Wanita asal California, Amerika mengalami hal buruk setelah menggunakan moisturizer atau pelembab yang mengandung merkuri.
JEDA.ID—Wanita asal California, Amerika mengalami hal buruk setelah menggunakan moisturizer atau pelembab yang mengandung merkuri. Sang wanita dikabarkan koma karena keracunan merkuri dari krim moisturizer yang diimpor dari Meksiko.
Seperti dilansir wolipop, Jumat (13/9/2019), pada Juli lalu, wanita berusia 47 tahun itu dibawa ke rumah sakit. Saat dibawa ke UGD, wanita tersebut mati rasa di tangan dan kakinya, tiba-tiba jadi cadel dan kesulitan bicara dan berjalan. Menurut media KCRA, wanita tersebut bukan mengalami struk atau serangan jantung. Dia mengalami keracunan merkuri dari moisturizer antiaging yang mengandung merkuri.
Menurut Olivia Kasirye, petugas kesehatan dari Departemen Kesehatan Wilayah Sacramento, krim skin care tersebut mengandung methylmercury, tipe merkuri yang sangat beracun. Ini menjadi kasus keracunan pertama merkuri pada produk skin care di Amerika Serikat.
Bahan Pemutih
Merkuri merupakan suatu bahan kimia yang dapat ditemukan sebagai bahan tambahan dalam sabun dan krim pencerah kulit, serta sebagai pengawet produk kosmetik. Merkuri sangat populer dipakai dalam kandungan produk pemutih karena kemampuannya menghambat pembentukan melanin, sehingga kulit tampak lebih cerah dalam waktu singkat.
Padahal di balik hal itu, merkuri justru sangat berbahaya. Maka sebaiknya Anda mewaspadai produk-produk yang mengandung merkuri. Merkuri pada produk kosmetik dimanfaatkan sebagian besar sebagai bahan pemutih. Beberapa jenis produk kosmetik tersebut adalah sabun, krim perawatan kulit, serta krim wajah untuk penggunaan siang dan malam hari.
Seperti dilansir alodokter, di Indonesia, penggunaan bahan ini pada produk-produk tersebut sudah dilarang berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1175/Menkes/Per/VIII/2010 Tahun 2010 tentang Izin Produksi Kosmetika. Kemudian, diperjelas dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Nomor HK.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetik.
Pada 2014, BPOM telah menarik sekitar 68 produk kosmetik dengan bahan berbahaya dari peredaran, dan pada semester I tahun 2016, BPOM juga telah menemukan 43 item kosmetika mengandung berbahaya lainnya, termasuk produk-produk yang mengandung merkuri. BPOM juga menerbitkan peringatan publik mengenai produk-produk berbahaya tersebut, agar diketahui masyarakat luas.
Meski demikian, sebenarnya penggunaan merkuri tidak sepenuhnya dilarang. Berdasarkan lampiran dari Peraturan Kepala BPOM disebutkan dua jenis merkuri yang diperbolehkan dalam kadar 0,007 % dan hanya untuk digunakan pada produk tata rias mata dan pembersih tata rias mata. Pemakaian selain untuk produk tersebut, dianggap sebagai penyalahgunaan dan produknya dilarang untuk dipasarkan.
Yang kemudian perlu diwaspadai, sebagian besar kosmetik berbahaya itu dijual di toko kosmetik tidak resmi, secara online, dan melalui tenaga pemasar lepas. Produk-produk tersebut tidak menggunakan label BPOM, dan biasanya tanpa petunjuk penggunaan yang jelas, dan terkadang menuliskan keterangan bahan-bahan produk dalam bahasa asing. Berikut sejumlah dampak buruk merkuri seperti dirangkum dari berbagai sumber:
1. Berdampak buruk pada janin
Bahan ini akan memberi efek buruk bagi janin. Paparan metilmerkuri di dalam rahim dapat terjadi akibat konsumsi makanan laut atau kosmetik bermerkuri oleh ibu. Ini dapat mempengaruhi otak dan sistem saraf bayi yang sedang tumbuh.
Efek kesehatan utama dari methylmercury adalah gangguan perkembangan neurologis. Oleh karena itu, pemikiran kognitif, memori, perhatian, bahasa, dan keterampilan motorik halus dan spasial visual mungkin terpengaruh pada anak-anak yang terpapar metilmerkuri sebagai janin.
2. Membuat Kulit Semakin Pucat dan Flek
Penggunaan kosmetik mengandung merkuri nyatanya bukan akan membuat kulit kamu putih merona, melainkan putih pucat dan justru akan membuat masalah baru pada wajah yaitu flek hitam. Sebaiknya pilih produk yang benar-benar alami agar tidak menimbulkan masalah baru kedepannya untuk wajah kamu maupun kesehatan kamu.
3. Iritasi pada Bagian Kulit
Pada kulit, merkuri nyatanya dapat menyebabkan iritasi dan juga gangguan ringan pada kulit. Biasanya, iritasi yang muncul pada kulit berupa gatal-gatal, kulit menjadi kemerahan, dan ruam pada kulit. Penggunaan merkuri dalam jangka panjang pada kulit akan berdampak serius pada jangka panjang.
4. Dapat Menyebabkan Kanker Kulit
Yang paling parah dari dampak penggunaan kosmetik yang mengandung bahan berbahaya ini adalah penyakit kanker kulit. Kandungan merkuri bisa masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan virus kanker akan menyebar ke seluruh tubuh.
Ciri-Ciri pada Kosmetik
Ada beberapa ciri kosmetik mengandung merkuri yang patut diketahui. Ciri-ciri ini dapat dilihat secara langsung atau dengan beberapa penelitian sederhana. Berikut sejumlah ciri kosmetik yang mengandung bahan ini:
– Krim yang mengandung merkuri pada umumnya bertekstur lengket.
– Warna krim sebenarnya tidak selalu sama, tergantung merek dan produsen, ada yang putih untuk krim pagi, dan kuning untuk krim malam, atau sebaliknya. Namun ciri-ciri paling jelas, warna krim yang mengandung bahan ini adalah mengkilat.
– Bau logam merkuri tercium atau sebagian menggunakan parfum menyengat untuk menghilangkan bau logam merkuri tersebut.
– Warna umumnya sangat mencolok, karena tidak menggunakan bahan pewarna untuk kosmetik, umumnya menggunakan bahan pewarna tekstil, warna kuning dan warna krim putih pearly (mengkilat seperti mutiara).
– Bila diusapkan pada kulit lengan terasa panas dan gatal. Pada pemakaian awal menyebabkan iritasi pada kulit dan kemerahan bila terkena sinar matahari.
– Kulit dapat berubah putih dalam waktu singkat (kurang dua pekan, tergantung kadar kandungan merkuri, makin tinggi makin lebih cepat memberikan warna putih)
– Pori-pori tampak mengecil dan halus, ini sebenarnya disebabkan lapisan kulit terluar wajah kita telah tipis dan tergerus oleh logam merkuri, tampak sepintas terlihat mengecil dan halus. Pada produk yang benar, pemakaian siang hari selalu menggunakan pelindung SPF sehingga pada siang hari Anda tidak akan merasakan rasa iritasi seperti terakar disertai rasa gatal.
– Bila Anda telah tercemar bahan berbahaya tersebut dan pemakaian dihentikan akan timbul jerawat kecil-kecil disertai rasa gatal. Kemudian akan timbul bintik-bintik hitam di bawah kulit sebagian ataupun merata di wajah.
– Warna putih pada kulit wajah lama-kelamaan akan berubah menjadi abu-abu lalu selanjutnya kehitaman.
Untuk itu selalu cermat dan hati-hati dalam memilih kosmetik agar terhindar dari bahan-bahan berbahaya.