jakarta Timur) hanya mendulang 29.909 suara.
Hanif Dhakiri yang maju dari dapil Jawa Barat VI yang meliputi Kota Bekasi dan Kota Depok juga gagal karena hanya mendapatkan 71.850 suara.
Hanif mengaku tidak terlalu optimal dalam pencalonannya di Pemilu 2019. ””Kita kan memang ngurusi kerjaan, tidak terlalu ngurusi politik,” ujar dia beberapa waktu lalu.
Politikus PKB
Imam dan Hanif Dhakiri sama-sama politikus muda di PKB. Hanif sejak berusia 37 tahun masuk ke kancah politik nasional. Pada 2009, dia menjadi caleg PKB.
Begitu pula dengan Imam yang sejak muda menjadi politikus PKB. Pada 2018, kiprah Imam sebagai Menpora menjadi sorotan karena gelaran Asian Games yang sukses. Namun, di pengujung berakhirnya masa kerja Kabinet Jokowi-JK, Imam tersandung kasus korupsi hingga akhirnya mundur dari jabatan menteri.