Prof Wiku Adisasmito telah ditunjuk menjadi juru bicara pemerintah untuk percepatan penanganan Corona (Covid-19). Dia menggantikan posisi Achmad Yurianto.
JEDA.ID— Prof Wiku Adisasmito telah ditunjuk menjadi juru bicara pemerintah untuk percepatan penanganan Corona (Covid-19). Dia menggantikan posisi Achmad Yurianto.
Pria dengan nama lengkap Prof. drh. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, M.Sc., PhD, itu lahir 20 Februari 1964 (usia 56 tahun) adalah seorang ahli dalam bidang kebijakan kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi.
Seperti dilansir wikipedia, dia pernah memprakarsai Indonesia One Health University Network (Indohun). Wiku juga berkiprah aktif dalam jejaring Tri Dharma baik di ranah nasional maupun internasional.
Wiku dikukuhkan menjadi Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia di bidang Kebijakan Kesehatan pada tahun 2010. Ia juga dikukuhkan menjadi Adjunct Professor di bidang Infectious Disease and Global Health oleh Tufts University pada 2018 dan Affiliate Professor oleh University of Minnesota di bidang Environmental Health Science pada tahun yang sama.[1] Wiku juga merupakan salah satu anggota Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Indonesia.
Pada 2018, Wiku merupakan 1 dari 8 dosen yang mendapatkan penghargaan Academic Leader Award dari Menristekdikti atas inovasinya membuat jamu hewan yang mampu meningkatkan kesehatan hewan secara alami.
Penghargaan Satyalencana Karya Satya dari Pemerintah Republik Indonesia telah dua kali ia dapatkan, pada tahun 2010 dan 2019. Selain memiliki 5 merek produk hayati, ia juga memiliki 5 paten dan berbagai penghargaan kekayaan intelektual lainnya.
Peneliti Penyakit Infeksius
Wiku tertarik dengan penyakit infeksius sejak masa pendidikan S3 di CSU. Ia bekerja sebagai peneliti di US CDC Division of Vector Borne and Infectious Disease, Fort Collins Colorado dan US CDC-WHO Dengue Reference Laboratory, San Juan Puerto Rico.
Disertasinya bertema pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue yang merupakan vector-borne disease, masalah besar di Indonesia dan dunia. Wiku bukan hanya seorang pendidik dan peneliti di bidang infeksi dan kesehatan, Ia juga terlibat dalam konferensi perubahan iklim dunia.
Wiku mengembangkan Lembaga amal KEHATI yang mendapatkan banyak bantuan untuk menjadi donor keberlangsungan keanekaragaman hayati di Indonnesia. Wiku juga pernah menjadi Senior Vice President Indonesia Bank Restructuring Agency (IBRA) yang berkaitan dengan krisis multidimensi 1998 yang terjadi pada masa peralihan Orde Baru ke Reformasi di Indonesia.
Ia mengepalai Divisi Informasi Data dari unit khusus FORSAT (Forensic dan Aset Tracing), untuk melacak aset seluruh konglomerat Indonesia dan dunia di Swiss, Liechtenstein, Inggris, Vienna, dan Bermuda.
Pada masa epidemi Flu Burung tahun 2006-2007, Wiku tergabung menjadi anggota Gugus Tugas Epidemi Flu Burung. Kemudian pada tahun 2008-2010, Ia juga menjadi salah satu anggota Asian Partnership for Avian Influenza Research (APAIR) dan staf ahli Komite Nasional Pengendalian Flu Burung dan Kesiapsiagaan menghadapi Pandemi Influenza.
Pada masa penanggulangan Covid-19 di Indonesia, ia menjadi Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 pada periode Maret hingga Juli 2020. Sejak Juli 2020 hingga sekarang, ia juga mengemban amanat sebagai Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional menggantikan Achmad Yurianto.
Cari Alat Penunjang WFH? Ini Rekomendasi Smartphone Rp1 Jutaan Terbaik
Perbedaan Konferensi Pers Penanganan Covid-19
Terlihat ada beberapa perbedaan dalam konferensi pers (konpers) yang digelar pada Selasa (21/7/2020) sore. Hal paling mencolok ialah tidak tak tampilnya dr Achmad Yurianto dan dr Reisa Broto Asmoro.
Selain itu, Wiku tidak menyampaikan update data pencapaian kinerja pemerintah harian. Saat ini update data kinerja pemerintah dalam penanganan Corona disampaikan lewat situs resmi covid19.go.id.
“Saya Wiku Adisasmito mewakili Satgas Penanganan Covid-19 ingin menyampaikan beberapa perkembangan terkini. Dengan telah dikeluarkannya Perpres Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Kami ingin menyampaikan bahwa Perpres ini ditujukan untuk penguatan organisasi dan manajemen penanganan Covid-19. Selain itu terjadi perubahan pengumuman kasus COVID harian yang sebelumnya disampaikan oleh Dirjen P2P Kemenkes dr Achmad Yurianto, selanjutnya update kasus harian dapat langsung dilihat di portal www.covid19.go.id,” ujar Wiku.
Berikut beberapa perbedaan dalam update Corona seperti dilansir detikcom.
1. Achmad Yurianto Digantikan Wiku Adisasmito
Wiku menjadi juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 setelah terbitnya Perpres 82/2020 tentang Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Wiku ditunjuk menggantikan juru bicara sebelumnya, Achmad Yurianto (Yuri).
Wiku sebelumnya adalah Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Diketahui, dengan terbitnya Perpres 82/2020, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pun diganti namanya menjadi Satgas Penanganan Covid-19
2. Dokter Reisa Tak Lagi Tampil
Perbedaan mencolok juga dengan tidak tampilnya anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro. Dia yang biasa mendampingi Achmad Yurianto, tidak tampil dalam update penanganan Corona.
Reisa tampil perdana pada 6 Juni 2020. Dia biasanya tampil sebelum Yuri menyampaikan pencapaian kinerja harian pemerintah dalam menangani Corona.
Lewat media sosialnya, dr Reisa mengatakan dia tetap tergabung di komite tersebut meski tak tampil dalam jumpa pers harian. Dia akan memberikan edukasi lewat cara berbeda.
“Mengklarifikasi pemberitaan beberapa media, saya masih tergabung dalam Komite penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Hanya sekarang spesifik untuk memberikan edukasi dengan konten dan platform yang berbeda, tidak melalui presscon harian,” tulis Reisa di Twitter, Rabu (22/7/2020).
Di Instagram, dr Reisa memberikan penjelasan lebih lengkap. Mengunggah foto bersama Achmad Yurianto, dia mengaku akan rindu bertemu Yurianto setiap hari saat jumpa pers.
“Bakalan kangen karena nggak ketemu pak Yuri setiap hari lagi ni. Siapa disini merasa yg sama?” tulisnya.
Gojek Salurkan Kredit UMKM, Ini Sasaran dan Cara Bisa Dapat Pinjaman
3. Update Data Corona Tak Disampaikan Lisan
Pada konpers sore ini, update kinerja penanganan Corona pun tidak disampaikan secara lisan. Wiku mengatakan update data disampaikan lewat situs resmi.
“Selain itu, terjadi perubahan pengumuman kasus Covid harian yang sebelumnya disampaikan oleh Dirjen P2P Kemenkes dr Achmad Yurianto, selanjutnya update kasus harian dapat langsung dilihat di portal www.covid19.go.id,” ujar Wiku.
Sebelumnya, penyampaian kinerja penanganan Covid-19 disampaikan oleh Achmad Yurianto. Selain itu, data disampaikan lewat data dari BNPB.
4. Lokasi Konpers Berbeda
Pada sore ini, Wiku menyampaikan update penanganan COVID-19 di press room kantor Presiden. Namun konpers update penanganan Corona masih tetap disiarkan secara online lewat kanal YouTube.
Hanya, konpers update Corona tak lagi disiarkan di kanal Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pada Selasa sore, Wiku menyampaikan update Corona di kanal Sekretariat Presiden. Sebelumnya, update Corona yang disampaikan Yurianto dilakukan di kantor BNPB.