Jangan gabungkan 2 masker medis secara bersamaan sebab masker medis tidak dirancang untuk bisa digunakan 2 lapis secara bersamaan.
JEDA.ID-Menggunakan dobel masker kerap diyakini sebagai langkah perlindungan ekstra dari risiko penularan Covid-19, termasuk pakai dobel masker medis. Nah jika Anda ingin memakai dobel masker medis, sebaiknya ketahui aturan pakainya agar efektif mencegah persebaran Covid-19.
Lalu bagaimanakah cara pakai dobel masker medis yang benar? Simak ulasannya di info sehat kali ini. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan masker medis tidak boleh digunakan secara dobel.
Pasalnya, menggunakan masker medis dua sekaligus tidak akan bisa meningkatkan kemampuan filtrasi masker. Terutama, jika mulut dan hidung tetap tidak tertutup dengan baik.
Baca Juga: Terancam Diblokir, Begini Cara Daftar dan Pakai Clubhouse
“Jangan gabungkan 2 masker medis secara bersamaan sebab masker medis tidak dirancang untuk bisa digunakan 2 lapis secara bersamaan karena tidak meningkatkan kemampuan filtrasi dan kesesuaian masker,” ujarnya dalam konferensi pers di akun YouTube BNPB Indonesia dan dikutip dari detikcom, Sabtu (20/2/2021).
Jenis masker KN95 juga tidak disarankan untuk digunakan rangkap baik dengan jenis masker yang sama atau berbeda sebagai lapisan pertama atau kedua. Namun untuk meningkatkan fungsinya, masker medis bisa digunakan dobel dengan masker kain. Prof Wiku menyebutkan, hal ini telah dibuktikan dalam penelitian.
Masker medis bisa dijadikan lapisan pertama, kemudian dirangkap dengan masker kain.
“Kombinasi masker ganda memberikan perlindungan jauh lebih baik bagi pemakainya dan orang lain dibandingkan memakai masker kain saja, atau masker medis saja,” imbuhnya.
Prof Wiku menegaskan, yang terpenting, setiap orang wajib memakai masker untuk melindungi diri dan orang lain dari risiko penularan Covid-19.
Baca Juga: 5 Fakta Vaksin Nusantara: Digagas Terawan, Dikritik Epidemiolog
Apa pun jenis masker, pastikan masker menutupi hidung dan mulut dengan baik agar celah udara bisa diminimalkan.
“Masker bekerja paling baik saat semua orang memakainya. Tapi tidak semua masker memberikan perlindungan yang sama. Seberapa baik masker, seberapa kuat masker menyaring udara, dan berapa lapis yang dimilikinya, semua penting untuk dipertimbangkan saat memilih masker,” ujarnya.
Mengenakan masker adalah salah satu upaya terbaik untuk melindungi diri dari infeksi virus Corona. Masker berperan sebagai ‘tameng’ untuk mencegah seseorang menghirup droplet orang yang terinfeksi penyakit yang sangat menular ini.
Memakai masker dengan cara yang benar yakni dengan menutup hidung dan mulut, bisa mengurangi risiko penularan Covid-19 hingga 50 persen. Memakai masker yang tepat juga bisa lebih mencegah kita terhindar dari paparan Corona.
Ada banyak masker yang tersedia di pasaran tetapi tidak semuanya bisa melindungi dari COVID-19. Aturan baru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), seseorang disarankan memakai masker dengan dua lapis dan hindari pemakaian masker berkatup.
Untuk mendapat gambaran apakah masker yang dikenakan efektif, berikut cara mengetahuinya dilansir dari Times of India dan detikcom:
1. Tes cahaya
Tes cahaya sederhana sudah cukup untuk mengetahui apakah masker Anda layak dipakai atau harus dibuang. Direktur dari Grup Riset Vaksin Mayo Clinic, Gregory Poland, MD, mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa memegang masker di bawah cahaya bisa membantu menunjukkan seberapa baik perlindungan masker tersebut.
Baca Juga: 7 Tips untuk Atasi Klaster Keluarga Virus Corona
Anda bisa memanfaatkan cahaya lilin, senter, sinar matahari dan lampu ruangan yang terang. Jika Anda bisa melihat menembus masker, berarti masker itu tidak cukup baik untuk mencegah partikel kecil memasuki sistem pernapasan Anda.
2. Tes tiup lilin
Tes kedua adalah tiup lilin menggunakan masker. Tes lilin ini dipopulerkan oleh pendidik sains AS Bill Nye untuk membantu memastikan filtrasi dan fungsi masker aman.
Jika lilin padam saat Anda meniupnya dengan mengenakan masker, berarti masker yang Anda gunakan tidak cukup aman untuk melindungi paparan dari Covid-19.
Catatan terkait tips ini pernah disampaikan oleh Peneliti nanoteknologi dari Loka Penelitian Teknologi Bersih (LPTB) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Eng Muhamad Nasir. Menurutnya, cara ini hanya menguji salah satu dari beberapa indikator kualitas masker.
Baca Juga: Wih, Keren! Ilmuwan Berhasil Berkomunikasi dalam Mimpi
“Itu hanya indikator awal saja sebab untuk mengecek filter ada syaratnya seberapa bisa dia menahan bakteri kemudian berapa partikulat yang bisa ditahan,” katanya, Senin (4/5/2020).
3. Tes ketahanan air
Terakhir yakni tes tahan air. Tes tahan air ini termasuk penting untuk mengetahui masker bisa mencegah tetesan cairan pernapasan akan menembus masker atau tidak.
Caranya Anda bisa menyemprot atau memercikkan air ke bagian luar masker. Jika air tidak tembus ke bagian dalam masker, maka masker Anda cukup baik digunakan.
Mengenakan masker hanyalah salah satu metode untuk melindungi dari virus. Mempraktikkan jarak sosial dan mengikuti etika kebersihan yang baik adalah beberapa cara lain untuk tetap aman.