Memanaskan makanan atau masakan sisa merupakan kebiasaan bagi banyak orang. Padahal, memanaskan kembali sisa makanan bisa memberikan dampak buruk bagi tubuh.
JEDA.ID – Memanaskan makanan atau masakan sisa merupakan kebiasaan bagi banyak orang. Dibuang sayang, itulah alasan yang kerap diberikan untuk memanfaatkan makanan yang masih sisa. Tak mau membuangnya, makanan sisa kerap kali dipanaskan kembali agar terasa masih senikmat waktu pertama dimasak.
Namun, tahukah Anda mengenai bahaya dari memanaskan beberapa makanan berikut? Apa saja makanan yang tidak dianjurkan untuk dipanaskan dan apa saja dampaknya? Berikut ulasan Jeda.id, dilansir dari berbagai sumber Selasa (25/2/2020)
1. Jamur
Apabila Anda memanaskan jamur, risiko yang didapat yakni mudah terserang mikroorganisme. Kandungan protein dalam jamur akan berubah sehingga dapat menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan.
Maka dari itu sebaiknya jamur yang sudah dimasak segera dimakan. Jika Anda masih ingin menyimpannya, simpanlah di dalam kulkas, meskipun dalam keadaan dingin, jamur justru lebih aman dikonsumsi daripada dalam keadaan sudah dihangatkan kedua kalinya.
2. Bayam
Sayuran berwarna hijau harus segera dikonsumsi setelah dimasak. Jenis sayuran hijau banyak mengandung nutrisi termasuk vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh. Salah satunya, bayam. Namun, jangan sampai Anda memanaskan bayam sebab jika dipanaskan, kandungan nitrat di dalamnya akan berubah jadi nitrit dan akan membuat bayam menjadi bersifat karsinogenik untuk tubuh.
Karsinogenik adalah sifat mengendap dan merusak terutama pada organ paru-paru sehingga paru-paru menjadi berlubang dan menyebabkan kanker. Selain itu, efek nitrit pada tubuh akan membuat sel darah merah tidak dapat mengikat oksigen yang bisa mengarah ke kondisi sianosis, yaitu keadaan di mana jaringan tubuh Anda akan kekurangan oksigen dan bisa berakibat fatal.
3. Kentang
Kentang merupakan jenis sayuran yang kaya akan gizi karena mengandung sejumlah vitamin dari A, B kompleks, C, asam folat, mineral, protein, karbohidrat, karotenoid, dan polifenol. Olahan enak dari kentang membuat banyak orang menyukainya.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa kentang jika dipanaskan lebih dari satu kali akan menghilangkan gizi yang terkandung di dalamnya. Akan muncul bakteri atau kontaminan bernama C. botulinum dalam kentang yang sudah dipanaskan tersebut sehingga dapat menyebabkan Anda bisa terjangkit penyakit botulisme.
Botulisme juga bisa terjadi akibat konsumsi makanan kalengan rendah asam yang tidak dikemas dengan baik, baik itu sayuran, buah-buahan, maupun ikan dan daging. Bakteri C. botulinum dapat mengganggu fungsi saraf dan menyebabkan kelumpuhan. Gejala yang akan tumbuh pada penyakit ini adalah tubuh terasa lemah, pandangan kabur, dan sulit bicara.
4. Seledri
Seledri merupakan jenis sayuran yang jarang sekali dimanfaatkan sebagai bahan utama sebuah masakan. Ia hanya berperan sebagai penyedap rasa masakan atau pelengkap bumbu pada sup. Tak hanya dapat memperkuat aroma dan rasa masakan, daun dan batang seledri juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan yakni sebagai penurun kolesterol dan hipertensi.
Namun, sama seperti bayam, kandungan nitrat dalam seledri akan berubah menjadi nitrit yang bersifat karsinogenik bila dipanaskan kembali.
5. Brokoli
Berdasarkan sebuah penelitian, brokoli dapat berperan sebagai anti karsinogen, antiviral, antibakterial, sulforaphane yang dapat mengurangi peradangan sendi. Dengan rutin mengonsumsi brokoli mampu untuk mengurangi risiko osteoporosis.
Namun, sama seperti bayam dan seledri, brokoli juga mengandung nitrat yang jika dipanaskan kembali setelah memasaknya justru membahayakan kesehatan bahkan dapat memicu kanker.
6. Telur
Telur merupakan salah satu sumber protein terbaik. Selain itu, telur juga memiliki kandungan yang sehat seperti vitamin A, kalsium, vitamin B6 dan juga B12. Mengolah telur bisa dengan berbagai macam cara, namun untuk mengonsumsinya tidak boleh sembarangan. Memanaskan kembali telur rebus bisa membuatnya bersifat letal dan sangat berisiko buruk bagi kesehatan.
Pasalnya telur yang dipanaskan untuk kedua kalinya, akan menimbulkan racun dan berbahaya untuk kesehatan pencernaan tubuh. (Bunga Oktavia)