Maskapai berjualan makanan sebelumnya juga dilakukan oleh Thai Airways.
JEDA.ID-Efek pandemi Covid-19 sepertinya juga dirasakan maskapai-maskapai Jepang. Agar bisa bertahan, maskapai ini jualan makanan.
Sebelumnya, Thai Airways juga melakukan langkah yang sama agar bisa tetap bertahan di masa pandemi Covid-19. Maskapai ini jualan makanan sejenis gorengan khas Thailand. Lalu, bagaimana dengan maskapai Jepang? Apakah maskapai Jepang jualan makanan khas Jepang?
Sepinya penerbangan tak menyurutkan semangat Japan Airlines (JAL) berbisnis. Mereka meraup pundi-pundi uang dari makanan pesawat yang dijual di restoran.
Baca Juga: Kanker Payudara Tertinggi di RI, Mumpung Hari Kanker Sedunia Ayo Kembali Peduli
Masyarakat Jepang yang doyan menu makanan pesawat JAL kini tak perlu repot-repot naik pesawat dulu untuk dapat mencicipinya. Menu in-flight dapat dibeli di restoran Bandara Internasional Chubu Centrair Nagoya.
Makanan yang diproduksi Nagoya Air Catering (NAC) itu mulanya hanya disajikan kepada penumpang pesawat rute internasional. Namun kini NAC bersama JAL dan restoran M’s DINING menyediakan menu tersebut untuk dapat dibeli masyarakat umum. M’s DINING sendiri merupakan restoran yang dikelola Meitetsu Restaurant Co. bagian dari perusahaan Nagoya Railroad.
Makanan in-flight yang disajikan di restoran M’s DINING ini sama persis dengan makanan yang disajikan di pesawat JAL kelas ekonomi. Ada dua menu utama yang dijual yaitu menu khas Jepang dan khas Barat (western).
Untuk harganya dibanderol 1.500 yen atau sekitar Rp 200.000 per porsi. Menu makanan ini akan tersedia hingga 31 Januari tahun 2021.
Baca Juga : Setelah Disuntik Vaksin Corona, Ini yang Boleh Dilakukan dan tidak Boleh Dilakukan
Dikutip dari detikcom, belum lama ini, sebelum terjadi pandemi virus Corona, NAC dapat memproduksi sekitar 8.000-15.000 porsi makanan in-flight setiap harinya. Sayangnya sejak virus Corona menyebar, jumlah penerbangan berkurang secara drastis sehingga produksi NAC untuk Philippine Airlines dan penerbangan kargo juga mengalami pengurangan 100 porsi setiap harinya.
Oleh sebab itu, NAC memutuskan untuk menyajikan makanan in-flight ke restoran agar jumlah pendapatannya dapat meningkat. Rencananya, menu makanan in-flight ini juga akan ditawarkan kepada orang-orang yang tidak bisa bepergian namun ingin merasakan kembali suasana penerbangan.
Selain di Nagoya, NAC rencananya akan menjual menu in-flight JAL di Bandara Internasional Narita. Mereka juga berencana akan bekerja sama dengan All Nippon Airways (ANA) di masa depan, mengingat penjualan makanan yang melebihi target.
“Kami sedang mempertimbangkan untuk menyediakan makanan pesawat kelas bisnis dengan berkolaborasi dengan All Nippon Airways,” kata General Manager NAC bagian divisi produksi, Etsushi Gotoda.
Maskapai JAL menjual dua jenis hidangan yang biasanya mereka sajikan dalam penerbangan, yaitu salmon panggang dengan kacang kedelai fermentasi atau miso, serta ayam dan telur yang dimasak di sebuah restoran di Singapura pada Januari 2021 untuk waktu yang terbatas.
Baca Juga: Negara-Negara Ini Ubah Kebijakan Pemberian Vaksin AstraZeneca Kepada Manula, Mengapa Ya?
Ini akan menjadi percobaan pertama mereka untuk menjual makanan ke luar negeri. Mereka ingin orang-orang tetap mengingat betapa menyenangkannya penerbangan bersama JAL
Sementara itu maskapai All Nipon Airways (ANA) sudah beberapa kali mengadakan program penjualan makanan secara online sejak tahun 2020 kemarin.
Hasilnya, setiap kali membuka pemesanan, semua makanan mereka ludes hanya dalam tempo beberapa hari saja. Mereka pun berencana menambah hidangan baru ke dalam menunya pada akhir bulan Januari ini.
Maskapai ANA menawarkan berbagai jenis makanan yang mereka sediakan di kelas ekonomi. Total ada 1.200 pemesanan atau sekitar 14.400 porsi makanan yang berhasil mereka jual hanya dalam waktu beberapa hari saja.
Pada momen Tahun Baru kemarin, mereka menjual 3 jenis donburi dan 3 jenis menu spesial tahun baru. Hasilnya ada 2.000 set menu yang berhasil terjual.
Masing-masing set menu makanan yang dijual maskapai ini dihargai 9.000 yen atau sekitar Rp1,2 juta. Itu termasuk 12 makanan yang terdiri dari tiga jenis hidangan.