Sempat terlupakan dalam sejarah, Firaun wanita, Nefertiti, menjadi terkenal ketika patung dirinya ditemukan di toko seorang seniman pada 1912.
JEDA.ID–Peradaban Mesir kuno merupakan salah satu peradaban masa lalu yang tershor di dunia hingga menciptakan sejarah hingga saat ini. Peradaban itu melahirkan banyak nama besar salah satu yang melegenda adalah Firaun, termasuk Firaun wanita.
Firaun adalah gelar untuk para raja yang menduduki tahta tertinggi pada zaman tersebut. Mungkin selama ini Firaun identik dengan pria, padahal ada beberapa Firaun wanita yang pernah menduduki takhta tertinggi.
Beberapa Firaun wanita bahkan melegenda sampai saat ini. Berikut 5 Firaun wanita yang pernah berkuasa era Mesir kuno sebagaimana dikutip dari laman Africa Union, beberapa waktu lalu.
Hatshepsut
Ratu Hatshepsut adalah Firaun ke-5 dari Dinasti ke-8 yang memerintah di zaman Mesir Kuno. Para ilmuwan banyak menanggap Ratu Hatshepsut merupakan seorang Firaun wanita yang paling sukses di Mesir karena masa jabatannya paling lama daripada wanita penguasa manapun.
Hatshepsut disebut-sebut sangat kaya hingga berhasil membangun proyek yang mengangkat nama besar arsitektur Mesir Kuno sebanding dengan arsitektur klasik manapun.
Mitos Mengerikan Gerhana Matahari dari Berbagai Belahan Dunia
Bangunan itu tidak tersaingi budaya lain selama kurang lebih 1.000 tahun. Salah satu bangunan yang paling terkenal sampai saat ini adalah kuil Hatshepsut dan kuil Karnak.
Para arkeolog menyebutkan Ratu Hatshepsut diduga tewas karena lotion. Mereka menemukan adanya zat beracun karsinogen dalam botol kosmetik milik ratu. Sebelumnya, Hatshepsut dikabarkan meninggal dunia karena kanker tulang pada 1458 sebelum Masehi (SM).
Nefertiti
Nefertiti dikenal sebagai penguasa Sungai Nil dan putri para dewa. Dia memiliki kekuasaan penuh pada masanya dan diyakini memiliki status yang sama dengan Firaun sendiri.
Nafertiti awalnya seorang istri dari Firaun bernama Akhenaten. Setelah suaminya meninggal dunia, Nefertiti memegang kekuasaan itu sementara waktu sebelum ada Firaun baru bernama Tutankhamun naik takhta dan memerintah Mesir kuno dengan sangat hebat.
Sempat terlupakan dalam sejarah, Nefertiti menjadi terkenal ketika sebuah patung dirinya ditemukan di sebuah toko seorang seniman di Amarna pada 1912 yang sekarang merupakan Altes Museum di Berlin, Jerman.
Patung tersebut sekarang adalah salah satu karya paling banyak dibuat replikanya dari era Mesir Kuno. Nefertiti dan suaminya adalah orang yang memberikan reformasi besar pada Mesir.
Dia merupakan Firaun yang paling agamis dan religius sehingga banyak masyarakat pada zaman itu takut terhadap dewa. Saat ia berkuasa, dewa Aten merupakan satu-satunya tuhan pada masa itu.
Cleopatra
Cleopatra adalah putri Ptolemy Auletes (Ptolemy XII), salah satu dinasti Ptolemy penguasa Mesir Kuno mantan orang kepercayaan Alexander The Great sang penguasa Macedonia.
Ptolemy XII punya empat putri dan dua putra. Namun, semuanya meninggal saat masih sangat muda. Cleopatra merupakan ikon kecantikan dunia sampai saat ini.
Cleoptara lahir pada tahun 69 SM di Alexandria, Mesir dan meninggal dunia di usia 39 tahun pada 30 SM. Ia merupakan salah satu Firaun wanita Mesir terakhir yang menggunakan senjata “kewanitaan” untuk mempertahankan takhta dan pengaruhnya di dalam kerajaan.
Cleopatra bahkan membuat Julius Caesar sang Kaisar Romawi tunduk di kakinya. Cleopatra dinobatkan menjadi ratu pada usia 18 tahun setelah Ia menikahi adik laki-lakinya yang baru berusia 12 tahun yang kemudian menjadi raja Ptolemeus XIV.
Dalam peradaban Mesir Kuno, menikahi saudara kandung merupakan kebiasaan pada masa itu, karena sebagai Pharaoh mereka dianggap keturunan dewa dan hanya sesama dewa yang boleh menikah.
Banyak ilmuwan mengatakan Cleopatra merupakan figur sadis. Namun, Cleopatra mengatakan itu dilakukan demi rakyatnya dan mau melakukan segala cara untuk melindungi rakyatnya. Ambisinya memang berhasil menjadikan kerajaan itu menjadi besar.
Sobekneferu
Para ahli sejarah Mesir kuno mengakui Sobekneferu sebagai Firaun wanita paling sukses. Ia memerintah pada Dinasti ke-18 mulai tahun 1473 SM. Sobekneferu memerintah Mesir sekitar empat tahun sebelum akhirnya digantikan oleh Firaun pria lain yang masih memiliki darah dari Amenemhat III.
Dia memperkuat cengkeraman kekuasaannya dengan mendekorasi kuil para dewa, memasang citra dirinya sebagai Firaun yang menggunakan pakaian tradisional dan segala simbol kepemimpinan termasuk janggut yang lancip.
Melihat dari Dekat Tradisi Memanggil Jin di Ternate
Saat mengerjakan urusan kenegaraan, dikelilingi para penasihat laki-laki, Firaun wanita ini mengenakan pakaian pria.
Meski, pada masa awal kekuasaannya, perempuan itu kerap mengenakan gaun pas badan yang menunjukkan lekuk tubuhnya.
Twosret
Twosret adalah Firaun terakhir dari Dinasti ke-19 Mesir. Ia dikenal juga dengan nama Site Meryamun atau yang memiliki arti “Putri tercinta dewa Amun (dewa Mesir)”.
Penggalian yang dilakukan University of Arizona dalam ekspedisi Mesir, di kuil Gournah memiliki dugaan kuat bahwa pemerintahannya berjalan selama 9 tahun yang berarti kemungkinannya di memerintah selama 2 atau 3 tahun sebagai Firaun wanita Mesir Kuno di tahun 9 Masehi.
Mitos Sunat Perempuan dan Terlanggarnya Hak Seksual
Ketika itu, banyak sekali pertempuran hebat yang salah perang memperebutkan kawasan Troy. Makam Tworset ditemukan di daerah lembah yang sangat dalam. Bahkan isi peti matinya telah digunakan kembali untuk mengubur Amenherkhepeshef.
Meski demikian patung dari Twosret ditemukan di daerah Heliopolis dan juga Thebes. Itulah deretan Firaun wanita saat era Mesir kuno yang paling berpengaruh di masanya.