• Fri, 29 March 2024

Breaking News :

Tak Disarankan Sarapan Kesiangan, Ini Alasannya

Tidak jarang kita sarapan kesiangan. Sarapan kesiangan menjadi pilihan karena sejumlah alasan misal terlalu sibuk atau bangun kesingan.

JEDA.ID-Tidak jarang kita melewatkan waktu sarapan atau sarapan kesiangan. Sarapan kesiangan menjadi pilihan karena sejumlah alasan misal terlalu sibuk atau bangun kesingan.

Sarapan teratur penting untuk memberi energi bagi tubuh sehingga tidak ngantuk saat beraktivitas. Namun terkadang kesibukan di awal pekan membuat pola sarapan berantakan.

Tidak apa sedikit terlambat, tetapi sebaiknya tidak sarapan terlalu siang atau mendekati waktu makan siang. Menurut pakar, hal itu bisa mengacaukan ritme sirkadian. Tips kesehatan kali ini membahas efek sarapan kesiangan.

10 Aplikasi Penunjang WFH Ini Bikin Anda Tetap Produktif

“Jam sirkadian tidak hanya mengatur perubahan sirkadian dari metabolisme glukosa, tetapi juga mengatur berat badan, tekanan darah, dan aterosklerosis [penumpukan lemak],” kata pakar metabolisme dari Universitas Tel Aviv di Israel, Daniela Jakubowicz, dikutip dari Hindustantimes dan detikcom, Senin (14/9/2020).

Studi menyebut, waktu sarapan berhubungan dengan sistem metabolisme tubuh. Partisipan yang tidak sarapan mengalami lonjakan gula darah dan respons insulin yang buruk. Meski mengonsumsi sedikit kalori, mereka mengalami peningkatan berat badan lebih tinggi.

Sebaliknya, partisipan yang sarapan sebelum 9:30 cenderung punya metabolisme yang lebih baik. Berat badan lebih terkontrol dan terhindar dari diabetes tipe 2.

Beberapa dampak terlalu sering melewatkan sarapan adalah sebagai berikut seperti melansir dari detikcom:

1. Sakit jantung

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA, pria yang melewatkan sarapan pagi memiliki sekitar 27 persen lebih banyak kemungkinan mengalami serangan jantung.

Mi Instan Sehat di Pasaran, Apa Benar Lebih Menyehatkan?

“Tingkat risikonya memang tak begitu mengkhawatirkan. Namun sarapan yang sehat dapat mengurangi risiko serangan jantung,” jelas Leah Cahill, pemimpin penelitian tersebut.

2. Diabetes tipe-2

Fakultas kesehatan di Universitas Harvard melakukan penelitian yang bertujuan menemukan korelasi antara kebiasaan makan dan kesehatan. Hasilnya, seseorang yang tidak sarapan lebih berisiko terkena diabetes tipe-2.

3. Obesitas

Banyak orang menganggap tidak sarapan bisa menurunkan berat badan. Menurut sebuah penelitian, melewatkan sarapan pagi justru memberikan peluang lebih tinggi untuk menambah berat badan. Hal ini dikarenakan kamu akan lebih merasa lapar pada siang hari karena saat pagi belum menyantap lebih banyak makanan.

Pedoman Makan Di Restoran Aman dari Corona, Apa Saja?

Tak hanya itu, melewatkan sarapan dinilai dapat menambah keinginan mengkonsumsi makanan manis dan berlemak.

4. Tidak bersemangat

Menurut penelitian yang dimuat dalam jurnal berjudul Physiological Behavior pada 1999, tidak sarapan dapat memberi dampak negatif pada energi dan suasana hati.

Terdapat sebuah penelitian yang menguji 144 orang. Hasilnya, mereka yang tak diberi sarapan memiliki kemampuan ingatan dan tingkat kelelahan yang buruk.

Ditulis oleh : Astrid Prihatini WD

Sign up for the Newsletter

Join our newsletter and get updates in your inbox. We won’t spam you and we respect your privacy.