Saat ini, sudah ada sejumlah perusahaan kedirgantaraan atau lembaga penerbangan yang mengembangkan pesawat listrik.
JEDA.ID-Tren transportasi listrik terus tumbuh. Sekarang ada mobil, bus, motor, sepeda, bahkan skuter yang bahan bakarnya ditenagai listrik. Bagaimana dengan pesawat listrik? Mungkinkah pesawat listrik menjadi tren dunia penerbangan di masa depan?
Saat ini, sudah ada sejumlah perusahaan kedirgantaraan atau lembaga penerbangan yang mengembangkan pesawat listrik. Salah satunya adalah badan antariksa Amerika Serikat NASA. Mereka mengembangkan pesawat masa depan bertenaga listrik yang diperkenalkan pada 2019. Bagaimana perkembangan teknologinya dan mungkinkah mengangkasa? Mungkinkah jadi tren dalam dunia penerbangan? Simak ulasannya di tips teknologi kali ini.
Pengembangan teknologi ini menarik perhatian banyak pihak lantaran teknologi pesawat dengan listrik baru diperkenalkan oleh badan yang lebih dikenal cakupan mengurusi luar angkasa.
Dikutip dari Reuters dan detikcom, Rabu (17/1/2021), NASA pernah memamerkan model awal pesawat terbang bertenaga listrik pertama di dunia pada 2019 yang bernama X-57 Maxwell. Pada mesin utama pesawat ini, dibenamkan 14 motor listrik yang ditenagai baterai ion lithium yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa.
Baca Juga: Beli Maung Pindad, Ini Daftar Kekayaan dan Koleksi Mobil Pribadi Bupati Jember
Meski baru kali pertama diperkenalkan kepada umum, pengembangan pesawat bertenaga non fosil ini rupanya sudah berjalan sejak 2015. Secara keseluruhan, desain X-57 Maxwell diadaptasi dari pesawat baling-baling bermesin ganda Tecnam P2006T buatan Italia.
Namun, dijelaskan NASA bahwa X-57 Maxwell masih memerlukan waktu sebelum melakukan tes terbang pertamanya. Untuk mengobati rasa penasaran akan pengalaman menggunakan pesawat bertenaga nonfosil ini, untuk sementara waktu NASA membuat simulator yang memungkinkan para engineer dan pilot merasakan seperti apa rasanya sensasi menerbangkan X-57 Maxwell.
Sementara itu, 2020 menandai keberhasilan pengembangan teknologi pesawat bertenaga listrik dengan kesuksesan penerbangan Grand Caravan Cessna 208B. Pesawat komersial bertenaga listrik terbesar ini membuat rekor dengan terbang ke langit untuk kali pertama dan melakukan penerbangan tanpa emisi pada Mei 2020.
Grand Caravan Cessna 208B yang sudah sepenuhnya menggunakan tenaga listrik ini, lepas landas dari landasan pacu di Washington, AS pada 28 Mei 2020 waktu setempat, dan terbang selama 28 menit pada kecepatan 114mph (183 km per jam).
Dikutip dari Slash Gear, pesawat yang disebut juga sebagai eCaravan ini dapat menampung 10 hingga 14 penumpang, namun dalam uji penerbangan perdana ini, pilot membawa pesawat tanpa penumpang.
magniX selaku perusahaan pembuat mesin, berharap pesawat ini bisa memasuki layanan komersial pada akhir 2021 dan memiliki jangkauan 100 mil.
Baca Juga: Kenali Penyebab Diabetes dan Gejala Awalnya
Sebelum pandemi Covid-19 melanda, penerbangan adalah salah satu sumber emisi karbon dan mendorong keadaan darurat iklim. Sejumlah perusahaan pun mengusahakan adanya pesawat bertenaga listrik.
CEO magniX, Roei Ganzarski, mengatakan saat ini operasional pesawat sangat mahal dan mencemari lingkungan. Sementara itu, pesawat listrik biayanya 40-70% lebih murah untuk hitungan per-jam penerbangan.
“Itu berarti maskapai dapat menerbangkan lebih banyak pesawat ke bandara yang lebih kecil. Ini pengalaman yang memangkas waktu satu tempat ke tempat lain, tanpa emisi CO2 yang berbahaya,” ujarnya seperti dikutip dari The Guardian dan detikcom.
Ganzarski juga yakin bahwa semua penerbangan berjarak kurang dari 1.000 mil akan sepenuhnya menggunakan listrik dalam waktu 15 tahun mendatang. Namun menurutnya, masalah energi baterai saat ini bukan dalam posisi yang menjanjikan.
Baca Juga: Hobi Makan Kentang Goreng? Ketahui Efek Buruknya terhadap Kesehatan
Untuk mewujudkannya, dibutuhkan terobosan besar dalam mengurangi berat baterai sebelum pesawat besar dapat diterbangkan dalam jarak yang signifikan, hanya dengan tenaga listrik. Sumber daya lain untuk pesawat yang juga sedang diuji adalah sel bahan bakar hidrogen dan biofuel.
Industri penerbangan sangat diatur ketat dalam memastikan keselamatan. Tetapi magniX berharap dengan peningkatan kemampuan pesawat bertenaga listrik yang ada, proses sertifikasi bisa lebih cepat diperoleh
Pada Juni 2019, perusahaan lain bernama Ampaire, menerbangkan pesawat yang ditenagai mesin bahan bakar fosil listrik hibrida di California, AS. Analis di bank investasi UBS saat itu mengatakan, industri penerbangan akan bergerak ke arah mesin hibrida dan pesawat bertenaga listrik untuk rute yang panjangnya kurang dari 1.000 mil dan jauh lebih cepat daripada yang diperkirakan banyak orang.