• Thu, 25 April 2024

Breaking News :

7 Gunung Jawa Bertopi Awan Lentikularis, Pertanda Apakah?

Tujuh gunung di Jawa secara serentak diselimuti awan lentikularis. Pertanda apakah dari fenomena awan lentikularis yang bisa serentak muncul di tujuh gunung itu?

JEDA.ID- Topi awan atau awan lentikularis (Lenticularis) muncul bersamaan di 7 gunung di Jawa, Kamis (5/11/2020), Kemunculan awan lentikularis di tujuh gunung di Jawa secara serentak ini tentu merupakan fenomena unik.

Lalu pertanda apakah kemunculan awan lentikularis di tujuh gunung ini? Simak ulasannya di sini ya.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto mengatakan awan lentikularis terjadi karena adanya gelombang gunung atau angin lapisan atas yang cukup kuat dari sisi suatu gunung. Angin tersebut lantas membentur dinding pegunungan sehingga menimbulkan turbulensi di sisi gunung lainnya.

“Turbulensi membentuk awan melingkar dan berlapis-lapis mirip lensa kamera atau awan lentikularis,” kata Teguh seperti dikutip dari detikcom, Kamis (5/11/2020).

Prospek Bisnis Ikan Hias, Musiman atau Akan Bertahan?

Fenomena alam gunung bertopi awan ini, lanjut Teguh, memang jarang terjadi. Munculnya awan lentikularis biasanya ditandai adanya kecepatan angin yang cukup kuat selama beberapa hari di sekitar pegunungan.”Fenomena awan ini secara meteorologi tidak mengindikasikan fenomena lain seperti akan datangnya gempa atau bencana besar lainnya. Awan tersebut hanya mengindikasikan adanya turbulensi di lapisan atas,” terangnya.

Meski begitu, kata Teguh, awan lentikularis berbahaya bagi dunia penerbangan. Khususnya penerbangan rendah seperti helikopter. Turbulensi di dalam awan bisa memicu guncangan bagi helikopter yang melewatinya.

“Awan-awan lentikularis mengindikasikan adanya turbulensi atau putaran angin secara vertikal yang cukup kuat. Sehingga berbahaya bagi penerbangan rendah seperti helikopter di sekitar awan. Karena pesawat akan mengalami turbulensi atau guncangan,” tandasnya.

Dua awan lentikularis yang muncul pagi tadi berlangsung pukul 05.30-06.00 WIB. Yakni melingkar di atas Gunung Welirang dan di langit antara Gunung Welirang dengan Pegunungan Anjasmoro. Awan mirip topi yang menghiasi puncak Welirang tampak indah saat terkena cahaya mentari.

Ini Daftar Dompet Digital Pilihan Utama dan Syarat Menjadi Pilihan Utama Masyarakat

Motivator dan ahli spiritual asal Surabaya, Becki Sakuri menyebut hal ini merupakan sebuah pesan dari langit, berupa peringatan keras pada pemimpin negeri ini.

Peringatan Bagi Para Pemimpin

Becki menyebut peringatan ini tidak hanya ditujukan pada pemimpin yang tengah menjabat. Namun, berlaku juga bagi pemimpin mencalonkan diri di Pilkada Serentak 2020.

“Ini peringatan keras untuk para pemimpin. Ini ada pesan dari langit buat para pemimpin di negeri ini. Sepertinya ada hubungan sama gejolak politik yang akan dilalui oleh para pemimpin kita, kan bulan depan ada pilkada. Jadi intinya kalau dilihat dari segi spiritual ini ada pesan dari langit untuk para pemimpin-pemimpin baru dan yang sekarang masih menjabat,” kata Becki seperti dikutip dari detikcom, Jumat (6/11/2020).

“Ini pemimpin kan banyak dari tingkat atas hingga bawah. Kalau tingkat atas presiden dan jajarannya, TNI Polri, gubernur, bupati hingga wali kota,” imbuhnya.

Pesan dari langit ini, tambah Becki, salah satunya mengingatkan pemimpin untuk senantiasa mengayomi rakyatnya. Becki menambahkan fenomena ini bukanlah sebuah kebetulan belaka. Namun, ini merupakan pertanda bagi para pemimpin yang peka.

“Intinya pemimpin harus bisa mengayomi, memberi suri tauladan yang baik, serta membuat citra positif buat kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya. Nah itu benar-benar harus bisa mengayomi jika ingin negeri ini akan dan sejahtera seperti yang diinginkan oleh rakyat,” papar Becki.

Selain itu, Becki mengatakan peringatan keras ini juga tak boleh dianggap sebelah mata. Becki juga menyayangkan sejumlah pemimpin yang mencari jabatan untuk memperkaya diri.

“Kalau tidak bisa mengayomi, negeri ini akan kacau. Kalau seumpama pemimpin tertinggi sampai ke gubernur hingga wali kota tidak mengayomi, hancur sudah. Apa lagi kalau hanya ingin memperluas kekayaannya saja, luar biasa bubar ini para negara,” ungkap Becki.

“Sebenarnya itu kan kacau ini. Banyak pemimpin yang sesudah masa jabatannya, pasti kena kasus ini itu. Susahnya sebuah negara kalau masih dinaungi orang-orang yang seperti itu kan repot,” tandasnya

Ditulis oleh : Astrid Prihatini WD

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.