• Tue, 3 December 2024

Breaking News :

Purwaceng, Tanaman Ajaib yang Kian Langka

Purwaceng atau kadang ditulis Purwoceng dianggap sebagai minuman herbal yang berfungsi untuk meningkatkan vitalitas kaum pria.

JEDA.ID – Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto punya ide unik untuk mendorong kemajuan industri jamu di Indonesia. Dokter Terawan mengusulkan Kemenkes RI bekerjasama dengan Kemenparekraf RI memunculkan industri jamu purwaceng.

“Kalau wisata kebugaran dan jamu itulah yang harus kita masyarakatkan terus. Kita punya industri jamu yang hebat-hebat tapi enggak pernah kita munculkan. Banyak contohnya, Purwaceng mau apa mau Mak Erot,” ujar Menkes Terawan di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2019).

Mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto itu percaya mengangkat kearifan budaya lokal bisa memancing turis mancanegara. Stategi ini sama dengan kebijakan negara lain seperti Thailand mempromosikan beragam teknik medis tradisional.

“Di situ kalau kita kemas dengan baik, wisatawan asing pasti datang. Kalau di luar pakai teknik medis, kita pakai cara yang lain,” imbuhnya.

“Jadi harus selalu dibikin ide-ide yang segar, yang gampang memudahkan orang asing mau datang. Kasih hal yang menggelitik, keingintahuan yang besar. Itu yang sangat penting, dan kita yakin orang-orang indonesia punya ide cemerlang,” lanjutnya.

Purwaceng

Purwaceng atau kadang ditulis Purwoceng dianggap sebagai minuman herbal yang berfungsi untuk meningkatkan vitalitas kaum pria. Di kalangan masyarakat Dieng, purwaceng ternyata sudah dikonsumsi sebagai minuman sejak lama.

“Dulu kan masyarakat Dieng minum purwaceng aja direbus,” ujar pemilik toko oleh-oleh Tri Sakti asal Dieng, Sarodji, dilansir Detik, 19 April 2017.

Sebagai pemilik dan pelopor toko oleh-oleh di Dieng, Sarodji memang telah bergerak di bisnis pengolahan purwaceng sejak tahun 1990 silam. Dijelaskan oleh Surodji, kalau purwaceng baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi.

Pimpinella Pruatjan

Umberto Quattrocchi dalam Kamus Medis yang disusunnya di tahun 2012 menyebut purwaceng, atau antanan gunung sebagai pimpinella pruatjan yaitu tumbuhan berkiat obat anggota suku Apiaceae.

Tumbuhan pegunungan ini terkenal karena khasiat afrodisiak atau meningkatkan gairah seksual pada bagian akarnya. Pada perkembangannya, akar biasanya diolah dalam bentuk bubuk, campuran kopi atau susu.

Purwaceng hanya ditemukan di Jawa. Akibat populasi yang rendah dan permintaan industri, saat ini semakin langka karena hanya tumbuh di daerah pegunungan tinggi. Daerah yang diketahui masih ditumbuhi purwaceng adalah Dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah.

Usaha-usaha untuk memperbanyak dan budidaya mengalami kesulitan karena tumbuhan ini sulit menghasilkan biji. Penelitian perbanyakan in vitro melalui budidaya jaringan telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini.

Sekretaris Kelompok Tani Perkasa Dieng, Kabul Suwoto mengakui purwaceng merupakan tanaman endemik hanya merupakan tanaman sampingan. Meski begitu, hampir setiap warga di Dieng pasti memilikinya.

“Rata-rata, mereka hanya menanam di sela-sela tanaman kentang saja. Mereka menanam dengan pot atau di sekitar rumah. Jumlahnya juga tidak banyak. Biasanya memang dipakai untuk persediaan sendiri. Karena tanaman itu membuat hangat tubuh dan stamina,”ungkap Kabul dilansir Mongabay.co.id.

Ia mengatakan sebetulnya tanaman ini merupakan tanaman liar. Kalau di kawasan Dieng, tanaman tersebut paling banyak di Bukit Pangonan.

“Dulu sewaktu saya kecil, tanamannya cukup besar. Ukuran akarnya mencapai satu jempok kaki. Dan bagi para petani Dieng, sejak dulu telah mengkonsumsinya. Mereka mengaku kalau minum ekstrak akar purwaceng ternyata menambah stamina dan menyegarkan. Apalagi membuat badan hangat,”ujarnya.

Bahan aktif tanaman ini paling banyak terdapat pada bagian akarnya yang menyerupai wortel dan berwarna putih, panjangnya sekitar 10 cm.

Akar purwaceng mengandung turunan senyawa kumarin yang sering digunakan dalam industri obat modern, tetapi bukan untuk aprodisiak melainkan untuk anti bakteri, anti fungi dan anti kanker.

Laporan peneliti Taufiqqurachman pada 1999. Disebutkan bahwa ekstrak akar purwaceng sebanyak 50 mg mampu meningkatkan kadar luteinising hormone (LH) dan testosteron pada tikus Sprague Dawley.

Penelitian lanjutan pada tikus Sprague Dawley oleh Juniarto, 2004, yang memberikan ekstrak akar purwaceng ternyata juga meningkatkan derajat spermartogenesis dalam testis.

Ditulis oleh : Jafar Sodiq Assegaf

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.