Titiek Puspa sempat mengidap kanker serviks (leher rahim) pada usianya yang ke 73 tahun. Untunglah saat ini Titiek Puspa telah sembuh dari penyakit itu.
JEDA.ID – Seniman senior Tanah Air, Titiek Puspa sempat mengidap kanker serviks (leher rahim) pada usianya yang ke 73 tahun. Ia menuturkan hal tersebut lewat akun Youtube Deddy Corbuzier yang diunggah pada Minggu (19/4/2020).
Saat diwawancarai ia mengaku pasrah pada Tuhan, karena telah menjalani berbagai macam pengobatan dan tidak kunjung berhasil. Namun, tepat hari ke-13 saat dirinya menjalani meditasi ia merasakan sebuah keajaiban karena berangsur-angsur dapat pulih.
Kini wanita berusia 82 tahun ini sudah dinyatakan sembuh dari kanker serviks yang dideritanya. Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Umumnya, kanker serviks tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, hal tersebut baru muncul saat kanker sudah mulai menyebar.
Menurut Direktur utama RS Kanker Dharmais, Prof dr Abdul Kadir PhD Sp THT-KL(K) MARS, mengatakan ada peningkatan kasus kanker pada awal 2020. Yakni dari 11.000 menjadi 14.000 kasus.
Catat, Ini Skema Keringanan Cicilan Kartu Kredit dari Bank
Dapat dialami usia tua
Adanya anggapan bahwa kanker serviks hanya dialami perempuan berusia muda, membuat sebagian perempuan berusia lanjut usia bernapas lega. Namun faktanya, kanker ini juga dapat dialami oleh perempuan berusia lanjut. Karenanya, skrining atau pengecekan untuk mendeteksi adanya sel kanker tetap direkomendasikan hingga perempuan berusia diatas 50 tahun.
Hasil penelitian yang dilaporkan dalam British Medical Journal menyebutkan bahwa batasan usia untuk skrining kanker serviks atau leher rahim sebaiknya ditambah hingga usia 70 tahun. Saran ini, tak lain karena adanya 449 kematian akibat kanker serviks pada usia di atas 65 tahun dan tujuh kematian pada usia di bawah 25 tahun pada 2010-2012.
Penyebab
Sebenarnya, belum dapat dipastikan apa penyebab penyakit ini. Namun, penyebaran human papilloma virus (HPV) disebut sebagai salah satunya. Melansir dari Hallosehat.com, Selasa (20/4/2020) ada dua jenis virus HPV paling umum yang dapat menyebabkan kanker serviks, yakni HPV-16 dan HPV-18.
Ketika berhasil masuk ke dalam tubuh, virus tersebut akan memproduksi dua jenis protein, yaitu E6 dan E7. Kedua protein tersebut nantinya dapat mematikan beberapa gen di dalam tubuh, yang seharusnya berperan sebagai penghambat perkembangan tumor kanker seviks.
Namun perlu digaris bawahi, terinfeksi virus HPV bukan berarti Anda akan langsung terkena kanker serviks. Sistem kekebalan tubuh yang bertugas untuk memerangi masuknya virus HPV tersebut serta kecenderungan dalam berhubungan seksual juga menjadi penentu utama kanker ini dapat terjadi.
Gejala
Ketika penderita mengalami kanker serviks, mereka tidak akan sadar. Umunya gejala akan dirasakan ketika sudah memasuki tahap awal kanker menyebar.
Melansir dari Liputan6, pasien yang menderita kanker ini sering mengeluhkan nyeri pada perut serta pinggang, siklus mentruasi yang lama, serta pendarahan saat buang urin. Tak hanya itu, gejala lain seperti mengalami keputihan yang berlebihan, mudah lelah, serta pembengkakan kaki juga dapat terjadi jika Anda mengalami kanker serviks.
Jika Anda mengalami salah satu dari ciri-ciri tersebut, segera lakukan pemeriksaan untuk mendeteksi sel kanker. Karena, penderitakanker serviks sering kali terlambat ditangani karena ciri-ciri tersebut tidak disadari. Padahal, bila kanker serviks stadium awal dapat terdeteksi sejak dini dan segera diobati, peluangnya untuk sembuh akan lebih besar.
5 Perempuan Inspiratif yang Berkontribusi di Bidang Kesehatan
Jenis
Mendeteksi jenis kanker serviks yang diderita oleh pasien dapat membantu dokter dalam memberikan penanganan yang tepat. Melansir dari salah satu sumber, jenis kanker serviks terbagi menjadi dua, yakni:
Karsinoma sel skuamosa (KKS) yaitu jenis serviks yang paling sering dialami banyak wanita. Kanker ini terjadi pada sel skuamosa, sel yang melapisi bagian luar leher rahim. Serta Adenokarsinoma yang merupakan jenis kanker serviks yang berasal dari sel kelenjar pada saluran leher Rahim. Namun pada beberapa kasus, kedua jenis kanker tersebut dapat terjadi bersamaan.
Stadium
Sama seperti jenis kanker pada umumnya, penyakit ini juga memiliki stadium atau tahapan. Hal ini berguna untuk menjelaskan tingkat penyebaran kanker pada pasien. Semakin tinggi stadium kanker, maka semakin luas penyebarannya. Ketika Anda memasuki tahapan awal kanker serviks, berarti sel kanker sudah menyerang rahim namun belum menyebar ke luar rahim.
Sedangkan ketika penderita memasuk tahap kedua, kanker mulai menyebar ke luar serviks dan rahim. Akan tetapi, sel itu belum sampai menjangkau dinding panggul, bagian bawah vagina. Kanker baru menyebar ke bagian bawah vagina ketika memasuki stadium tiga.
Pada tahap tersebut, saluran kencing mungkin dapat terhalang. Sedangkan pada tahap akhir, stadium empat. Kanker tidak hanya menyerang rahim, tapi juga ke bagian terdekat rahim atau ke bagian tubuh lainnya yang bahkan jauh dari rahim.
Cara mencegah dan mengobati
Selain operasi dan terapi ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengobati, salah satunya dengan melakukan pemeriksaan skrining secara rutin 3 bulan sekali.
Dr Sue Sherman, pengajar senior psikologi di Keele University, Inggris mengatakan, bahwa melakukan skrining rutin berpotensi mengetahui penyakit ini lebih dini serta mengurangi jumlah korban akibat penyakit ini
Selain itu menerapkan pola hidup yang sehat juga sangat ditekankan, seperti melakukan hubungan seks yang aman, mengurangi kebiaasan merokok, serta tidak membiarkan tubuh Anda terlalu lelah.