Khansa naik gunung kali pertama saat berusia 9 bulan. Ketika itu, dia masih digendong ibunya saat mendaki Gunung Salak di Jawa Barat.
JEDA.ID–Perempuan yang berusia 13 tahun ini bernama Khansa Syahlaa Aliyah. Di usianya yang masih belia, Khansa sudah menorehkan prestasi yang membanggakan yaitu telah mendaki 30 gunung di Indonesia serta Gunung Kilimanjaro, gunung tertinggi di Afrika.
Gunung Leuser di Aceh yang tertinggi di Sumatra, Gunung Semeru yang paling tinggi Jawa, dan Rinjani di NTB sudah dijelajahi Khansa. Termasuk pula Carstensz Pyramid atau Puncak Jaya, di Papua, yang menjadi tertinggi di Indonesia.
Khansa mencatatkan diri sebagai pendaki Carstensz termuda. Ia mendaki Carstensz pada 2015 lalu saat usianya baru sekitar 9 tahun. Pencapaian Khansa paling fenomenal adalah mendaki Gunung Kilimanjaro di Taman Nasional Serengeti, Tanzania, Afrika, pada Juni 2019.
Salju Gunung Everest Meleleh, Ribuan Kilo Tinja Ditemukan
Kilimanjaro memiliki ketinggian 5.895 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan termasuk tujuh gunung tertinggi di dunia. Putri kedua pasangan Aulia Ibnu Sina dan Pramudhi Ayu Wardhani ini tertarik dengan kegiatan pendakian gunung dari ayahnya.
Sebagaimana dikutip dari laman Sahabat Keluarga Kemendukbud, Selasa (7/1/2020), ayah Khansa, Aulia, merupakan salah seorang tim pendaki gunung, Trupala, tim pecinta alam SMAN 6 Jakarta.
Ketua organisasi Petualang Muslim (PM) ini pernah menggapai tujuh puncak dunia, yakni Mount Everest, Aconcagua, Denali, Kilimanjaro, Elbrus, Vinson dan Carstenz.
Aulia juga dikenal sebagai tim kemanusiaan dam berbagai becana seperti tsunami Aceh, gempa Padang, gempa Jogja, erupsi merapi, sampai evakuasi korban Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak.
Usia 9 Bulan
Khansa naik gunung kali pertama saat berusia 9 bulan. Ketika itu, dia masih digendong ibunya saat menjelajah Gunung Salak. Saat Khansa berusia empat tahun selalu terkenang dengan keindahan dan keseruan naik gunung.
Menginjak usia 5 tahun, dia kali pertama naik gunung bersama ayahnya, yakni gunung Bromo lantas berlanjut Gunung Rinjani, pada tahun yang sama. Ketertarikan Khansa pada pendakian gunung kian menjadi-jadi setelah menonton film 5 Cm.
Film yang dibintangi Herjunot Ali dan Fedi Nuril ini memang bercerita tentang kegiatan mendaki gunung. Setelah itu, kegiatan naik gunung tidak pernah luput dari kegiatan Khansa saat libur sekolah.
Rayakan 17 Agustusan dengan Naik Gunung, Perhatikan Hal Ini
”Awalnya saya yang ngajak Khansa mendaki gunung. Sekarang, sebaliknya, Khansa yang selalu merengek ingin naik gunung. Hasilnya, ya ini, dulu saya berhasil mendaki puluhan gunung pada usia di atas 17 tahun. Sedangkan Khansa, belum genap 13 tahun, sudah menaklukkan 30 gunung, bahkan sudah ke Kilimanjaro di Afrika,” kata Aulia.
Khansa mengatakan fisik memang yang utama bila mau mendaki gunung. Tak hanya fisik, latihan mental pemberani dan tak putus asa juga selalu ditanamkan kepada Khansa.
”Yang paling penting, pesan ayah saya setiap mendaki gunung adalah menjaga adab sopan-santun dan tidak menyepelekan mendaki gunung serta selalu berdoa pada Allah SWT,” kata Khansa.
Tak Dipaksa
Menurut Khansa, ayahnya tidak pernah memaksa untuk mencapai target tertentu dalam pendakian. Ayahnya tahu betul, kapan Khansa harus lanjut dan kapan harus berhenti. Dia yang bercita-cita menjadi arkeolog ini ingin mendaki gunung di Indonesia dan di luar negeri.
”Pokoknya ingin menjelajahi seluruh gunung di Indonesia dan luar negeri,” kata dia sebagaimana dikutip dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud.
Aulia mengatakan awalnya mengajak anaknya ikut mendaki gunung sebagai ajang pembentukan karakter, yakni pemberani, tidak putus asa, disiplin, kerja sama, dan berbagai karakter lainnya.
Mitos Bunga dari Surga yang Menghebohkan Dunia
Selain itu, melalui kegiatan mendaki gunung, anak juga didorong dan dibiasakan untuk selalu serius dan bersungguh-sungguh dalam menekuni sesuatu.
Aulia juga menekankan tiga karakter yang harus dipunyai bila akan melakukan pendakian gunung, yakni tenang, sabar dan tabah sampai akhir, sampai kembali ke lokasi awal pendakian.
Selain itu juga harus saling menghormati masyarakat di sana dan menjaga kelestarian alam. Menurut Aulia, mendaki gunung itu membuat orang melakukan tadabur alam, mensyukuri ciptaan Allah, sampai belajar bekerja sama.