• Fri, 19 April 2024

Breaking News :

China dan Perlombaan Vaksin Corona 

China tengah berpacu dengan waktu dalam perlombaan vaksin corona. China telah menguji coba sejumlah vaksin corona.

JEDA.ID-China dan negara-negara lain seolah berpacu dengan waktu dalam perlombaan vaksin corona. Dalam perlombaan  ini, China telah menguji coba sejmlah vaksin corona.

Dalam perlombaan vaksin corona ini, China dilaporkan telah menginokulasi puluhan ribu warganya dengan vaksin virus corona eksperimental dan menarik minat internasional karenanya. Hal ini dilakukan kendati para ahli mengkhawatirkan keamanan obat yang belum menyelesaikan pengujian standar.

Dilansir dari Strait Times, Rabu (16/9/2020), China meluncurkan program penggunaan darurat vaksin pada Juli, menawarkan tiga suntikan eksperimental yang dikembangkan oleh raksasa farmasi negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Biotech yang terdaftar di AS.

Vaksin Covid-19 keempat yang sedang dikembangkan oleh CanSino Biologics telah disetujui untuk digunakan oleh militer China pada  Juni.

Manfaat Arang Aktif dan Efek Sampingnya bagi Tubuh

Bertujuan untuk melindungi pekerja penting dan mengurangi kemungkinan gelombang wabah lanjutan, vaksin juga menarik perhatian global oleh pemerintah negara masing-masing untuk mengamankan pasokan, yang berpotensi membantu mengubah peran China dalam pandemi.

Beijing belum merilis data resmi tentang serapan di kelompok sasaran domestik, yang meliputi pekerja medis, transportasi dan pasar makanan.

Tetapi China National Biotech Group (CNBG), unit Sinopharm yang mengembangkan dua vaksin untuk penggunaan darurat, dan Sinovac telah mengkonfirmasi bahwa setidaknya puluhan ribu orang telah diinokulasi.

Selain itu, CNBG mengatakan telah memberikan ratusan ribu dosis; salah satu vaksinnya mengharuskan seseorang menerima dua atau tiga suntikan untuk diinokulasi. Beijing telah menggunakan pendekatan publik berbasis top down untuk mendukung vaksin eksperimental dan mendorong dukungan warganya.

Kepala ahli biosafety di Center for Diseases Control and Prevention (CDC) China mengungkapkan bahwa dia juga telah disuntik pada bulan April lalu, ketika dia mengumumkan potensi bahwa setidaknya beberapa vaksin akan siap untuk digunakan publik pada awal November.

Komentar  Wu secara luas sejalan dengan komentar CNBG minggu lalu bahwa tidak ada dari puluhan ribu orang yang bepergian ke negara dan wilayah berisiko tinggi setelah divaksinasi telah terinfeksi, dan tidak ada kasus reaksi merugikan yang dilaporkan.

Persoalan Keselamatan

Pendekatan China bertentangan dengan banyak negara Barat, di mana para ahli telah memperingatkan agar tidak mengizinkan penggunaan darurat vaksin yang belum menyelesaikan pengujian, dengan alasan kurangnya pemahaman tentang kemanjuran jangka panjang dan potensi efek samping.

Seorang peneliti vaksin di Universitas Johns Hopkins, Anna Durbin, menyebut program penggunaan darurat China sangat bermasalah. Dia mengatakan tidak mungkin untuk menilai kemanjuran tanpa kelompok kontrol standar uji klinis.

“Anda memvaksinasi orang dan Anda tidak tahu apakah itu akan melindungi mereka,” kata  Durbin kepada Reuters seperti dikutip Bisnis.com, Rabu (16/9/2020).

9 Kesalahan Pemakaian Masker, Apa Saja?

Dia menambahkan penerima vaksin eksperimental dapat menghindari tindakan perlindungan lainnya.

Keamanan vaksin menjadi fokus tajam pekan alu ketika AstraZeneca Plc menghentikan uji klinis tahap akhir dari vaksin Covid-19. Vaksin yang dikembangkan oleh Oxford-AstraZeneca merupakan salah satu yang paling maju dalam pengembangan.

Perusahaan melanjutkan uji coba Inggris selama akhir pekan setelah menerima lampu hijau dari pengawas keamanan. Mereka bersama dengan pembuat vaksin terkemuka lainnya telah berjanji untuk menegakkan standar studi ilmiah dan menolak tekanan politik untuk mempercepat proses tersebut.

China dilaporkan telah menginokulasi puluhan ribu warganya dengan vaksin virus corona eksperimental (ilustrasi Freepik)

China dilaporkan telah menginokulasi puluhan ribu warganya dengan vaksin virus corona eksperimental (ilustrasi Freepik)

Sementara itu, Rusia adalah salah satu dari sedikit negara lain yang mengizinkan penggunaan vaksin eksperimental. Negara tersebut mewajibkan vaksin Sputnik V milik mereka sendiri untuk kelompok tertentu.

Adapun, India sedang mempertimbangkan otorisasi darurat untuk vaksin, terutama untuk orang tua dan orang-orang di tempat kerja yang berisiko tinggi. Mengingat negara tersebut terus mengalami lonjakan pesat infeksi virus corona dan berada tepat di bawah AS sebagai negara dengan kasus terbanyak,

Pasar Luar Negeri

Uni Emirat Arab (UEA) mengizinkan penggunaan darurat vaksin Sinopharm minggu ini dan menjadi izin darurat internasional pertama untuk salah satu vaksin China. Hanya berselang enam pekan setelah uji coba pada manusia dimulai di negara Teluk Arab.

Pejabat UEA melaporkan efek samping ringan, masih sesuai dengan prediksi. Kendati begitu, uji coba yang telah dilakukan di negara tersebut tidak menunjukkan adanya efek samping yang parah para relawan.

Perusahaan China lainnya seperti CanSino dilaporkan telah didekati oleh beberapa negara, menambahkan persetujuan militer dan membantu menarik minat asing. Perusahaan yang memiliki uji coba yang direncanakan di Pakistan dan Rusia tidak menanggapi permintaan komentar.

Wakil presiden CNBG, Zhang Yuntao, mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaannya telah menerima minat dari negara asing untuk pembelian sekitar 500 juta dosis vaksin eksperimentalnya.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte pada awal berjanji untuk memprioritaskan China dan Rusia dalam belanja global negaranya untuk vaksin, dengan mengatakan pemerintahnya telah melakukan pembicaraan dengan keduanya.

“China jelas ingin mengubah arah narasi itu dengan cara yang dipandang sebagai solusi daripada penyebab pandemi. Narasi itu, ironisnya, mungkin menjadi lebih meyakinkan ketika pendekatan Trump’s America First menyangkal banyak negara kesempatan untuk mengakses vaksin buatan AS,” kata anggota senior Global Health, Yanzhong Huang.

Ditulis oleh : Astrid Prihatini WD

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.