• Thu, 28 March 2024

Breaking News :

Waduh! Pria Lebih Rentan Alami Efek Long Covid

Sebuah penelitian menyebut efek long Covid pada penyintas Covid-19 ternyata lebih rentan dialami oleh pria karena faktor gaya hidup.

JEDA.ID — Sebuah penelitan enyebutkan efek long Covid berpeluang besar terjadi pada pria.

Penelitian tersebut datang dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Dalam penelitian itu juga menyebutkan penyintas Covid-19 akan merasakan long Covid hingga enam bulan.

Dokter spesialis paru Kabag Pembinaan Fungsi RS. Bhayangkara R. Said Sukanto, Jakarta, Yahya mengatakan, 53,7 persen pneyintas merasakan gejala long Covid selama satu bulan. Kemudian ada 43,6 persen selama 1-6 bulan dan 2,7 persen lebih dari enam bulan.

Baca Juga: Ini Waktu yang Dianjurkan Berhubungan Suami Istri Menurut Islam

“Gejala long Covid dimulai dari pelemahan fisik secara umum, sesak napas, nyeri sendi, nyeri otot, batuk, diare, kehilangan penciuman, dan pengecapan,” terang dia seperti dikabarkan Solopos.com pada Jumat (4/6/2021).

Ia juga menyebut penyintas Covid-19 pria ternyata juga berpeluang besar mengalami efek long Covid. Hal ini dikarenakan faktor gaya hidup.

Baca Juga: Sering Dilupakan, Ternyata Mendongeng untuk Anak Punya Banyak Manfaat Hlo!

“Kemudian secara demografi, pasien laki-laki juga lebih besar peluangnya terkena efek longm Covid. Salah satu alasannya karena gaya hidup merokok. Biasanya juga pasien Covid-19 yang bergejala berat atau mungkin yang berhasil sembuh setelah dibantu ventilator memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menderita long Covid ini,” tambah dia.

Tak hanya itu, efek long Covid juga bisa disebabkan faktor lain, seperti gangguan kecemasan maupun depresi. “Memang ada kelemahan seseorang gampang cemas, gampang depresi, ini juga faktor yang membuat seseorang [terkena] long Covid,” imbuhnya.

Baca Juga: Cari Tempat Nongkrong Legend di Solo? Ini Rekomendasinya!

Penyebab Long Covid

Pada kesempatan yang sama, ahli virologi Universitas Udayana, Bali, Prof. I Gusti Ngurah Made Mahardika mengatakan bahwa semua jaringan tubuh manusia bisa terinfeksi Covid-19. Sehingga efek long Covid ini bisa muncul pada penyintas.

“Semua jaringan tubuh manusia bisa terinfeksi virus Covid-19 ini. Jadi long Covid ini membuat pasien berisiko kerusakan jaringan tubuh dalam jangka panjang hingga menyebabkan gangguan respon imun dan gangguan saraf. Karena itu mohon jangan lagi menganggap remeh penyakit Covid-19 ini,” kata dia.

Baca Juga: Berapa Stok Vaksin Covid-19 Indonesia hingga Sekarang?

Cahyandaru Kuncorojati, penyintas Covid-19 menceritakan bahwa selain mengganggu kesehatan fisik, Covid-19 benar-benar menyerang secara psikologis.

Setelah dinyatakan negatif efek long Covid berupa kehilangan penciuman dan pengecapan juga dialami Cahyandaru selama kurang lebih satu bulan. “Berangsur-angsur mulai kembali tapi sampai sekarang indra penciuman saya tidak setajam dulu lagi,” cerita dia.

Baca Juga: Oalah Begini To Cara Minum Madu yang Benar

Ditulis oleh : Nugroho Meidinata

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.