Di bawah ini terdapat profil singkat dari Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yanng memiliki kekayaan hampir Rp1 triliun.
JEDA.ID — Berikut adalah profil Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang memiliki harta kekayaan Rp665 miliar.
Seperti diketahui, Luhut Binsar Pandjaitan beberapa kali mendapatkan tugas khusus dari Presiden Jokowi untuk menangani sebuah kasus, salah satunya adalah pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Baca Juga: Begini Tata Cara Salat Idul Adha di Rumah yang Benar
Terbaru, Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai komando dalam pelaksanaan PPKM Darurat Jawa-Bali yang berlangsung sejak 3 Juli 2021 hingga 21 Juli 2021.
Hal ini mencuri perhatian publik dan banyak yang menganggap Luhut Binsar Pandjaitan sosok istimewa di mata Presiden Jokowi.
Baca Juga: Otentik Banget! Ini Resep Rendang Daging Sapi Khas Padang
“Sosok Pak Luhut adalah satu di antara para menteri lain yang diharap bisa back up full tugas-tugas Bapak Presiden. Menurut Pak Presiden, semua program yang diberikan kepada Luhut hampir semua sukses. Jadi saya kira wajar saja Pak Luhut akhirnya dipilih kembali,” beber Tenaga Ahli KSP, Ali Mochtar Ngabalin kepada Detik.com.
Atas hal tersebut, masyarakat banyak yang penasaran dengan profil sosok Luhut Binsar Pandjaitan ini.
Baca Juga: Dibilang Kampungan di Jakarta, Ini Profil Putri Keraton Yogyakarta GKR Hayu
Berikut ini biodata singkat dari Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan yang mempunyai harta kekayaannya lebih dari setengah triliun.
Profil Luhut Binsar Pandjaitan
1. Lahir dari Keluarga Sederhana
Profil pertama dari Luhut Binsar Pandjaitan membahas tentang kehidupannya semasa kecil.
Pria kelahiran Toba, Samosir, 28 September 1947 ini lahir di keluarga sangat sederhana. Sang ayah hanyalah seorang sopir bus.
Baca Juga: Gaya Bicara Belibet Nia Ramadhani Jadi Perhatian, Ciri Pemakai Narkoba?
Dikutip dari situs resmi Luhutpandjaitan.id, meski hanya seorang sopir bus, pendidikan anak-anaknya tetap diutamakan.
Buktinya, Luhut Binsar Pandjaitan menjadi putra Indonesia pertama yang belajar di Cornell University, Amerika Serikat atas biaya perusahaan tempat sang ayah bekerja setelah tak jadi sopir bus.
Baca Juga: Formasi CPNS 2021 Ini Sepi Peminat, Tertarik Daftar?
2. Dari Militer ke Sipil
Profil kedua dari Luhut Binsar Pandjaitan ini mengulas soal pekerjaannya di bidang militer dan sipil.
Luhut mengawali karier militernya pada 1970 hingga 1999 dengan pangkat terakhir Jenderal Kopassus bintang empat.
Baca Juga: Daftar Harga 11 Obat Covid, Paling Mahal Berapa?
Setelah 29 tahun berkecimpung di militer, Luhut Binsar Pandjaitan masuk sipil di pemerintahan. Berawal dari Duta Besar RI untuk Singapura di pemerintahan BJ Habibie, kemudian Menteri Perdagangan dan Industri di era Gus Dur hingga sekarang menjadi Menko Maritim dan Investasi di pemerintahan Jokowi – Ma’ruf Amin.
3. Aktivis Sosial
Profil ketiga dari Luhut Binsar Pandjaitan membahas tentang aktivitas sosial yang dia geluti.
Tercatat, ia pernah menjadi Ketua Federasi Olahraga karate-do Indonesia 2009-2010, pendiri Yayasan DEl, dan pendiri Yayasan Luhur Bakti Pertiwi.
Baca Juga: Waduh! Ternyata Jamur Bisa Muncul pada Paru-paru, Apa Penyebabnya?
Kemudian, dia juga pendiri Yayasan Lingkar Bina Prakarsa dan Pembina Relawn Bravo 5 Pendukung Jokowi-JK.
4. Mantan Politisi Golkar
Profil keempat dari Luhut Binsar Pandjaitan ini mengupas tentang kiprahnya di dunia partai politik.
Tercatat dia menjadi Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar dari 2009 hingga 2014.
Baca Juga: Bingung Masak Apa Saat Iduladha? Coba Deh Resep Tengkleng Kambing Khas Solo Ini
Selain itu, dia juga didapuk sebagai Penasihat senior Rumah Transisi, Tim Transisi Presiden Terpilih Jokowi dan Jusuf Kalla.
5. Berharta Rp665 Miliar
Profil kelima dari Luhut Binsar Pandjaitan terakhir membahas tentang harta kekayaannya.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diterbitkan KPK, Luhut memiliki harta Rp665.438.752.423 atau setengah triliun lebih.
Baca Juga: Jadi Syarat Pendaftaran CPNS, Ini Cara Mengecek Akreditasi Prodi di BAN-PT
Harta tersebut dilaporkan Luhut Binsar Pandjaitan pada 2018 silam.
