Dampak Covid-19 di tiap generasi berbeda-beda. Misalnya dampak Covid-19 terhadap generasi baby boomer tentu beda dengan generasi milenial.
JEDA.ID-Virus corona menjadi ancaman bagi siapa saja. Dampak Covid-19 di tiap generasi berbeda-beda. Misalnya saja dampak Covid-19 terhadap generasi baby boomer tentu berbeda dengan generasi milenial.
Mengingat dampak pandemi Covid-19 terhadap tiap generasi ini berbeda-beda maka perlu dipikirkan solusi menyeluruh yang menyentuh semua generasi. Dikutip dari laman Liputan6.com dan dari berbagai sumber, inilah beda dampak Covid-19 yang dirasakan tiap generasi :
Finansial
Menurut laporan baru dari Age Wave dan Edward Jones, pandemi Covid-19 memiliki dampak berbeda bagi setiap generasi. Berdasarkan surveynya yang dilakukan terhadap 9.000 orang Amerika pada bulan Mei dan Juni lalu, sekitar sepertiga generasi milenial (usia 24 hingga 39 tahun) dan Gen Z (usia 18 hingga 23 tahun) menyebut Covid-19 telah membawa dampak ekstrem pada finansial mereka.
Sementara itu, hanya 16 persen generasi baby boomer (usia 56 tahun hingga 74 tahun) dan hanya 6 persen generasi silent (usia 75 ke atas tahun) yang merasakan hal yang sama. Generasi tua cenderung lebih tabah dalam hal finansial. Ketahanan ini salah satunya diperoleh karena mereka dapat bergantung pada jaring pengaman, seperti asuransi atau tunjangan jaminan sosial.
7 Cara Menarik Peserta Webinar, Ini Caranya
Apabila Anda sudah pensiun, Anda pun akan terbebas dari kekacauan tentang pekerjaan. Sementara generasi yang lebih muda setiap harinya harus menghadapi ketakutan terkait apakah bisa terus memiliki pekerjaan, bagaimana membayar tagihan, dan masih banyak kecemasan tentang finansial lain yang harus dihadapi saat pandemi Covid-19.
Masalah Kesehatan
Tentu saja tidak ada yang mau menjadi korban dari virus Corona. Namun generasi Milenial dan Gen-Z ternyata tidak terlalu khawatir tertular virus ini. Mereka justru lebih khawatir jika orang yang mereka sayangi terutama orang yang lebih tua terkena virus.
Sementara itu, Generasi X dan Boomers lebih cemas dalam menghadapi ancaman virus Corona. “Kami melihat persentase Gen-X dan Boomer yang lebih tinggi menggambarkan diri mereka sangat peduli terhadap virus, masing-masing 60 persen dan 63 persen,” kata CEO Engine Insights Don Simons. Generasi yang lebih tua pun membutuhan lebih banyak pemahaman untuk membuat mereka merasa yakin bahwa wabah Covid-19 dapat terkendali.
Masalah Kesehatan Mental
Tantangan kesehatan mental sudah menjadi topik besar bagi Milenial dan Gen-Z bahkan sebelum hadirnya berbagai masalah akibat virus corona. Kehadiran pandemi memperparah kesehatan mental bagi generasi Milenial dan Gen-Z. Banyak anak muda yang terus berupaya agar tetap positif selama pandemi Covid-19 ini.
Keadaan ini semakin diperparah saat mereka tidak dapat menjalankan momen penting dalam hidupya. Seperti kelulusan, pesta ulang tahun, pernikahan, liburan dan banyak lainnya yang harus berlalu tanpa dirayakan. Tidak bisa melakukan apa yang biasanya dilakukan hingga rasa kehilangan inilah yang berkontribusi besar pada pertempuran kesehatan mental yang dialami Milenial dan Gen-Z.
Bosan
Semua kegiatan rutin harus dilakukan di rumah, baik sekolah maupun pekerjaan, tidak dapat bertemu dengan teman, dan perjalanan yang serba terbatas. Perubahan keadaan yang begitu drastis ini harus dialami dengan sangat cepat. Anak muda harus berjuang untuk mengahdapi hari yang serba tidak terstruktur. Apa yang terjadi? Bosan.
China dan Perlombaan Vaksin Corona
Banyak anak muda yang kemudian berusaha merangkul masa sulit ini dengan kreativitas dan ketangguhan, seperti belajar memasak, mempelajari hal-hal baru, atau sekadar main TikTok.
Sementara generasi yang lebih tua cenderung lebih sedikit mengalami kebosanan. Pekerjaan mereka cenderung lebih mudah dialihkan menjadi pekerjaan jarak jauh. Generasi yang lebih tua, terutama generasi boomer pun tidak terlalu terpengaruh ketika harus terjadi pembatasan ruang sosial dan harus melakukan berbagai aktivitas di rumah saja.
Kekhawatiran Semua Generasi
Berdasarkan survei, secara keseluruhan semua generasi justru lebih peduli tentang kesehatan fisik dan mental anggota keluarga ketimbang dirinya sendiri. Setiap generasi mungkin mengalami dampak berbeda akibat pandemic Covid-19, namun kesejahteraan keluarga tetap menjadi prioritas utama.