Masker kini tak hanya berupa kain tiga lapis, melainkan juga disematkan teknologi di dalamnya sehingga menjadi masker canggih.
JEDA.ID-Beragam masker canggih kini mulai diproduksi sejumlah produsen. Masker canggih ini dibekali sederet kemampuan dan harganya juga sangat beragam.
Ya! Manusia tidak boleh kalah dan menyerah saat pandemi corona dong. Jika corona semakin canggih berusaha menembus imunitas tubuh manusia, maka manusia juga harus berusaha menerapkan teknologi untuk menangkal virus ini, salah satunya menciptakan masker canggih berteknologi tinggi. Masker canggih ini mampu memantau tanda-tanda vital, menyaring udara kotor, atau bahkan menerjemahkan bahasa.
Perusahaan teknologi dan para peneliti mulai meluncurkan model masker yang berbeda serta luar biasa untuk melindungi dari infeksi dan memanfaatkan tren yang sedang berkembang.
Membawa Anak Imunisasi, Ini Tips Aman dari Dokter
Salah satu masker yang paling aneh datang dari Jepang, di mana start-up Donut Robotics telah menciptakan penutup wajah yang membantu pengguna mematuhi jarak sosial dan juga bertindak sebagai penerjemah.
Masker “C-Face” memiliki fungsi untuk mengirimkan ucapan pengguna ke smartphone melalui aplikasi atau yang biasa disebut sebagai voice-to-text, dan memungkinkan orang untuk melakukan percakapan sambil menjaga jarak hingga 10 meter.
“Terlepas dari virus corona, terkadang kami perlu bertemu langsung satu sama lain,” ujar Kepala Eksekutif Donut Robotics, Taisuke Ono, seperti yang dikutip dari scmp.com dan ditulis Bisnis.com, Sabtu (24/10/2020).
Perangkat silikon ringan ini dapat memberikan manfaat langsung bagi orang-orang seperti dokter yang ingin berkomunikasi dengan pasien dari jarak jauh, menurut perusahaan itu.
Masker tersebut dapat menerjemahkan ucapan dari bahasa Jepang ke dalam bahasa Inggris, maupun bahasa Korea dan bahasa lainnya yang membuat masker ini memiliki sebuah fungsi yang akan menjadi lebih berguna setelah pembatasan menjaga jarak nanti dilonggarkan.
4 Alasan Virus Corona Sangat Mematikan, Apa Saja?
Namun, masker itu tidak menawarkan perlindungan terhadap Covid-19, melainkan dirancang untuk dipakai di atas penutup wajah biasa saat mulai dijual pada bulan Februari dengan harga sekitar 4.000 yen (US$40).
Donut Robotics mengumpulkan hampir 100 juta yen (US$950.000) melalui crowdfunding untuk mengembangkan teknologi tersebut.
“Kita mungkin bisa melawan virus dengan teknologi, serta dengan kebijaksanaan manusia,” ujar Ono.
Masker wajah berteknologi lain yang dikembangkan di Singapura ditujukan untuk melindungi dokter yang merawat pasien Covid-19. Masker tersebut memiliki sensor yang memantau suhu tubuh, detak jantung, tekanan darah dan kadar oksigen darah, dan mengirimkan data tersebut ke smartphone melalui pemancar Bluetooth.
“Banyak dari pekerja garis depan ini akan mudah terkena infeksi pada saat mereka memeriksa tanda vital pasien mereka,” ujar Loh Xian Jun, yang merupakan salah satu ilmuwan di balik penemuan tersebut. “Ini menimbulkan risiko kesehatan bagi para perawat, dan kami ingin memikirkan cara untuk mengurangi risiko tersebut,” tambahnya
Penemu masker tersebut mengatakan perangkat itu juga dapat memantau tanda-tanda vital pekerja migran di asrama yang penuh sesak, yang menyebabkan wabah virus besar-besaran di negara kota itu tahun ini. Mereka berharap bisa mencobanya dalam waktu dekat dan memasarkannya secara komersial.
Saat Memilih Pasangan Hindari Mempermasalahkan Hal Ini
Bagi mereka yang ingin memerangi efek polusi di kota-kota yang dipenuhi asap, LG Electronics dari Korea Selatan telah mengembangkan masker pembersih udara.
Perangkat berwarna putih futuristik, yang pas untuk dipasang di sekitar mulut, hidung, dan dagu pemakainya, dilengkapi dengan dua filter di kedua sisi, dan kipas untuk membantu aliran udara. Filternya mirip dengan yang ada di pembersih udara rumah perusahaan, dan diduga dapat memblokir 99,95 persen partikel berbahaya.
Ribuan masker telah tersedia untuk staf medis dan juga akan diluncurkan di toko-toko di waktu yang akan datang, menurut perusahaan tersebut.